Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Desember 2010 -
Baca: Markus 12:38-40
"Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar," Markus 12:38
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dikenal sebagai orang yang 'suci'. Sayang, mereka melakukan ibadah atau kegiatan rohani hanya sebatas aktivitas fisik saja dan itu pun disertai dengan motivasi yang tidak benar, seperti tertulis: "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi." (Matius 23:5-7). Tuhan Yesus berkata, "...di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." (Matius 23:28).
'Hypocises' adalah asal kata dari 'munafik' yang artinya orang yang sedang bersandiwara atau, tindakan yang ia lakukan hanyalah sebuah kepura-puraan. Kemunafikan adalah sifat yang sangat dibenci Tuhan! Adakah orang Kristen yang hidup dalam kemunafikan? Jawabannya: banyak sekali! Saat berada di dalam ruangan ibadah atau gereja, atau saat sedang terlibat pelayanan, kita selalu terlihat begitu suci dan bersikap manis ala angels. Yang kita perbincangkan hanyalah tema-tema Alkitabiah. Tetapi sepulang dari ibadah, sikap, ucapan dan tindakan kita berubah secara drastis. Di rumah para tuan mulai memperlakukan pembantunya semena-mena tanpa kasih; para bos mulai menjalanan bisnis yang penuh dengan trik dan lain-lain. Sampai-sampai ada istilah 'Kristen tomat' (Minggu tobat, hari lain kumat/kambuh).
Orang dunia beranggapan bahwa kemunafikan adalah cara yang dibutuhkan agar kita dapat survive dalam pergaulan dan juga karier. Terhadap orang-orang yang munafik Tuhan Yesus memakai bahasa yang cukup keras: celakalah kamu yang munafik!
Bila saat ini kita masih tergolong sebagai orang-orang yang munafik, mari kita bertobat dengan sungguh, karena kemunafikan hanya akan membawa kita kepada kehancuran: Tuhan akan memalingkan wajahNya terhadap kita, artinya pintu berkat juga tertutup!
Monday, December 27, 2010
Sunday, December 26, 2010
HAL HIZKIA: Mujizat Masih Ada!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Desember 2010 -
Baca: 2 Raja-Raja 20:1-20
"Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;" 2 Raja-Raja 20:6a
Ada sebuah acara musik di salah satu stasiun televisi swasta bertitel 'Zona Memori'. Suatu acara yang menampilkan artis-artis angkatan 80-an dengan lagu-lagu hits-nya. Dalam acara itu si host selalu meneriakkan yel-yel atau kata kuncinya yaitu: "Zona Memori...masih ada!" Lagu-lagu lama ternyata masih ada dan tidak pernah usang ditelan masa atau ditinggalkan penggemarnya. Pembacaan firman hari ini berbicara tentang mujizat yang dialami oleh Hizkia. Mungkin ada orang Kristen yang beranggapan bahwa mujizat itu sudah usang dan menjadi 'lagu lama'; itu dulu, sekarang tidak mungkin terjadi; mujizat itu sudah tidak ada, bukan masih ada.
Mari simak baik-baik, Ketika baru memerintah selama 14 tahun sebagai raja, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Pesan yang disampaikan nabi Yesaya yang diutus Tuhan bahwa Hizkia tidak akan sembuh dan akan mati bak petir di siang bolong! Siapa pun yang mendengar berita ini pasti akan mengalami guncangan yang hebat, shock, sedih dan kaget bak disambar petir di siang bolong tadi. Namun Hizkia bukanlah tipe orang yang mudah frustasi dan mengasihani diri sendiri. Dalam keadaan tak berdaya ini "...Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: 'Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.' Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat." (ayat 2-3). Hizkia tahu benar bahwa mujizat itu masih ada dan pasti ada; ia sangat yakin bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Akhir kisah ini Hizkia mengalami kesembuhan; bukan hanya sampai di situ, Tuhan juga memperpanjang hidup Hizkia sampai lima belas tahun lagi. Awesome!
Hizkia beroleh mujizat dari Tuhan karena ia sangat menghormati firman yang disampaikan Yesaya. Sebagai raja ia punya alasan untuk marah atau tersinggung, tetapi ia tetap menghormati pesan Tuhan, apa pun isinya. Ini bukti bahwa Hizkia punya kerendahan hati. Itulah sebabnya ia berdoa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Erangan dan tangisan yang ke luar dari hati yang remuk menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak.
"Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?" Kejadian 18:14a
Baca: 2 Raja-Raja 20:1-20
"Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;" 2 Raja-Raja 20:6a
Ada sebuah acara musik di salah satu stasiun televisi swasta bertitel 'Zona Memori'. Suatu acara yang menampilkan artis-artis angkatan 80-an dengan lagu-lagu hits-nya. Dalam acara itu si host selalu meneriakkan yel-yel atau kata kuncinya yaitu: "Zona Memori...masih ada!" Lagu-lagu lama ternyata masih ada dan tidak pernah usang ditelan masa atau ditinggalkan penggemarnya. Pembacaan firman hari ini berbicara tentang mujizat yang dialami oleh Hizkia. Mungkin ada orang Kristen yang beranggapan bahwa mujizat itu sudah usang dan menjadi 'lagu lama'; itu dulu, sekarang tidak mungkin terjadi; mujizat itu sudah tidak ada, bukan masih ada.
Mari simak baik-baik, Ketika baru memerintah selama 14 tahun sebagai raja, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Pesan yang disampaikan nabi Yesaya yang diutus Tuhan bahwa Hizkia tidak akan sembuh dan akan mati bak petir di siang bolong! Siapa pun yang mendengar berita ini pasti akan mengalami guncangan yang hebat, shock, sedih dan kaget bak disambar petir di siang bolong tadi. Namun Hizkia bukanlah tipe orang yang mudah frustasi dan mengasihani diri sendiri. Dalam keadaan tak berdaya ini "...Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: 'Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.' Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat." (ayat 2-3). Hizkia tahu benar bahwa mujizat itu masih ada dan pasti ada; ia sangat yakin bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Akhir kisah ini Hizkia mengalami kesembuhan; bukan hanya sampai di situ, Tuhan juga memperpanjang hidup Hizkia sampai lima belas tahun lagi. Awesome!
Hizkia beroleh mujizat dari Tuhan karena ia sangat menghormati firman yang disampaikan Yesaya. Sebagai raja ia punya alasan untuk marah atau tersinggung, tetapi ia tetap menghormati pesan Tuhan, apa pun isinya. Ini bukti bahwa Hizkia punya kerendahan hati. Itulah sebabnya ia berdoa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Erangan dan tangisan yang ke luar dari hati yang remuk menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak.
"Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?" Kejadian 18:14a
Subscribe to:
Posts (Atom)