Saturday, January 15, 2011

TUGAS DAN PEKERJAAN IBLIS: Menghancurkan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Januari 2011 -

Baca:  1 Tesalonika 2:13-20

"Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu - aku, Paulus, malahan lebih dari sekali -, tetapi Iblis telah mencegah kami."   1 Tesalonika 2:18

Hidup Kristen tindaklah mudah karena setiap saat kita harus memiliki kesiapan untuk berperang.  Tapi peperangan yang kita hadapi bukanlah peperangan secara fisik, melainkan peperangan rohani,  "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."  (Efesus 6:12).  Kita tahu bahwa hari-hari ini adalah sangat jahat, di mana Iblis sedang berjuang keras untuk menipu, mengelabui dan menghancurkan manusia, karena memang dia (Iblis) adalah pendusta dan sangat ahli dalam hal menyamar.  Oleh karenanya kita harus berjaga-jaga dan berdoa agar tidak terpedaya oleh tipu muslihat Iblis.

     Tujuan utama Iblis adalah ingin memisahkan hidup manusia dari kasih Tuhan dan berusaha untuk mencuri firman dari kehidupan oang percaya.  Seperti dalam perumpamaan tentang penabur, dikatakan bahwa  "Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka."  (Markus 4:15).  Tak bisa dibayangkan bila seseorang hidupnya menjauh dari Tuhan dan tidak lagi menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan dalam hidup, pastilah ia akan hancur.  Memang itulah yang diingini Iblis atas hidup manusia mengalami kehancuran dan kebinasaan kekal!  Tidak hanya itu, Iblis juga berusaha untuk mendakwa orang-orang percaya, siang dan malam, sehingga kita pun mulai meragukan status kita sebagai anak-anak Tuhan.  Akibatnya kita semakin bimbang dan tidak lagi percaya akan janji firmanNya.  Ada masalah sedikit saja kita langsung bersungut-sungut, marah dan menyalahkan Tuhan, lalu meninggalkanNya.

     Di akhir zaman ini, di mana kesulitan demi kesulitan terjadi, adalah waktu yang tidak disia-siakan Iblis.  Ia akan menyamar sebagai dewa penolong bagi manusia dengan menawarkan hal-hal yang indah dan gemerlap dari dunia ini, termasuk di dalamnya harta dan pangkat, sehingga banyak orang berduyun-duyun datang untuk meminta pertolongan kepadanya sehingga pikiran manusia hanya terfokus hal-hal duniawi.

Mari kita berjaga-jaga dan berdoa setiap waktu, supaya kita tidak masuk dalam perangkap Iblis!

Friday, January 14, 2011

KALEB: Kesetiaan yang Beroleh Upah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2011 -

Baca:  Yosua 14:10-15

"Jadi sekarang, sesungguhnya Tuhan telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya."  Yosua 14:10a

Banyak orang suka sekali membangga-banggakan dan memegahkan diri sendiri, entah itu tentang prestasinya, keberhasilan usahanya, keluarganya, harta kekayaannya, mobilnya yang mewah, anak-anaknya dan sebagainya.  Firman Tuhan tegas menyatakan,  "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;"  (Yesaya 2:11-11a).  Tidak seharusnya kita bermegah tentang diri kita sendiri, "tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia,..."  (Yeremia 9:24).

     Inilah yang dilakukan Kaleb:  ia menceritakan tentang Tuhan, bukan keberhasilan dan kesuksesannya.  Kaleb tidak membanggakan kehebatan masa lalunya, tapi ia senantiasa mengarahkan pandangannya pada kesetiaan dan kasih Tuhan dalam hidupnya.  Selama 45 tahun Kaleb mengalamai pemeliharaan Tuhan, sejak ia masih muda hingga di masa tuanya.  Kaleb berkata,  "pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk."  (Yosua 14:11).  Tuhan sangat menghargai orang yang senantiasa menceritakan pribadiNya.  Memuliakan nama Tuhan dan menceritakan perbuatan-perbuatanNya yang besar adalah tugas dan komitmen kita sebagai orang percaya.  Fokus hidup Kaleb mengacu pada janji Tuhan dan dia percaya bahwa  "...Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."  (Roma 4:21).  Yosua benar-benar bangga terhadap iman Kaleb, dan atas nama Tuhan Yosua memberkati Kaleb.  Ini sebagai upah dari ketekunan dan kesetiaan Kaleb selama ini.

     Kehidupan Kaleb ini menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun kita.  Usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk melayani Tuhan.  Hal ini sudah ditunjukkan Kaleb;  di usia yang tidak muda lagi ia tidak menjadi lemah melainkan tetap semangat melayani Tuhan.  Jadi tidak ada batas usia atau istilah pensiun dalam hal melayani Tuhan.  Oleh karena ketekunan dan kesetiaannya Tuhan juga menyatakan kasih setianya kepada Kaleb.  Tuhan memberikan apa yang dijanjikanNya kepada Kaleb.

"Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah."  (Kolose 3:24a), asal kita setia kepada Tuhan!