Monday, November 1, 2010

DOA YANG BEROLEH JAWABAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 November 2010 -

Baca: Mazmur 6:1-11

"Tuhan telah mendengar permohonanku, Tuhan menerima doaku."  Mazmur 6:10

Doa adalah nafas hidup orang percaya.  Oleh karena itu orang Kristen sejati pasti suka berdoa.  Tanpa doa, kita akan mengalami kematian rohani.  Adalah aneh jika orang Kristen jarang beroda; bagaimana kita bisa hidup berkemenangan jika berdoa saja kita malas?  Bagaimana kita mampu bertahan melawan serangan Iblis bila kita berdoa hanya ketika mood saja?  Seseorang yang dewasa rohani pasti mengerti benar betapa pentingnya berdoa, bahwa segala perkara dapat terselesaikan dengan doa dan doa dapat mengubah segala sesuatu.

     Mengapa kita berdoa?  Kita berdoa karena kita membutuhkan jawaban Tuhan atas segala pergumulan yang kita alami serta percaya bahwa Tuhan sanggup memberikan pertolongan.  Saat menghadapi masalah besar Daud berdoa kepada Tuhan dan Ia menjawab pergumulan Daud.  Ini berarti doa dapat menyelesaikan segala permasalahan dalam hidup.  Lalu, bagaimana seharusnya kita berdoa supaya beroleh pertolongan dan mengalami kemenangan?  Pertama, kita harus berdoa dengan penuh iman.  Jadi, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.  Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."  (Yakobus 1:6-7).  Berdoa dengan iman artinya walaupun belum melihat jawaban dari Tuhan, kita tetap percaya bahwa kita pasti menerimanya.  Dan sebagai orang beriman kita harus memegang janji Tuhan karena janji Tuhan adalah ya dan amin.  Tidak ada janji yang tidak Ia tepati.  Artinya Tuhan pasti menjawab doa kita.  Iman sanggup menarik kuasa Tuhan.  Iman perempuan yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan mampu menggerakkan kuasa dari sorga.  Kata perempuan itu. "Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh."  (Markus 5:28).  Untuk beroleh jawaban doa kita harus memiliki iman sepenuhnya, bukan iman yang di bibir saja kita percaya tapi di dalam hati bimbang.  Jangan sekali-kali menghalangi kuasa Tuhan dengan logika kita yang terbatas.

     Kedua, kita harus berdoa dengan kerendahan hati atau hancur hati, suatu sikap yang menunjukkan ketidakberdayaan dan betapa kita memiliki ketergantungan penuh kepada Tuhan.  Daud bekata, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."  (Mazmur 51:19).  (Bersambung) 

Sunday, October 31, 2010

TIADA YANG SEBANDING DENGAN KUASANYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Oktober 2010 -

Baca: Yesaya 40:12-31

"Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?"  Yesaya 40:18

Apakah yang menjadi kebanggan kita saat ini:  harta, jabatan, atau kepandaian kitakah?  Ingatlah, teknologi secanggih apa pun tidak mampu menjamin kita dapat luput dari masalah, bahkan bahaya yang mengancam di depan mata pun tak dapat kita hindari.  Lalu ke mana kita dapat lari dan mencari tempat perlindungan yang aman?  Dapatkah kita membeli rasa aman itu dengan uang?  Maka dengan kata lain, segala sesuatu yang ada di dunia ini dapat lenyap dan musnah begitu saja; jika hal itu seijin Tuhan, terjadilah.  Manusia mungkin bisa memperediksi keadaan cuaca dan sebagainya, namun siapakah yang dapat menanggulangi bencana yang tiba-tiba datang tanpa diduga sebelumnya?  Banyak korban berjatuhan karena gempa, tanah longsor, banjir bandang, kecelakaan pesawat dan lain-lain.  Dan semua itu di luar perkiraan manusia.

     Tuhan berkata, "Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca.  Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya."  (ayat 15).  Dari pernyataan ayat ini terlihat betapa kecilnya manusia di mata Tuhan.  Jadi sungguh tidak ada yang membuat Tuhan terpesona dari diri kita selain hati yang selalu berpaut kepadaNya, karena hanya dengan hati yang selalu berharap dan mengandalkan Tuhanlah yang membuat Dia tidak rela membiarkan kita celaka; tanganNya yang berkuasa itu selalu melindungi dan menjaga kita dari bahaya yang mengancam.

     Namun masih banyak orang sering meragukan kuasa Tuhan hanya karena mereka tidak sabar menanti pertolongan Tuhan.  Akibatnya mereka condong mencari pertolongan atau menerima tawaran dari dunia yang sepertinya dapat menjawab pergumulannya secara instan atau GPL (gak pake lama - prokem, red.).  Mereka berpaling pada ilah-ilah lain, pranormal, suhu, benda keramat dan lain-lain. Namun apa pun dan siapa pun yang ada di dunia ini tidak ada yang sebanding dengan kuasa Tuhan!  Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.  Tertulis: "Langit adalah takhtaKu dan bumi adalah tumpuan kakiKu;"  (Yesaya 66:1a).  Adalah perbuatan kurang cerdik jika masih ada orang Kristen yang mencari pertolongan selain kepada Tuhan.

Ingatlah ini:  Tuhan Yesus itu sudah cukup bagi kita, karena kuasaNya tak terbatas dan tiada bandingannya.