Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 April 2011 -
Baca: 2 Korintus 4
" 'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." 2 Korintus 4:13b
Melalui renungan ini kita kerap kali diingatkan agar berhati-hati dengan apa yang kita perkatakan sebab kata-kata yang keluar dari mulut kita akan membentuk dan menentukan masa depan kita. Ibarat sebuah mesin, perkataan kita adalah tombol untuk mengoperasikan atau mengaktifkan mesin tersebut. Alkitab menegaskan, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17). Jadi iman seseorang harus dibuktikan dengan perkataan dan juga perbuatan.
Ada pun tanda awal dari iman adalah adanya pernyataan atau pengakuan dari mulut kita sebagaimana tertulis, "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:8-10). Oleh karena itu setiap orang Kristen harus belajar mengucapkan apa yang ia percayai dalam hati sesuai dengan firman Tuhan.
Ketika dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa, Yosua diberi 'kunci' penting oleh Tuhan agar perjalanan hidupnya dan tugas dari Tuhan itu berhasil dan berkemenangan. Kunci itu adalah: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Ayat ini jelas menyatakan bahwa memperkatakan firman dengan iman, yaitu melalui ucapan atau perkataan adalah langkah awal untuk mencapai keberhasilan dan keberuntungan bagi orang percaya. Namun banyak yang menganggap remeh atau sepele akan hal ini; kita menganggap bahwa tulisan-tulisan yang ada di dalam Alkitab itu tak jauh berbeda dengan tulisan di buku-buku sejarah atau ilmu pengetahuan lainnya, padahal "...Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' " (Roma 1:16-17). (Bersambung)
Friday, April 1, 2011
Thursday, March 31, 2011
HAL AKHIR ZAMAN: Hati-Hati Dengan Ajaran Sesat!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Maret 2011 -
Baca: 1 Timotius 4:1-10
"Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" 1 Timotius 4:1
Akhir-akhir ini banyak bermunculan ajaran-ajaran sesat yang dibungkus begitu rapi sampai-sampai banyak orang yang tidak tahu kalau mereka sedang diperdayai, semisal: aliran Mormon, saksi Yehovah dan sebagainya. Yang jelas, ajaran sesat adalah ajaran yang berlawanan dengan firman Tuhan dan tidak sesuai dengan Injil. Ajaran sesat ini dikerjakan oleh orang-orang yang berada di bawah kendali roh-roh penyesat atau Iblis. Misi mereka adalah menjerat orang-orang yang lemah imannya untuk dijadikan penganutnya.
Sebagai orang percaya kita tidak perlu terkejut atau takut karena Alkitab sudah lebih dulu menyatakan bahwa di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan yang keduakalinya akan ada banyak ajaran-ajaran sesat. Tertulis: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?" (Matius 7:15-16). Jadi Tuhan sudah tahu apa yang akan terjadi kelak, karena Dia adalah Mahatahu. Pertanyaannya: bagaimana supaya kita tetap kuat mengiring Tuhan dan tidak dapat disesatkan oleh mereka? Ingat! Setiap manusia diciptakan dengan kehendak bebas (free will). Kita punya hak memilih sebagaimana bangsa Israel di perhadapkan dengan pilihan: memilih beribadah kepada Tuhan atau allah lain. Tapi Yosua dengan tegas berkata, "...aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" (Yosua 24:15b). Ketika orang membuka diri untuk ajaran-ajaran sesat, roh-roh penyesat akan bekerja dalam dirinya. Berhati-hatilah, jangan sampai kita lengah dan terpedaya! "...jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Kita harus meningkatkan ibadah kita dan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada supaya 'telinga rohani' kita semakin peka dengan ajaran-ajaran yang sehat. Semakin banyak kita belajar dan merenungkan firman Tuhan, pancaindera kita pun akan semakin terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (baca Ibrani 5:14).
Jangan kuatir, Roh Kudus akan menolong, membimbing dan mengurapi kita dengan kuasaNya, sehingga kita punya keberanian untuk menolak setiap ajaran yang tidak sesuai dengan Injil Kristus!
Baca: 1 Timotius 4:1-10
"Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" 1 Timotius 4:1
Akhir-akhir ini banyak bermunculan ajaran-ajaran sesat yang dibungkus begitu rapi sampai-sampai banyak orang yang tidak tahu kalau mereka sedang diperdayai, semisal: aliran Mormon, saksi Yehovah dan sebagainya. Yang jelas, ajaran sesat adalah ajaran yang berlawanan dengan firman Tuhan dan tidak sesuai dengan Injil. Ajaran sesat ini dikerjakan oleh orang-orang yang berada di bawah kendali roh-roh penyesat atau Iblis. Misi mereka adalah menjerat orang-orang yang lemah imannya untuk dijadikan penganutnya.
Sebagai orang percaya kita tidak perlu terkejut atau takut karena Alkitab sudah lebih dulu menyatakan bahwa di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan yang keduakalinya akan ada banyak ajaran-ajaran sesat. Tertulis: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?" (Matius 7:15-16). Jadi Tuhan sudah tahu apa yang akan terjadi kelak, karena Dia adalah Mahatahu. Pertanyaannya: bagaimana supaya kita tetap kuat mengiring Tuhan dan tidak dapat disesatkan oleh mereka? Ingat! Setiap manusia diciptakan dengan kehendak bebas (free will). Kita punya hak memilih sebagaimana bangsa Israel di perhadapkan dengan pilihan: memilih beribadah kepada Tuhan atau allah lain. Tapi Yosua dengan tegas berkata, "...aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" (Yosua 24:15b). Ketika orang membuka diri untuk ajaran-ajaran sesat, roh-roh penyesat akan bekerja dalam dirinya. Berhati-hatilah, jangan sampai kita lengah dan terpedaya! "...jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Kita harus meningkatkan ibadah kita dan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada supaya 'telinga rohani' kita semakin peka dengan ajaran-ajaran yang sehat. Semakin banyak kita belajar dan merenungkan firman Tuhan, pancaindera kita pun akan semakin terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (baca Ibrani 5:14).
Jangan kuatir, Roh Kudus akan menolong, membimbing dan mengurapi kita dengan kuasaNya, sehingga kita punya keberanian untuk menolak setiap ajaran yang tidak sesuai dengan Injil Kristus!
Subscribe to:
Posts (Atom)