Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Januari 2011 -
Baca: Kisah Para Rasul 17:16-34
"Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala." Kisah 17:16
Dalam tour pelayanannya sampailah rasul Paulus di Atena dan betapa sedih hatinya ketika melihat bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. Itulah sebabnya Paulus menegur orang-orang di kota itu, "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu." (Ayat 22-23). Teguran Paulus itu pun membuat banyak orang menjadi marah dan juga mengejeknya.
Menyembah berhala adalah salah satu siasat Iblis supaya manusia terpisah dari Tuhan, mencari jalan ke luar dan kesenangan hidup dengan kecenderungan mengambil jalan pintas. Kita pasti tahu isi 10 hukum Tuhan, bahkan mungkin sudah sangat hafal. Salah satunya adalah "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya," (Ulangan 5:7, 9a). Artinya kita tidak boleh menyembah apa pun selain Tuhan. Bukankah sampai hari ini masih banyak orang Kristen yang tidak sepenuhnya menyembah Tuhan? Ada berhala kuno dan modern. Yang termasuk jenis berhala kuno: jimat, takhayul, patung, gambar-gambar atau benda-benda lainnya yang dikeramatkan. Mungkin kita berkata, "Aku tidak punya jimat dan tidak menyembah patung kok." Namun perhatikan, ada pula berhala modern: hobi, uang, karir dan lain-lain. Ketika kita lebih mengutamakan perkara di dunia ini lebih daripada Tuhan, ini juga disebut berhala. Jadi berhala bukan hanya berwujud benda atau patung saja. Dalam Kejadian 35:2 dikatakan, "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu..." Artinya Tuhan tidak senang jika kita memberhalakan suatu apa pun itu.
Seringkali kita tidak sadar kalau kita memiliki berhala dalam hidup kita. Tuhan sangat pencemburu! Jika saat ini kita masih memiliki benda-benda atau hal-hal seperti itu, segeralah musnahkan itu semua dari kehidupan Saudara, karena hal itu merupakan kebencian Tuhan.
Utamakan Tuhan lebih dari segalanya, karena hanya Dia yang berkuasa, suci, kudus dan layak untuk disembah dan diagungkan, tidak ada yang lain.
Friday, January 28, 2011
Thursday, January 27, 2011
JANGAN BERHENTI BERDOA!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Januari 2011 -
Baca: 1 Petrus 4:7-11
"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." 1 Petrus 4:7
Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa kesudahan segala sesuatu sudah dekat, oleh karena itu kita harus banyak berdoa. Bagi orang percaya, kehidupan setiap hari adalah doa. Tiap detik, tiap menit, tiap jam, tiap waktu, setiap hari kita harus berada dalam 'roh doa'. Kita berdoa bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, tetapi sepanjang hari. Ingatlah bahwa kita sedang berada di penghujung zaman. Perhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini! Jadi, berdoa adalah suatu keharusan bagi kehidupan orang Kristen. Menghadapi masa-masa sukar saat ini tidak ada jalan lain selain harus mencari Tuhan! "Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (1 Tawarikh 16:11), "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan." (Mazmur 9:11b).
Mari kita belajar dari Daniel, seorang yang tekun berdoa. "Dalam kamar atasnya ada tingkatp-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11b). Selama bertahun-tahun ia tertawan di kerajaan lain, namun Daniel tidak putus asa atau berubah sikap tidak lagi setia kepada Tuhan; ia tetap menjaga hubungannya dengan Tuhan melalui doa yang ia lakukan tiga kali sehari. Meski sepertinya waktu demi waktu, tahun demi tahun yang ia lewati tidak menunjukkan sesuatu pun terjadi, Alkitab jelas menyatakan bahwa kehidiupan doa Daniel tidak terpengaruh oleh situasi yang ada. Nyata sekali ada dampak yang luar biasa dari kehidupan doanya: Daniel tampil sebagai seorang muda yang istimewa dan memiliki roh yang luar biasa sehingga raja pun memberikan kepadanya jabatan yang tinggi (baca Daniel 6:29), sebab tidak ditemukan sesuatu yang buruk dalam kehidupan Daniel.
Kesetiaan Daniel dalam hal doa bukan tanpa ujian, justru tantangan yang harus ia hadapi sangat berat; tapi dia tidak pernah berkompromi. Karena ketegasannya terhadap dosa, Daniel dimasukkan ke dalam gua singa yang tampaknya menjadi akhir dari segalanya. Namun justru hal itu menjadi kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasaNya!
Mari kita bangun roh kita melalui doa, karena dengan berdoa kita sedang melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita dan pada saatNya Dia pasti menyatakan kuasaNya atas kita.
Baca: 1 Petrus 4:7-11
"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." 1 Petrus 4:7
Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa kesudahan segala sesuatu sudah dekat, oleh karena itu kita harus banyak berdoa. Bagi orang percaya, kehidupan setiap hari adalah doa. Tiap detik, tiap menit, tiap jam, tiap waktu, setiap hari kita harus berada dalam 'roh doa'. Kita berdoa bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, tetapi sepanjang hari. Ingatlah bahwa kita sedang berada di penghujung zaman. Perhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini! Jadi, berdoa adalah suatu keharusan bagi kehidupan orang Kristen. Menghadapi masa-masa sukar saat ini tidak ada jalan lain selain harus mencari Tuhan! "Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (1 Tawarikh 16:11), "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan." (Mazmur 9:11b).
Mari kita belajar dari Daniel, seorang yang tekun berdoa. "Dalam kamar atasnya ada tingkatp-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11b). Selama bertahun-tahun ia tertawan di kerajaan lain, namun Daniel tidak putus asa atau berubah sikap tidak lagi setia kepada Tuhan; ia tetap menjaga hubungannya dengan Tuhan melalui doa yang ia lakukan tiga kali sehari. Meski sepertinya waktu demi waktu, tahun demi tahun yang ia lewati tidak menunjukkan sesuatu pun terjadi, Alkitab jelas menyatakan bahwa kehidiupan doa Daniel tidak terpengaruh oleh situasi yang ada. Nyata sekali ada dampak yang luar biasa dari kehidupan doanya: Daniel tampil sebagai seorang muda yang istimewa dan memiliki roh yang luar biasa sehingga raja pun memberikan kepadanya jabatan yang tinggi (baca Daniel 6:29), sebab tidak ditemukan sesuatu yang buruk dalam kehidupan Daniel.
Kesetiaan Daniel dalam hal doa bukan tanpa ujian, justru tantangan yang harus ia hadapi sangat berat; tapi dia tidak pernah berkompromi. Karena ketegasannya terhadap dosa, Daniel dimasukkan ke dalam gua singa yang tampaknya menjadi akhir dari segalanya. Namun justru hal itu menjadi kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasaNya!
Mari kita bangun roh kita melalui doa, karena dengan berdoa kita sedang melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita dan pada saatNya Dia pasti menyatakan kuasaNya atas kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)