Tuesday, February 22, 2011

TIDAK ADA TAAT 50% (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Februari 2011 -

Baca:  Bilangan 31:1-24

"Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian;  kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu."  Bilangan 31:2

Mengapa Tuhan memberikan perintah kepada Musa untuk menumpas bangsa Midian?  Karena orang-orang Midian telah mencondongkan hati bangsa Israel kepada ilah-ilah lain dan melakukan dosa penyembahan berhala.  Tetapi bangsa Israel tidak melakukannya dengan tuntas, sehingga Musa pun menjadi sangat marah.  Kata Musa,  "Kamu biarkan semua perempuan hidup?  Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap Tuhan dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat Tuhan."  (ayat 15:16).  Bagaimanapun juga hal ini merupakan pelanggaran terhadap perintah Tuhan.

     Tidak ada yang namanya taat setengah-setengah atau 50%.  Itu sama artinya dengan ketidaktaatan.  Ketaatan itu utuh dan lengkap, secara keseluruhan, tidak ada istilah dipilah-pilah.  Contohnya hal pelayanan.  Adalah keharusan bagi setiap orang percaya melayani Tuhan karena itu sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan.  Tapi tidak sedikit orang Kristen yang pelayanannya 'jalan', tapi kompromi dengan dosa juga 'jalan'.  Perintah untuk melayani dilakukan, tapi untuk meninggalkan kebiasaan merokok,  "Maaf, nanti dulu."  Untuk memberikan persepuluhan,  "Aku bisa melakukannya, tapi kalau untuk mengampuni musuh atau orang yang pernah menyakiti, maaf aku tidak bisa, kok enak dia?"  Mau bertobat kita masih pilih-pilih, yang mana mau ditinggalkan dan mana yang masih keenakan untuk terus dilakukan;  itu sama dengan ketidaktaatan.

     Apabila kita ingin taat memang ada harga yang harus kita bayar!  Terkadang kita lebih takut pada manusia daripada kepada Tuhan, akibatnya kita masih melakukan ketidaktaatan itu secara sembunyi-sembunyi dengan harapan orang lain tidak tahu, padahal di hadapan Tuhan semua telanjang dan terbuka (baca Ibrani 4:13).  Ingat firman Tuhan kepada jemaat di Laodikia, "Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:16).  Jika kita enggan meninggalkan kenyamanan dan tetap berkompromi dengan dosa,  Tuhan akan memuntahkan kita.

Apabila kita merasa tidak mampu, mari datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati, maka Roh Kudus akan menolong dan memberi kekuatan kepada kita!

Monday, February 21, 2011

GOSIP MEMANG ASYIK

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Februari 2011 -

Baca:  Amsal 20:1-30

"Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut."   Amsal 20:19

Bergosip adalah salah satu kebiasaan buruk yang disukai hampir setiap orang, terutama bagi wanita atau ibu rumah tangga.  Ada yang bilang kalau bergosip itu adalah kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu senggang, bahkan ada yang menjadikan gosip itu sebagai salah satu hobi.  Wah wah wah...

     Apa itu gosip?  Ada yang bilang gosip itu kependekan dari kata  "makin digosok makin sip".  Penggosip adalah orang yang mempunyai kebiasaan menceritakan sensasi atau membicarakan orang lain disertai dengan bumbu-bumbu supaya kian sedap didengar, entah itu beritanya benar atau tidak.  Gosip bersumber dan menyebar ke mana-mana dan dapat menimpa siapa saja, bisa saja di tempat kerja, di sekolah, di lingkungan sekitar rumah, gereja atau pelayanan.  Yang pasti gosip adalah masalah yang serius di hadapan Tuhan, merupakan salah satu jenis perkataan sia-sia yang paling berbahaya karena berdampak buruk dan bisa menghancurkan.  Tidak hanya menghancurkan hidup dan nama baik orang yang diperbincangkan, tetapi juga menghancurkan hidup orang yang bergosip itu sendiri.  Gosip dapat menimbulkan pertengkaran sehingga persaudaraan atau pertemanan menjadi hancur seperti tertulis:  "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib."  (Amsal 17:9).  Orang yang menggosip ibarat orang yang sedang menyiramkan bensin pada api yang sudah menyala.  Bisa dibayangkan...

     Hari ini firman Tuhan memperingatkan kita dengan keras supaya kita menghentikan kebiasaan buruk ini.  Ingat, setiap perkataan kita pada saatnya harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan,  "Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."  (Matius 12:37).  Oleh karenanya, siapa pun kita yang suka bergosip, harus segera bertobat jika kita tidak ingin menuai hal yang buruk di kemudian hari.  Biarlah yang keluar dari mulut kita hanyalah perkataan-perkataan yang baik, bermanfaat, membangun, menghibur dan menguatkan, supaya orang lain yang mendengarnya beroleh kasih karunia, sehingga nama Tuhan pun dimuliakan melalui kita.

Adalah sangat mempermalukan nama Tuhan jika masih ada orang Kristen yang menjadi bigos (biang gosip).