Monday, March 7, 2011

PENTINGNYA PENGAJARAN BAGI JEMAAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Maret 2011 -

Baca:  Efesus 4:1-16

"Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,"  Efesus 4:11

Hampir di banyak gereja, bila ada acara-acara KKR yang menghadirkan bintang tamu terkenal atau hamba Tuhan besar, bisa dipastikan yang hadir berjubel, gereja penuh dengan jiwa-jiwa. Juga ketika perayaan natal, orang-orang 'lama' yang pada hari-hari ibadah biasa seolah-olah menghilang dari peredaran mulai bermunculan dan menampakkan diri.  Namun perhatikan:  mengapa ketika ada kelas-kelas pendalaman Alkitab bangku-bangku gereja banyak yang kosong?  Ke mana para jemaat?  Berbagai alasan dikemukakan:  lembur kerja, capai, mengurus anak, menghadiri kelas pendalaman Alkitab dan kelas melayani sangat membosankan dan membuat mengantuk.  Namun ketahuilah, pendalaman Alkitab atau kelas melayani itu sangat penting bagi jemaat Tuhan.  Alkitab menyatakan bahwa bagian penting dalam Amanat Agung Yesus adalah menjadikan semua bangsa murid-muridNya.  Dikatakan,  "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"  (Matius 28:19).  Menginjil jiwa-jiwa, mengajar dan membawa jemaat kepada pengenalan yang benar dan lebih dalam akan Tuhan dan firmanNya adalah tugas yang tidak bisa diabaikan.  Jadi kita tidak hanya cukup beribadah seminggu sekali di gereja tapi kita juga harus memberikan 'nutrisi' yang seimbang bagi manusia rohani kita.

     Gereja-gereja di akhir zaman ini harus membekali jemaat dengan pengajaran akan firman Tuhan supaya iman mereka makin teguh dan tidak mudah terombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran sesat.  Yosafat pun melakukan hal yang sama, tidak pernah lelah mengajar dan melayani jiwa-jiwa.  "Mereka (Yosafat dan pengikutnya - Red.) memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab Taurat Tuhan.  Mereka mengelilingi semua kota di Yehuda sambil mengajar rakyat."  (2 Tawarikh 17:9).  Yosafat mengajar umat sampai mereka benar-benar memahami tentang Taurat Tuhan.  Pengajaran itu penting sekali sampai-sampai Tuhan harus menunjuk para pengajar atau guru-guru untuk mendidik umatNya di dalam gereja Tuhan (ayat nas).

     Adakah kelas-kelas pendalaman Alkitab di gereja kita?  Sudahkah kita berpartisipasi?  Selagi ada, gunakan kesempatan itu sebaik mungkin.

Bagaimana kita bisa menginjili orang lain bila dasar firman yang kita miliki belum kuat?

Sunday, March 6, 2011

TUHAN SELALU PUNYA RENCANA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2011 -

Baca:  Mazmur 19:1-7

"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;"  Mazmur 19:2

Alam semesta ini ada oleh karena karya tangan Tuhan.  Tak dapat kita bayangkan betapa menakjubkan saat Tuhan merenda dunia dan segala isinya ini, seperti tertulis:  "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."  (Kejadian 1:1).  Maka, sungguh mengherankan bila ada orang tidak percaya kepada Tuhan atau meragukan keberadaan Tuhan, Pencipta alam semesta.  Daud dalam mazmurnya menulis:  "Orang bebal berkata dalam hatinya:  'Tidak ada Allah.' "  (Mazmur 14:1a).  Jadi orang-orang yang masih menyangkal adanya Tuhan dan tidak mau mengakui bahwa Tuhan itu ada disebut sebagai orang bebal atau bodoh!  Itulah sebabnya Paulus menasihati,  "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,"  (Efesus 5:15).  Alkitab juga menyatakan agar kita bukan saja hanya mengenal dan memahami bahwa Tuhan itu ada, tetapi juga harus mengasihi dan melayani Dia dengan segenap keberadaan hidup kita.

     Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya ini pasti ada maksudNya.  Semuanya bukanlah kebetulan.  Ada rencanaNya yang indah di balik segala sesuatu.  Karena itu kita harus percaya!  Harus kita akui bahwa pikiran kita sebagai manusia sangat terbatas dan tak mampu menjangkau pikiran dan rencana Tuhan seperti diungkapkan oleh pemazmur,  "Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!  Betapa besar jumlahnya!  Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir."  (Mazmur 139:17-18a).  Ada ide yang cemerlang dan luar biasa di balik segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, dan ide itu berasal dari pikiran Tuhan sendiri.  Jadi langit dan bumi mengisahkan betapa agung dan dahsyat pekerjaan tanganNya.  Tidak hanya itu, Tuhan juga mengatur perputaran musim dan cuaca;  matahari, bulan dan bintang pun tunduk kepadaNya dan mengerjakan tugasnya masing-masing.

     Jika menyadari akan hal ini, siapakah kita ini di hadapan Tuhan?  Masihkah kita membangga-banggakan diri?  Kita harus sadar bahwa kita ini NOTHING (bukan apa-apa) di hadapanNya!

Namun kita patut berbangga karena Tuhan;  Ia menyediakan alam semesta dan segala isinya ini untuk kita, supaya kita berkarya bagi hormat dan kemuliaan namaNya saja!