Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2010 -
Baca: Mazmur 34:16-23
"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." Mazmur 34:18
Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan. Mengapa dunia dipenuhi dengan masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5:19 dikatakan bahwa "...seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat." Namun sebagai orang percaya kita tidak usah takut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, gagal dalam rumah tangga atau studi, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, "...dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu." (1 Samuel 1:10). Daud berkata, "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19).
Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan hanya kepada Tuhan, sebab "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkan beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu 'mengolah' masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Alkitab mengatakan: "...semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita," (1 Yohanes 5:4).
Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!
Tuesday, December 14, 2010
Monday, December 13, 2010
SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2010 -
Baca: Yesaya 28:23-29
"Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?" Yesaya 28:24
Di dalam Pengkotbah 3:1-2 tertulis: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;" Di sini dapat disimpulkan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya atau waktunya. Ada waktu untuk membajak, mencangkul dan juga menabur. Jadi tidak seluruh waktu harus digunakan untuk membajak, atau tidak seluruh waktu kita gunakan untuk menabur saja, sebab nantinya juga ada waktu untuk menuai.
Daud berkata, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10). Artinya kita hidup di dunia ini ada batas waktunya. Karena itu kita harus menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin untuk melakukan penaburan, sebab akan tiba waktunya kita akan mati; sewaktu-waktu kita pun dapat mati, karena hidup kita ini seperti uap saja, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.
Tuhan berfirman, "Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya. Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur." (Imamat 26:3-5a). Berkat disediakan bagi umat yang hidup menurut ketetapan Tuhan dan perjanjianNya. Ini berbicara tentang berkat penuaian, dan berkat ini diberikan dengan maksud supaya kita giat menabur. Menabur dalam hal apa? Yaitu menabur dalam hukum Kristus. Kita tidak dapat melakukannya dengan hawa nafsu daging, tetapi harus di dalam Roh. Jadi, biji-biji buah Rohlah yang kita taburkan. Hal itu hanya dapat terwujud bila kita mau mematikan perbuatan-perbuatan daging, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh..." (Galatia 5:17). Ketika menabur dalam Roh, kita harus rela mematikan perbuatan daging karena tidak semua yang kita tabur akan mempunyai nilai kekal.
Hanya bila kita menabur dalam Roh, penaburan kita akan memiliki nilai yang kekal.
Baca: Yesaya 28:23-29
"Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?" Yesaya 28:24
Di dalam Pengkotbah 3:1-2 tertulis: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;" Di sini dapat disimpulkan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya atau waktunya. Ada waktu untuk membajak, mencangkul dan juga menabur. Jadi tidak seluruh waktu harus digunakan untuk membajak, atau tidak seluruh waktu kita gunakan untuk menabur saja, sebab nantinya juga ada waktu untuk menuai.
Daud berkata, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10). Artinya kita hidup di dunia ini ada batas waktunya. Karena itu kita harus menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin untuk melakukan penaburan, sebab akan tiba waktunya kita akan mati; sewaktu-waktu kita pun dapat mati, karena hidup kita ini seperti uap saja, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.
Tuhan berfirman, "Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya. Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur." (Imamat 26:3-5a). Berkat disediakan bagi umat yang hidup menurut ketetapan Tuhan dan perjanjianNya. Ini berbicara tentang berkat penuaian, dan berkat ini diberikan dengan maksud supaya kita giat menabur. Menabur dalam hal apa? Yaitu menabur dalam hukum Kristus. Kita tidak dapat melakukannya dengan hawa nafsu daging, tetapi harus di dalam Roh. Jadi, biji-biji buah Rohlah yang kita taburkan. Hal itu hanya dapat terwujud bila kita mau mematikan perbuatan-perbuatan daging, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh..." (Galatia 5:17). Ketika menabur dalam Roh, kita harus rela mematikan perbuatan daging karena tidak semua yang kita tabur akan mempunyai nilai kekal.
Hanya bila kita menabur dalam Roh, penaburan kita akan memiliki nilai yang kekal.
Subscribe to:
Posts (Atom)