Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Februari 2011 -
Baca: 2 Korintus 4:16-18
"Sebab itu kami (Paulus dan rekan - Red.) tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." 2 Korintus 4:16
Orang ateis tidak percaya kepada Tuhan. Mereka meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada karena tidak terlihat oleh mata jasmani. Namun, kita harus percaya bahwa Tuhan itu ada.
Bagi kita, dikaruniai untuk percaya merupakan suatu keuntungan, sebab bila kita mempunyai iman dan percaya, akan ada perkara-perkara indah yang kita dapatkan. Namun Alkitab juga menegaskan bahwa "...kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29). Tujuannya adalah untuk menguji kualitas iman percaya kita kepada Tuhan dan juga kesetiaan kita dalam mengiringNya. Banyak orang yang hanya terpaku pada perkara-perkara yang kelihatan seperti kekayaan, jabatan, popularitas dan sebagainya, padahal yang kita lihat sehari-sehari itu hanya bersifat sementara dan akan lenyap. Tuhan jasmani kita pun lambat laun akan semakin merosot dan menjadi tua. Dengan cara apa pun kita tidak akan mampu mempertahankan kemudaan kita.
Kalau dalam hidup kita hanya terfokus pada apa yang kelihatan, kita akan mudah lemah dan tawar hati. Memang, penderitaan yang kita hadapi itu kelihatan, tetapi ada yang tidak kelihatan yaitu kemuliaan. Rasul Paulus mengalami banyak penderitaan, tapi ia tetap kuat dan tidak tawar hati karena ia fokus pada apa yang tidak kelihatan, yang bersifat kekal. Tuhan berjanji bahwa di balik penderitaan ada kemuliaan. Ingatlah bahwa ada hal-hal yang kelihatan, tetapi ada pula hal-hal yang tidak kelihatan yang sifatnya kekal, dan kekekalan itu memang tidak kelihatan. Maka, meski manusia jasmaninya terus merosot, manusia batiniah Paulus terus diperbaharui dan semakin dikuatkan. Ia yakin bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Jadi, kita jangan hanya sibuk mendandani manusia lahiriah saja, tetapi perhiasan kita haruslah manusia batiniah yang tersembunyi; itulah yang harus kita benahi. Agar manusia batiniah diperbaharui oleh Roh Kudus maka kita harus mematikan segala sesuatu yang duniawi. Jangan sampai manusia jasmani kita merosot, manusia batiniah kita juga merosot.
Meski harus melewati penderitaan, tetaplah kuat, ada kemuliaan yang disediakan Tuhan.
Tuesday, February 1, 2011
Monday, January 31, 2011
PENTINGKAH FIRMAN TUHAN BAGI SAUDARA? (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Januari 2011 -
Baca: Ibrani 4:1-13
"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibrani 4:12
Di dalam firman Tuhan yang kita baca setiap hari terkandung hikmat yang akan menjadi seperti tongkat pengukur bagi kita. Segala sesuatu yang kita perbuat dalam hidup ini akan diukur dan dinilai: sudah sesuaikah hidup kita dengan firman Tuhan atau selaras dengan kehendakNya?
Firman Tuhan punya cara tersendiri untuk mengoreksi, menegur serta membongkar kedagingan kita, karena "...firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun;" Semakin kita banyak membaca dan merenugkan firman Tuhan, kita akan semakin memiliki kepekaan dan semakin mampu membedakan manakah yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan mana yang tidak. Firman Tuhan akan membantu kita untuk bisa membedakan apakah motivasi kita itu benar atau sudah melenceng jauh. Alkitab jelas menyatakan: "Segala hal yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:16-17). Jadi firmanNya akan menunjukkan tindakan kita yang salah dan mengajarkan bagaimana bertindak dan hidup benar bagi Tuhan dan juga kepada orang lain.
Ketika seseorang membuat komitmen untuk hidup oleh firman, ia pasti akan berbeda dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Hidup berbeda dari dunia itulah yang memang dikehendaki Tuhan bagi orang percaya. Karena itulah Tuhan memerintahkan kita untuk tetap tinggal di dalam firmanNya dan itu adalah tanda bahwa kita murid-muridNya (baca Yohanes 8:31-32). Semakin kita tinggal tetap di dalam firmanNya semakin kita mengetahui kebenaranNya, dan kebenaran itu yang akan memerdekakan kita. Firman Tuhan bukanlah seperti sebuah cerita fiksi yang bila habis dibaca satu atau dua kali kita letakkan atau simpan bukunya. Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa mengubah hidup kita. Kita harus membuat keputusan untuk hidup dalam firman di segala aspek kehidupan kita, artinya rela untuk taat dan menyesuaikan hidup dengan firman.
Janji firmanNya pasti juga akan tergenapi di dalam kita!
Baca: Ibrani 4:1-13
"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibrani 4:12
Di dalam firman Tuhan yang kita baca setiap hari terkandung hikmat yang akan menjadi seperti tongkat pengukur bagi kita. Segala sesuatu yang kita perbuat dalam hidup ini akan diukur dan dinilai: sudah sesuaikah hidup kita dengan firman Tuhan atau selaras dengan kehendakNya?
Firman Tuhan punya cara tersendiri untuk mengoreksi, menegur serta membongkar kedagingan kita, karena "...firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun;" Semakin kita banyak membaca dan merenugkan firman Tuhan, kita akan semakin memiliki kepekaan dan semakin mampu membedakan manakah yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan mana yang tidak. Firman Tuhan akan membantu kita untuk bisa membedakan apakah motivasi kita itu benar atau sudah melenceng jauh. Alkitab jelas menyatakan: "Segala hal yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:16-17). Jadi firmanNya akan menunjukkan tindakan kita yang salah dan mengajarkan bagaimana bertindak dan hidup benar bagi Tuhan dan juga kepada orang lain.
Ketika seseorang membuat komitmen untuk hidup oleh firman, ia pasti akan berbeda dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Hidup berbeda dari dunia itulah yang memang dikehendaki Tuhan bagi orang percaya. Karena itulah Tuhan memerintahkan kita untuk tetap tinggal di dalam firmanNya dan itu adalah tanda bahwa kita murid-muridNya (baca Yohanes 8:31-32). Semakin kita tinggal tetap di dalam firmanNya semakin kita mengetahui kebenaranNya, dan kebenaran itu yang akan memerdekakan kita. Firman Tuhan bukanlah seperti sebuah cerita fiksi yang bila habis dibaca satu atau dua kali kita letakkan atau simpan bukunya. Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa mengubah hidup kita. Kita harus membuat keputusan untuk hidup dalam firman di segala aspek kehidupan kita, artinya rela untuk taat dan menyesuaikan hidup dengan firman.
Janji firmanNya pasti juga akan tergenapi di dalam kita!
Subscribe to:
Posts (Atom)