Saturday, December 25, 2010

BETLEHEM: Berkat dan Pengharapan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2010 -

Baca:  Lukas 2:1-20

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."  Lukas 2:14

Alkitab menyatakan:  "...Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betleham, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.  Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,"  (ayat 4-6).  Bukan suatu kebetulan jika Yesus dilahirkan di Betlehem;  semua dalam rencana Allah.  Dalam bahasa Ibrani, nama 'Betlehem' berarti 'rumah roti', berbicara tentang berkat Tuhan.  Di Betlehem inilah Allah menyediakan berkat-berkat bagi umat manusia sebagaimana disampaikan malaikatNya,  "...aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."  (ayat 10-11).  Inilah inti berita Natal yaitu kehendak Allah sendiri untuk memberikan anugerahNya bagi setiap orang yang percaya (baca Yohanes 3:16).

     Di Betlehem Allah telah mendemonstrasikan kasihNya yang tak terbatas, di mana Ia menjadi sama dengan manusia.  Suatu perkara yang tidak bisa dimengerti oleh orang-orang dunia:  kasih Allah juga mengandung janji yang pasti yaitu jaminan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya.  "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."  (Yohanes 3:36).

     Kehadiran Yesus Kristus ke dunia memberikan pengharapan baru dan juga masa depan.  Ketika dunia diliputi oleh kegelapan yang begitu pekat, Yesus hadir dengan terangNya yang ajaib.  Hari ini, "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia."  (Yohanes 1:9).  Kini kegelapan tidak lagi menguasainya!  Maka dari itu bersukacitalah dan "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana,"  (Lukas 2:15b).  Lihatlah!  Para gembala dan orang-orang Majus datang ke Betlehem.  Mereka tidak datang dengan tangan hampa, tapi yang terbaik dari hidupnya mereka persembahkan kepada Tuhan!

Di hari Natal ini mari kita persembahkan hidup kita dan segala yang ada pada kita;  karena Dialah kita beroleh anugerah keselamatan!

Friday, December 24, 2010

SIAPA LAYAK MENGHAMPIRI TUHAN? (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2010 -

Baca:  Mazmur 66:13-20

"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar"  Mazmur 66:18

Kemarin disampaikan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat naik ke gunung Tuhan dan masuk dalam hadiratNya yang kudus.  Ternyata perbuatan, sikap hati dan juga ucapan kita harus selaras dengan kehendak Tuhan, baru kita dilayakkan menghadap Dia.  Mulai saat ini,  "Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu."  (Amsal 4:24). 

     Tuhan hanya mau mendengar doa orang-orang yang hidupnya saleh dan yang melakukan kehendakNya.  Bukankah seringkali kita menghadap Tuhan tanpa kekudusan?  Itulah sebabnya doa-doa kita tidak dijawab karena kita menyimpan banyak dosa atau pelanggaran.  Hati kita tidak bersih:  ada kebencian, dendam, tidak mau mengampuni, suka berbohong dan menggemakan ucapan yang sia-sia, bersungut-sungut dan macam-macam lagi.  Bahkan, ada sedikit niat jahat dalam hati saja Tuhan sudah tidak mau mendengarkan doa kita.  Banyaknya dosa dan pelanggaran inilah yang menjadi penyebab utama doa-doa terhalang dan tidak dijawab Tuhan.  "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).

     Mata dan telinga Tuhan tertuju kepada teriakan dan permohonan dari orang-orang saleh.  Orang saleh adalah orang yang hidup kudus di hadapan Tuhan, seseorang yang telah menanggalkan perbuatan lama dan mengenakan manusia baru.  Sebaliknya, mata dan telingaNya tertutup untuk teriakan dan permohonan orang yang hidup dalam dosa.  Sekarang ini banyak orang yang senang berkompromi dengan dosa daripada hidup dalam kekudusan;  orang lebih suka berbuat jahat daripada berbuat baik;  lebih suka berbohong daripada jujur. Jika kita salah satu dari mereka, marilah kita segera bertobat.  Mohon pengampunan dari Tuhan.  Jadilah orang-orang yang saleh, maka Ia akan mendengarkan doa dan permohonan kita.

Doa orang yang saleh sangat berharga di mata Tuhan dan itu mendatangkan kuasa!