Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Januari 2011 -
Baca: Lukas 4:1-13
"Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik." Lukas 4:13
Selama hidup di dunia ini kita akan terus diperhadapkan pada ujian dan pencobaan karena dunia di mana kita tinggal ini telah dikuasai oleh dosa, dan sudah sangat jelas bahwa sifat-sifat dosa itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang yang percaya harus terus berjuang melawan pencobaan dan godaan yang dipanahkan Iblis. Adalah tidak mudah menang melawan pencobaan-pencobaan yang menyerang kita, karena "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Mengapa kita harus diperhadapkan pada pencobaan-pencobaan? Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan orang percaya itu bebas dari segala pencobaan, tapi yang pasti Dia berjanji untuk selalu memberikan jalan keluar, sedangkan "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Bagaimana supaya kita bisa menang melawan pencobaan dari Iblis? Cara terbaik adalah harus melekat pada Tuhan dan senantiasa tinggal di dalam firmanNya. Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan yang luar biasa bagaimana melawan pencobaan. Ketika sedang dicobai Iblis, tak henti-hentinya Yesus menggunakan firman Allah sebagai pedang Roh untuk mematahkan setiap tipu muslihat Iblis. Sebagaimana tertulis, selama empat puluh hari Yesus berpuasa di padang gurun, di mana kesempatan ini tidak disia-siakan Iblis untuk mencobai Dia. Tiga kali Iblis berusaha untuk melemahkan Yesus dengan harapan Dia gagal menggenapi rencana Bapa dalam hidupNya, agar Dia berbalik dari jalan yang sudah ditentukan oleh BapaNya. Tiga kali pula Yesus membalas serangan Iblis itu dengan memperkatakan firman Tuhan, "Ada teretulis..." Dan akhirnya Yesus menang!
Firman itu hidup dan berkuasa karena itu adalah perkataan Allah sendiri! Kuasa itu semakin nyata bila kita memperkatakan firman itu dengan iman. Namun, mengapa kita sebagai orang Kristen malas membaca Alkitab?
Sebesar apa pun pencobaan yang menyerang kita, sepatah kata dari firman Tuhan yang kita ucapkan dengan iman akan sanggup mengalahkannya.
Monday, January 17, 2011
Sunday, January 16, 2011
PANGGILAN HIDUP ORANG KRISTEN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Januari 2011 -
Baca: 1 Timotius 6:11-16
"Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Timotius 6:14
Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat kemuliaaNya di bumi, artinya hidup kita harus mencerminkan kemuliaan Kristus dengan mempraktekkan firman dan tegas terhadap dosa, serta berani melawan semua hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Inilah yang disebut panggilan hidup Kristen sebagaimana disampaikan rasul Paulus kepada Timotius.
Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk memenuhi panggilan hidup kita sebagai seorang Kristen? Pertama, kita harus menjauhi keinginan-keinginan duniawi yang sia-sia, yaitu segala jenis ketamakan, cinta harta dan uang, percekcokan dan gosip (ayat 4-5). Kita harus menjauhi perbuatan-perbuatan daging yang merusak kehidupan rohani kita, seperti "...percabulan, kecemaran, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya." (Galatia 5:19-21a), karena keinginan-keinginan daging itu berlawanan dengan jiwa (baca 1 Petrus 2:11).
Rasul Paulus juga mengharapkan agar Timotius senantiasa mencukupkan diri dengan apa yang ada, tidak terfokus kepada materi atau hal-hal yang fana seperti yang dilakukan Paulus: "...aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan." (Filipi 4:11-12a), sebab di zaman sekarang ini banyak orang silau akan gemerlap dunia ini. Yang ada di pikiran adalah bagaimana memiliki harta kekayaan atau uang yang banyak. Tidak sedikit orang menjadi tamak dan individualistis, tidak peduli akan kesusahan atau kesulitan orang lain. Firman Tuhan menegaskan, "...akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:11).
Kedua, kejarlah perkara-perkara rohani yaitu "...keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (1 Timotius 6:11). Paulus mengibaratkan hidup ini sebagai arena pertandingan iman. Jadi kita harus berjuang dan bertanding dengan sungguh-sungguh karena tantangan dan ujian yang ada di depan kita semakin berat. Dan itu adalah proses ujian iman bagi kita. Jangan tunda-tunda waktu lagi, mari kita kerjakan panggilan hidup kita.
Bagaimana kita menjalani hidup saat ini akan menentukan apa yang akan kita raih kelak!
Baca: 1 Timotius 6:11-16
"Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Timotius 6:14
Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat kemuliaaNya di bumi, artinya hidup kita harus mencerminkan kemuliaan Kristus dengan mempraktekkan firman dan tegas terhadap dosa, serta berani melawan semua hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Inilah yang disebut panggilan hidup Kristen sebagaimana disampaikan rasul Paulus kepada Timotius.
Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk memenuhi panggilan hidup kita sebagai seorang Kristen? Pertama, kita harus menjauhi keinginan-keinginan duniawi yang sia-sia, yaitu segala jenis ketamakan, cinta harta dan uang, percekcokan dan gosip (ayat 4-5). Kita harus menjauhi perbuatan-perbuatan daging yang merusak kehidupan rohani kita, seperti "...percabulan, kecemaran, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya." (Galatia 5:19-21a), karena keinginan-keinginan daging itu berlawanan dengan jiwa (baca 1 Petrus 2:11).
Rasul Paulus juga mengharapkan agar Timotius senantiasa mencukupkan diri dengan apa yang ada, tidak terfokus kepada materi atau hal-hal yang fana seperti yang dilakukan Paulus: "...aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan." (Filipi 4:11-12a), sebab di zaman sekarang ini banyak orang silau akan gemerlap dunia ini. Yang ada di pikiran adalah bagaimana memiliki harta kekayaan atau uang yang banyak. Tidak sedikit orang menjadi tamak dan individualistis, tidak peduli akan kesusahan atau kesulitan orang lain. Firman Tuhan menegaskan, "...akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:11).
Kedua, kejarlah perkara-perkara rohani yaitu "...keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (1 Timotius 6:11). Paulus mengibaratkan hidup ini sebagai arena pertandingan iman. Jadi kita harus berjuang dan bertanding dengan sungguh-sungguh karena tantangan dan ujian yang ada di depan kita semakin berat. Dan itu adalah proses ujian iman bagi kita. Jangan tunda-tunda waktu lagi, mari kita kerjakan panggilan hidup kita.
Bagaimana kita menjalani hidup saat ini akan menentukan apa yang akan kita raih kelak!
Subscribe to:
Posts (Atom)