Tuesday, March 1, 2011

Hanya Satu Kata: D O A

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Maret 2011 -

Baca:  Kisah 4:23-31

"Dan ketika mereka (Petrus, Yohanes dan kawan-kawan - Red.) sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."  Kisah 4:31

Renungan ini tak bosan-bosannya kembali mengingatkan setiap orang percaya bahwa doa itu sangat penting dan besar kuasanya, sebagaimana tertulis:  "Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).

     Alkitab juga menyatakan bahwa sejak zaman dahulu hingga saat ini kekuatan gereja ada pada doa.  Kekuatan dan keberhasilan suatu gereja tidak pada pendetanya yang terkenal, atau gedungnya yang megah dan tinggi sampai menjulang ke langit, atau juga pada hal-hal yang ada di dunia ini, tetapi sepenuhnya pada kuasa Tuhan.  Oleh karena itu gereja harus selalu berdoa dan terus berdoa.  Karena dengan berdoalah ada pertolongan Tuhan dan jawaban dari setiap pergumulan hidup ini.  Kalau kita baca di dalam Alkitab, gereja mula-mula menghadapi banyak sekali ujian, tantangan, aniaya dan berbagai-bagai kesukaran, tetapi mereka tetap kuat berdiri karena mereka menghadapinya dengan doa.  Dikatakan,  "Mereka  (jemaat pertama - Red.)  bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.  Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa."  (Kisah 2:42).  Mereka bedoa atas dasar iman yang kokoh kepada Tuhan;  mereka percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah Allah yang hidup, berkuasa dan sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib.  Itulah sebabnya mereka tiada henti-hentinya berseru-seru kepada Tuhan, sehingga apa yang mereka imani terjadilah!

     Bagi gereja-gereja di akhir zaman ini, yang menghadapi tantangan yang semakin berat, tidak ada jalan lain selain harus semakin tekun di dalam doa.  Ketia gereja mula-mula berdoa, Tuhan mendengarkan seruan mereka, sehingga akhirnya Petrus dan Yohanes dilepaskan dari penjara.  Mereka pun berdoa sehingga  "...mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan sangat berani."  Karena doa jugalah Roh Kudus bekerja atas mereka sehingga mereka tidak lagi takut atau malu memberitakan firman, melainkan semakin berani.  Tugas dan tanggung jawab gereja Tuhan saat ini adalah berdoa, berdoa dan berdoa!

Tanpa doa gereja tidak akan bertumbuh dan berdampak!

Monday, February 28, 2011

KUASA TUHAN TAK TERUKUR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Februari 2011 -

Baca:  1 Tawarikh 21:1-17

"Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel."  1 Tawarikh 21:1

Ketika mengalami masalah yang pelik banyak orang Kristen mulai ragu akan kuasa Tuhan dan mulai mengukur dan mereka-reka dengan pikiran dan logika.  Lalu kita berkata,  "Sanggupkah Tuhan menolongku?  Apa Tuhan sanggup memulihkan dan memberkati usahaku?  Mampukah Dia menyembuhkan sakitku?"  Namun ingat, besar atau kecilnya kuasa Tuhan yang dinyatakan kepada kita tergantung dari seberapa besar atau kecilnya iman percaya kita kepadaNya.  Ada tertulis:  "Berilah dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.  Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."  (Lukas 6:38).

     Apa yang kita dapatkan dari Tuhan sesuai dengan apa yang kita beri kepadaNya.  Umumnya, seseorang akan memberikan persembahan keapda Tuhan ketika ia dalam kondisi berkelimpahan atau sedang diberkati.  Padahal firmanNya mengajar kita untuk memberi tanpa melihat situasi dan kondisi, baik sedang diberkati atau ketika kita belum diberkati hendaknya kita memberikan apa yang kita miliki kepada Tuhan dengan penuh kerelaan, tidak hanya berupa materi saja, tapi dapat juga melalui tenaga, pikiran dan waktu kita.  Yang pasti, Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib!

     Berhati-hatilah dalam mengukur berkat, kuasa dan kasih Tuhan.  Contoh:  suatu kali Daud menyuruh Yoab untuk mencoba mengukur dan menghitung-hitung berkat Tuhan, padahal Yoab tahu benar bahwa kuasa dan kekayaan Tuhan itu tak terhitung, tak terbatas besarnya.  Daud juga tetap saja menghitung kekuatan tentaranya, padahal tentara yang ia miliki itu berasal dari Tuhan, bukan dari dirinya sendiri.  Tak terhitung berapa kali Daud berperang melawan musuh selalu berakhir dengna kemenangan yang gemilang.  Itu semua karena pertolongan dan campur tangan Tuhan, sehingga apa yang dilakukan Daud itu membuat Tuhan menjadi marah  (1 Tawarikh 21:7);  akhirnya Daud menyesal dan minta ampun kepada Tuhan.  Berapa kali kita ditolong Tuhan di sepanjang hidup kita?

Jangan pernah meragukan kuasa Tuhan, apalagi sampai kita mengukur kuasa dan kesanggupan Tuhan itu dengan pikiran kita yang terbatas ini.