Saturday, January 8, 2011

SUDAHKAH KITA MEMBERI YANG TERBAIK?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Januari 2011 -

Baca: Mazmur 4:1-9

"Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Tuhan."  Mazmur 4:6

Kepada umat Israel Tuhan berfirman,  "Janganlah engkau mempersembahkan bagi Tuhan, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk;  sebab yang demikian adalah kekejian bagi Tuhan Allahmu."  (Ulangan 17:1).  Di zaman Perjanjian Lama dulu, setiap kali bangsa Israel datang menghadap kepada Tuhan mereka harus selalu membawa persembahan berupa hewan korban.  Tetapi tidak sembarang hewan persembahan itu berkenan di hati Tuhan. Jadi mereka harus membawa hewan-hewan yang terbaik:  gemuk atau tambun, sehat dan tidak bercacat sebagai persembahan, karena Tuhan menyukai persembahan yang terbaik.

     Di zaman anugerah ini kita tidak perlu membawa hewan korban dalam ibadah atau saat datang menghadap Tuhan.  Lalu, apa yang kita bawa kepada Tuhan sebagai persembahan?  Persembahan itu adalah hidup kita sendiri seperti yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Roma,  "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:  itu adalah ibadahmu yang sejati."  (Roma 12:1).  Maka dari itu kita harus bisa menjaga hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan.  Inilah yang Tuhan kehendaki:  suatu kehidupan yang tidak bercacat cela.  Yang terbaiklah yang harus kita persembahkan kepada Tuhan, karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberikan yang terbaik bagi kita!  Dikatakan,  "Ia (Yesus) sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran."  (1 Petrus 2:24)

     Jadi, sebagai balasannya kita juga harus memberikan yang terbaik bagi Tuhan.  Dengan cara apa?  Dengan cara menyembah Dia dengan segenap hati, beribadah dengan sungguh-sungguh, dan juga melayani Dia dengan penuh komitmen.  Banyak orang Kristen yang datang ke gereja hanya sebagai rutinitas semata, cuma duduk diam, memuji Tuhan tanpa ekspresi dan saat mendengarkan kotbah pun sambil bersenda gurau atau memainkan handphone.  Itukah yang dinamakan memberikan yang terbaik?

Memberikan yang terbaik kepada Tuhan berarti tidak  "...menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa....Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."  Roma 6:13

Friday, January 7, 2011

KETIDAKSETIAAN BANGSA ISRAEL: Menjadi Orang Buangan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2011 -

Baca:  1 Tawarikh 9:1-13

"...sedang orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh karena perbuatan mereka yang tidak setia."  1 Tawarikh 9:1b

Bangsa Israel adalah bangsa yang paling beruntung dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan dan umat kepunyaanNya sendiri.  Begitu luar biasanya Tuhan menuntun dan membela umatNya ini.  Setiap kali mereka berperang melawan musuh, kemenangan menjadi milik bangsa Israel karena Tuhan ada di pihak mereka.  Namun jika kita membaca ayat nas di atas, masa-masa kejayaan bangsa Israel sudah hilang lenyap.  Kemegahan, kebesaran dan kejayaan Israel di masa-masa Salomo memerintah sepertinya hilang tak berbekas, tinggal puing-puing kehancuran, padahal pada waktu itu semua bangsa di dunia begitu mengagumi dan menghormatinya.  Kini mereka tak berdaya dan takluk di tangan tentara-tentara Babel.  Kerajaan Israel menjadi hancur dan semua penduduknya diangkut keluar dari Israel dan menjadi tawanan di Babel.  Umat Israel harus menyandang status sebagai orang-orang buangan.

     Nasib bangsa Israel kok begitu tragis?  Tuhan kok tega melihat umatNya mengalami penderitaan heabat itu?  Bukankah Tuhan pernah berkata kepada Musa,  "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka." ?  (Keluaran 3:7).  Apakah Tuhan sudah lupa?  Di manakah kehebatan dan kuasa Tuhan yang selama ini dinyatakan atas Israel secara ajaib?  Alkitab menyatakan bahwa  "...orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh karena perbuatan mereka yang tidak setia." 

     Bangsa Israel mengalami kehancuran dan dipermalukan oleh bangsa lain karena ulah mereka sendiri.  Mereka tidak taat kepada Tuhan, bahkan hati mereka telah condong kepada ilah-ilah lain;  padahal Tuhan sudah sangat sabar terhadap mereka, tapi kesabaran Tuhan malah mereka salah-gunakan, bahkan mereka semakin menjauh dari jalan-jalanNya.  Berkali-kali Tuhan sudah menegur bangsa Israel tapi tidak membuat mereka bertobat.  Sampai-sampai Tuhan menyebut mereka sebagai  "...bangsa yang tegar tengkuk."  (baca Ulangan 9:13).  Karena ketidaksetiaannya, Tuhan meninggalkan mereka, sehingga mereka pun dengan mudah dikalahkan dan ditawan oleh Babel.

Jadilah orang Kristen yang setia kepada Tuhan, jangan memberontak!