Wednesday, December 29, 2010

IMAN: Sudah Menerima Jawaban Doa

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Desember 2010 -

Baca: Markus 11:20-26

"apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."  Markus 11:24

Di dalam Ibrani 11:1 dikatakan,  "Iman adalah dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  Diperjelas pula bahwa  "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  (Ibrani 11:6a).

     Dengan demikian, sebagai orang percaya kita harus hidup dalam iman, karena tanpa iman kita tidak berkenan kepada Tuhan.  Oleh sebab itu saat kita berdoa memohon sesuatu kepada Tuhan, kita harus melakukannya dengan sungguh.  Kita pun harus percaya bahwa Tuhan telah mendengar dan menjawab doa kita meski, secara kasat mata, jawaban itu belum kita terima, tapi kita harus mengimaninya.  Doa dengan iman memang tidak mudah merupakan suatu tantangan, karena yang kita harapkan dan kenyataan yang kita hadapi terkadang sangat bertolak belakang.  Seringkali kita gagal dalam hal ini.  Kita gagal menerima jawaban doa atau janji Tuhan karena iman kita goyah dan ketekunan kita berhenti di tengah jalan setelah melihat situasi yang tidak menunjang, atau menanti terlalu lama dan kita kurang sabar menunggu waktu Tuhan.

     Di sisi lain kita juga banyak mendengar saudara-saudara kita mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib dan heran.  Mereka beroleh jawaban karena mereka tekun dan berdoa dengan penuh iman.  Tertulis demikian:  "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23b).  Bila kita perhatikan setiap kali hendak menyembuhkan orang sakit atau melakukan sesuatu kepada orang lain, Yesus terlebih dahulu melihat iman dalam diri orang tersebut, contoh:  menyembuhkan hamba seorang perwira Kapernaum (Matius 8:10), orang yang lumpuh (Matius 9:2b), orang buta dicelikkan (Matius 9:29), perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Markus 5:34) dan sebagainya.  Begitu juga dengan Abraham, imannya tidak goyah meski harus menunggu lama sampai akhirnya janji Tuhan itu benar-benar digenapi dalam hidupnya.  Itulah sebabnya Abraham disebut sebagai bapa segala orang yang beriman.

     Bila saat ini kita sedang memiliki pergumulan doa yang belum dijawab, jangan putus asa!  Bangkitkan iman Saudara dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan, karena iman timbul dari pendengaran akan firmanNya (baca Roma 10:17).

Percayalah dengan iman bahwa janjiNya pasti digenapi!

Tuesday, December 28, 2010

KUASA DI BALIK DOA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Desember 2010 -

Baca:  Yakobus 5:12-20

"Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya."  Yakobus 5:18

Alkitab terlebih dahulu menjelaskan:  "Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan."  (ayat 17).  Jadi sudah jelas bahwa Elia adalah manusia biasa, sama dengan kita.  Yang mungkin membedakan adalah imannya. 

     Mengapa doa Elia begitu berkuasa?  Ada kuasa yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada orang-orang benar yang sungguh-sungguh berdoa.  Pernah kita baca dalam renungan beberapa hari lalu, bahwa orang benar adalah  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."  (Mazmur 24:4).  Diartikan juga sebagai orang-orang yang hidup dalam kebenaran.  Itulah yang menjadi kunci mengapa doa yang dipanjatkan Elia kepada Tuhan selalu menghasilkan kuasa mujizat.  Ketika Elia berdoa supaya langit menurunkan hujan, maka terjadilah.  "Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat."  (1 Raja-Raja 18:45a).  Mujizat juga terjadi di atas gunung Karmel saat ia berhadapan dengan nabi-nabi Baal (baca 1 Raja-Raja 18:36-40).  Sungguh ada kuasa di balik doa orang benar!  Juga karena doa Elisa, anak perempuan Sunem yang sudah meninggal sanggup dihidupkan kembali.  "Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya."  (2 Raja-Raja 4:35b).

     Begitu juga ketika Yosua berdoa dengan sungguh-sungguh, katanya,  "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!  Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya.  Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa Tuhan mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah Tuhan."  (Yosua 10:12, 13a, 14).  Luar biasa!  Doa orang benar itu menghasilkan kuasa!  Kita pun bisa mengalami mujizat asal kita hidup benar di hadapan Tuhan.

Tak boleh dilupakan bahwa kita juga harus mengakui dosa-dosa kita, baik dosa terhadap sesama dan juga terhadap Tuhan  (baca Yakobus 5:16), supaya doa kita didengar Tuhan.