Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Maret 2011 -
Baca: Ulangan 10:12-22
"tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini." Ulangan 10:15
Tuhan berjanji kepada Abraham, "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:2-3). Ini adalah perjanjian berkat yang diberikan Tuhan kepada Abraham, bahwa melalui keturunannya berkat-berkat Tuhan akan sampai kepada bangsa-bangsa.
Apa itu perjanjian? Pada prinsipnya perjanjian adalah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih atas sesuatu hal. Perjanjian tersebut akan berlaku jikalau pihak-pihak yang terlibat memenuhi persyaratan tertentu yang telah bersama-sama mereka sepakati. Dalam perjanjian berkat ini Tuhanlah yang menetapkan syarat-syarat, dan manusia hanya perlu menaatinya. Abraham pun taat kepada Tuhan sehingga ia sangat dikasihiNya, termasuk juga keturunan-keturunannya. Melalui Alkitab dapat kita ketahui bahwa tak satu pun janji Tuhan yang tidak ditepatiNya, meski sudah tak terhitung banyaknya bangsa Israel (keturunan Abraham) memberontak kepada Tuhan, sementara pertolongan, mujizat dan keajaiban demi keajaiban telah mereka lihat dan nikmati, pengampunan dan kasih yang sempurna tetap Tuhan berikan ketika mereka sungguh-sungguh menyesal dan bertobat. Itulah sebabnya Musa mengingatkan bahwa Tuhan itu sangat mengasihi mereka, tidak seharusnya mereka memberontak kepada Tuhan! Tuhan tidak meminta apa-apa dari mereka "...selain dari takut akan Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu," (Ulangan 10:12).
Sesungguhnya selalu ada upah yang disediakan Tuhan bagi kita yang hidup taat kepadaNya. Sudahkah kita mengasihi Tuhan dan melayani Dia dengan segenap hati? Bukti nyata bahwa seseorang mengasihi Tuhan adalah taat melakukan firmanNya.
Jika kita taat kepada Tuhan tidak ada yang perlu kita kuatirkan, karena berkat dan kasihNya pasti tercurah atas hidup kita.
Thursday, March 3, 2011
Wednesday, March 2, 2011
WARGA KERAJAAN SORGA: Berbeda Dari Dunia
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Maret 2011 -
Baca: Filipi 3:17-21
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," Filipi 3:20
Mejadi penduduk Indonesia berarti kita adalah warga negara Indonesia. UUD 1945 mengatakan bahwa warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Sebagai warga negara kita memiliki persamaan hak dan kewajiban, antara lain hak untuk mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum, bekerja dengan perlakuan yang adil dan layak, menyampaikan pendapat, mendapatkan pendidikan dan sebagainya. Namun kita tidak boleh mengabaikan kewajiban kita yaitu taat kepada hukum.
Begitu pula kita sebagai orang percaya, Alkitab menyatakan bahwa kita memiliki status kewargaan baru yaitu warga Kerajaan Sorga meskipun saat ini kita masih berada di dalam dunia ini. Karena status kita adalah warga Kerajaan Sorga, kita pun juga harus memiliki kehidupan yang sesuai dengan hukum-hukum sorga yaitu firman Tuhan, hidup menurut hukum-hukum yang berlaku di sorga. Berbeda dari dunia! Inilah yang menjadi kehendak Tuhan! Dikatakan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengna dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2), meski hal ini membawa satu konsekuensi: kita dianggap aneh, sok suci dan bahkan mungkin akan dijauhi oleh teman atau kerabat. Lalu banyak dari kita yang akhirnya tidak lagi memiliki hidup yang 'berbeda', melainkan berkompromi dengan dosa sebagaimana biasa dilakukan oleh orang-orang dunia.
Memang kita ada di dunia tetapi kita bukanlah berasal dari dunia ini. Warga Kerajaan Sorga sangat bertolak belakang dengan dunia ini. Kita tidak bisa berkompromi dengan dosa, baik melalui perbuatan maupun pikiran. Adalah sangat penting untuk menyadari status kita sebagai warga Kerajaan Sorga, artinya Yesus sebagai Raja di atas segala raja yang berhak memerintah atas hidup kita.
Hidup yang berpadanan dengan firman Tuhan adalah ciri hidup seorang warga Kerajaan Sorga!
Baca: Filipi 3:17-21
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," Filipi 3:20
Mejadi penduduk Indonesia berarti kita adalah warga negara Indonesia. UUD 1945 mengatakan bahwa warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Sebagai warga negara kita memiliki persamaan hak dan kewajiban, antara lain hak untuk mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum, bekerja dengan perlakuan yang adil dan layak, menyampaikan pendapat, mendapatkan pendidikan dan sebagainya. Namun kita tidak boleh mengabaikan kewajiban kita yaitu taat kepada hukum.
Begitu pula kita sebagai orang percaya, Alkitab menyatakan bahwa kita memiliki status kewargaan baru yaitu warga Kerajaan Sorga meskipun saat ini kita masih berada di dalam dunia ini. Karena status kita adalah warga Kerajaan Sorga, kita pun juga harus memiliki kehidupan yang sesuai dengan hukum-hukum sorga yaitu firman Tuhan, hidup menurut hukum-hukum yang berlaku di sorga. Berbeda dari dunia! Inilah yang menjadi kehendak Tuhan! Dikatakan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengna dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2), meski hal ini membawa satu konsekuensi: kita dianggap aneh, sok suci dan bahkan mungkin akan dijauhi oleh teman atau kerabat. Lalu banyak dari kita yang akhirnya tidak lagi memiliki hidup yang 'berbeda', melainkan berkompromi dengan dosa sebagaimana biasa dilakukan oleh orang-orang dunia.
Memang kita ada di dunia tetapi kita bukanlah berasal dari dunia ini. Warga Kerajaan Sorga sangat bertolak belakang dengan dunia ini. Kita tidak bisa berkompromi dengan dosa, baik melalui perbuatan maupun pikiran. Adalah sangat penting untuk menyadari status kita sebagai warga Kerajaan Sorga, artinya Yesus sebagai Raja di atas segala raja yang berhak memerintah atas hidup kita.
Hidup yang berpadanan dengan firman Tuhan adalah ciri hidup seorang warga Kerajaan Sorga!
Subscribe to:
Posts (Atom)