Saturday, March 5, 2011

ORANG BENAR BEROLEH PELAYANAN MALAIKAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Maret 2011 -

Baca:  Mazmur 91

"sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu."  Mazmur 91:11

Dari pernyataan pemazmur ini jelas dinyatakan bahwa Tuhan memiliki banyak cara untuk menolong, melepaskan dan meluputkan umatNya dari segala bentuk kesukaran, ujian dan pergumulan yang ada.  Salah satu caranya adalah mengirimkan para malaikatNya untuk menjaga di segala jalan kita.  Siapa itu malaikat Tuhan?  Mereka adalah roh-roh yang diutus Tuhan untuk melayani orang-orang kudusNya yang harus memperoleh pertolongan atau keselamatan.  Dengan kata lain, malaikat diutus Tuhan untuk melayani orang-orang yang memerlukan pertolongan dariNya.

     Ada banyak contoh di dalam Alkitab tentang pelayanan yang dilakukan para malaikat bagi umat Tuhan.  Salah satunya adalah ketika bangsa Yehuda di bawah kepemimpinan raja Hizkia sedang menghadapi bahaya yang mengancam keamanan dan keselamatannya serta seluruh rakyat.  Sanherib raja Asyur mengancam Hizkia, di mana ia bersama para tentaranya hendak menyerang dan menghancurkan bangsa Yehuda.  Ini membuat Hizkia menjadi takut, lalu ia pun datang kepada Tuhan dan membentangkan surat ancaman dari raja Asyur tersebut di hadapan Tuhan dan berdoa, demikian:  "Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!  Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi;  Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.  Sendengkanlah telingaMu, ya Tuhan, dan dengarlah;  bukalah mata-Mu, ya Tuhan, dan lihatlah;  dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup."  (2 Raja-Raja 19:15-16).  Tuhan mendengar seruan Hizkia.  Akhirnya Tuhan memberikan pertolongan dengan caraNya yang ajaib.  Benar-benar di luar dugaan Hizkia!  Tuhan mengirimkan pasukan malaikatNya, dan mereka (malaikat) membunuh semua tentara Asyur yang berjumlah 185 ribu orang hanya dalam semalam saja, dan  "Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!"  (2 Raja-Raja 19:35b), bahkan Sanherib raja Asyur itu pun mati terbunuh oleh anak-anaknya sendiri.

     Janji perlindungan Tuhan bagi orang benar yang selalu berseru-seru kepadaNya sungguh sangat terbukti.  Oleh karena itu dalam segala keadaan bersandarlah kepada Tuhan saja.

Pada saat yang tepat Tuhan bertindak dan mengirimkan malaikatNya!

Friday, March 4, 2011

JANGAN SEPELEKAN KESABARAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Maret 2011 -

Baca:  Ezra 9

"Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu?  Karena kami telah meninggalkan perintah-mu,"  Ezra 9:10

Apakah Saudara orang yang sabar?  Sabarkah kita terhadap suami atau isteri yang cerewet?  Cukup sabarkah kita menghadapi teman kerja di kantor yang bekerja semaunya sendiri dan bawahan yang selalu membantah bila ditegur?  Sabarkah kita ketika pelayanan yang kita lakukan selama ini sepertinya kurang dihargai?  Sejauh mana kesabaran kita menanti-nantikan jawaban dari Tuhan?  Ternyata menjadi orang yang sabar saat menghadapi segala sesuatu itu tidak mudah.

     Ketidaksabaran memang menjadi sifat alamiah dari manusia.  Namun ada satu Pribadi yang sangat sabar, Dialah Tuhan kita!  Sungguh, tidak ada pribadi yang lebih sabar menghadapi kita selain daripada Tuhan.  Dia sangat sabar terhadap setiap orang.  Seberapa pun seseorang telah menyimpang dari firmanNya dan memberontak kepada Dia, apabila ia sadar, datang kepadaNya dan merendahkan diri, Tuhan pun menyambutnya dengan penuh kasih, seperti dikatakan,  "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,..."  (2 Tawarikh 7:14).  Begitu pula ketika bangsa Israel mulai sadar dari ketidaksetiaan mereka dan mengakui dosa-dosanya.  Ezra pun sampai berdoa demikian,  "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menegadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit."  (Ezra 9:6).  Berkali-kali bangsa Israel memberontak dan berkali-kali pula mereka menyatakan penyesalannya.  Namun Tuhan tetap menunjukkan kasih dan kesabaranNya.

     Seringkali kesabaran Tuhan kita sepelekan, lalu kita berucap dalam hati,  "Tuhan kan sabar dan penuh kasih.  Aku berbuat dosa berkali-kali tidak mengapa, toh nanti aku minta ampun lagi dan Dia pasti mengampuni!"  Ini adalah hasutan Iblis supaya kita mau berkompromi dengan dosa!  Ingat, setiap dosa selalu ada konsekuensinya.

"Tuhan tidak lalai menepati janji-nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  2 Petrus 3:9