Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Januari 2011 -
Baca: Roma 12:9-21
"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Roma 12:12
Menjadi orang yang sabar, bisa nggak ya? Pasti bisa. Harus kita akui bahwa kesabaran adalah salah satu karakter yang dapat menunjang kesuksesan seseorang, tapi tidak mudah untuk dimiliki. Bagi orang Kristen, memiliki kesabaran itu hukumnya adalah wajib, karena kesabaran adalah bagian dari buah-buah Roh. Kesabaran itu sebuah kekuatan, bahkan kekuatannya melebihi seorang pahlawan dan orang yang merebut kota (baca Amsal 16:32). Ibarat tanaman, kesabaran itu harus dirawat dan dipupuk setiap saat supaya dapat tumbuh dengan subur, dan pada saatnya berbuah lebat. Bila kita perhatikan, orang-orang yang sukses ternyata adalah orang-orang yang memiliki kesabaran. Tanpa kesabaran sulit untuk meraih kesuksesan. Banyak orang yang ingin berhasil dan sukses tapi tidak mau sabar dan tekun; maunya sukses secara cepat (instant), tidak mau menderita.
Kesabaran adalah kunci keberhasilan. Cobalah bertanyalah kepada orang-orang sukses di sekitar Saudara, mereka pasti akan mengakui bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kesabaran, karena keberhasilan itu tidak didapat secara kebetulan, melainkan melalui proses tahap demi tahap serta direncanakan dengan penuh kesabaran. Kesabaran membuat seseorang memandang jauh ke depan. Kita harus sabar, karena kesabaran menolong kita dari hal-hal yang merugikan diri sendiri. Kesabaran menolong kita untuk tidak terlibat suatu masalah dengan orang lain seperti tertulis: "Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan." (Amsal 15:18); Kesabaran menolong kita tetap kuat dalam menghadapi segala masalah dan tantangan yang ada.
Dalam pelayanan pemberitaan Injil, Paulus harus banyak mengalami ujian dan penderitaan, tapi dia tetap sabar menjalaninya. "Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga." (2 Korintus 1:6). Begitu pula untuk memperoleh jawaban doa dibutuhkan kesabaran untuk menunggu, karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita.
Keberhasilan tidak didapat dengan instan, butuh proses yang panjang dan kesabaran.
Saturday, January 22, 2011
Friday, January 21, 2011
YANG MENGHAMBAT JANJI TUHAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Januari 2011 -
Baca: 1 Petrus 3:8-12
"Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya." 1 Petrus 3:11
Setiap tindakan atau perbuatan adalah refleksi dari apa yag ada di dalam pikiran kita, buah dari pikiran. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengisi perbendaharaan hati kita, sebab "...dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21). Dalam Lukas 6:45a juga dikatakan bahwa, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." Kita harus berusaha membangun karakter yang baik di dalam hidup ini bila kita rindu janji-janji Tuhan itu tergenapi. Mari kita isi hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang baik dan itu bersumber dari firman Tuhan.
4. Putus asa. Orang yang mudah putus asa atau menyerah di tengah jalan pasti tidak akan pernah mencapai tujuan. Pada saat awal menerima panggilan dari Tuhan Musa sempat putus asa dan hampir menyerah pada keadaan. Tetapi Tuhan terus meyakinkan Musa bahwa Dia yang akan menyertai dan menuntunnya. Akhirnya Musa pun taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Bila melihat situasi yang ada dan besarnya masalah yang kita alami, banyak alasan bagi kita untuk berputus asa dan menyerah. Namun itu hanya akan membawa kita kepada kegagalan. Kita harus bangkit! Alkitab menegaskan bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Tanpa ketekunan dan kesetiaan adalah mustahil bagi seseorang menikmati janji Tuhan.
5. Suka mendendam alias tidak bisa mengampuni. "...jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:15) dan dipastikan bahwa doa-doa kita tidak akan dijawab oleh Tuhan. Oleh karena itu buang semua kebencian dan rasa dendam yang ada di hati (baca Imamat 19:17-18). Tuhan menjanjikan suatu kehidupan yang penuh berkat dan berkemenangan bagi kita, namun kita pun harus memberikan respons yang benar melalui sikap dan perbuatan yang benar pula supaya janjiNya itu tergenapi.
Buang semua perkara yang negatif dan berubahlah mulai sekarang!
Baca: 1 Petrus 3:8-12
"Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya." 1 Petrus 3:11
Setiap tindakan atau perbuatan adalah refleksi dari apa yag ada di dalam pikiran kita, buah dari pikiran. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengisi perbendaharaan hati kita, sebab "...dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21). Dalam Lukas 6:45a juga dikatakan bahwa, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." Kita harus berusaha membangun karakter yang baik di dalam hidup ini bila kita rindu janji-janji Tuhan itu tergenapi. Mari kita isi hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang baik dan itu bersumber dari firman Tuhan.
4. Putus asa. Orang yang mudah putus asa atau menyerah di tengah jalan pasti tidak akan pernah mencapai tujuan. Pada saat awal menerima panggilan dari Tuhan Musa sempat putus asa dan hampir menyerah pada keadaan. Tetapi Tuhan terus meyakinkan Musa bahwa Dia yang akan menyertai dan menuntunnya. Akhirnya Musa pun taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Bila melihat situasi yang ada dan besarnya masalah yang kita alami, banyak alasan bagi kita untuk berputus asa dan menyerah. Namun itu hanya akan membawa kita kepada kegagalan. Kita harus bangkit! Alkitab menegaskan bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Tanpa ketekunan dan kesetiaan adalah mustahil bagi seseorang menikmati janji Tuhan.
5. Suka mendendam alias tidak bisa mengampuni. "...jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:15) dan dipastikan bahwa doa-doa kita tidak akan dijawab oleh Tuhan. Oleh karena itu buang semua kebencian dan rasa dendam yang ada di hati (baca Imamat 19:17-18). Tuhan menjanjikan suatu kehidupan yang penuh berkat dan berkemenangan bagi kita, namun kita pun harus memberikan respons yang benar melalui sikap dan perbuatan yang benar pula supaya janjiNya itu tergenapi.
Buang semua perkara yang negatif dan berubahlah mulai sekarang!
Subscribe to:
Posts (Atom)