Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2010 -
Baca: Galatia 6:1-10
"Karena apa yang ditabur orang itu, itu juga yang akan dituainya." Galatia 6:7b
Banyak orang yang melakukan kejahatan atau ketidakadilan sama sekali tak memikirkan akibatnya di kemudian hari. Mereka tak mengerti bahwa apa pun yang ditabur itulah yang akan dituainya. Tapi saat menuai bagi setiap orang itu berbeda waktunya. Sama halnya bila kita menabur benih padi atau jagung, bertumbuhnya dan waktu memanennya pasti berbeda waktunya, meski benih itu kita tabur dalam waktu bersamaan. Seseorang yang menabur kejahatan atau berlaku keji terhadap orang lain mungkin belum mengalami perubahan apa-apa dalam hidupnya untuk sekian lama. Mereka masih dapat menikmati hidup dengan santai, tetapi mungkin setelah menginjak masa tua, tanpa disadarinya, semua perbuatan yang ditaburnya itu ia tuai. Mereka panen, tapi panen hal-hal buruk yang sama sekali tak diharapkan terjadi. Mungkin sakit-penyakit mulai menggerogoti atau juga ekonomi mulai guncang. Mungkin juga apa yang didambakan dari anak-anaknya sebagai harapannya di masa tua tak terwujud.
Alkitab menyatakan, "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menai hidup yang kekal dari Roh itu." (ayat 8). Sebab itu perhatikanlah hal ini: "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah." (ayat 9). Mungkin kita mereasa jemu berbuat baik, karena sepertinya perbuatan baik kita itu tidak menampakkan hasil apa-apa bagi kita. Tapi jangan lupa, saat menuai itu belum tentu sekarang, mungkin 5 atau 10 tahun kemudian, mungkin juga anak-cucu kita yang akan menuainya. Yang dituai itu pastilah hal-hal yang baik sesuai dengan apa yang kita tabur. Coba bayangkan! Jika orangtua menabur kejahatan dan yang menuai bukan dirinya sendiri, melainkan anak cucunya, kasihan sekali anak cucunya, bukan?
Alkitab menegaskan bahwa perbuatan orang benar akan juga belaku sampai ke anak-cucunya; demikian juga perbuatan jahat, tuaiannya juga berlaku sampai ke anak-cucu. Inilah pengalaman Daud: "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" (Mazmur 37:25).
Karena itu, selama masih ada kesempatan, marilah kita menabur kebaikan; pada saatnya kita pasti akan menuai! Amin
Friday, October 29, 2010
Thursday, October 28, 2010
KEDATANGAN TUHAN YESUS: Singa dan Tetap Setia
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Oktober 2010 -
Baca: Matius 24:45-51
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Sesungguhnya kalau kita peka, semua tanda kedatangan Tuhan itu sudah ada di sekitar kita. Ini adalah zaman untuk bersiap sedia! Inilah saatnya kita hidup selaras dengan firman Tuhan dan tidak sembrono lagi. Dan saatnya pula menetapkan prioritas-prioritas atau pilihan hidup yang benar, serta tidak lagi menabur dalam daging melainkan menabur dalam Roh (baca Galatia 6:8). Mulai hari ini "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan di bumi." (Kolose 3:2) seperti yang dilakukan Paulus: "...kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).
Menyadari bahwa kita benar-benar hidup pada zaman akhir sebagaimana dikatakan Alkitab, kita pun harus lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil kepada teman-teman atau kerabat kita yang belum diselamatkan, sebab waktunya hampir habis.
Tuhan Yesus pun memberikan peringatan, "Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar." (Matius 24:43). Jadi, tidak ada pencuri yang akan mengumumkan waktu kedatangannya ke suatu rumah sehingga si tuan rumah akan bersiap siaga. Ini hanya gambaran tentang kedatangan yang tak terduga. Dalam hal ini Yesus tidak sedang mengidentifikasikan diriNya sebagai pencuri. Maka dari itu marilah kita memposisikan diri debagai seorang hamba yang setia, yang tetap tekun mengerjakan setiap tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, apa pun bentuknya.
Apa yang akan kita perbuat seandainya kita tahu sisa hidup kita ini hanya tinggal sebulan atau setahun lagi? Waktu, tenaga dan materi yang kita punya akan kita unakan untuk apa? Meski banyak orang tidak percaya akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, hal ini sama sekali tidak akan mempengaruhi atau mengubah kedaanganNya. Dia akan segera datang! Tidak peduli apakah kita percaya atau tidak, siap atau tidak siap. Ini hanyalah masalah waktu!
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Baca: Matius 24:45-51
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Sesungguhnya kalau kita peka, semua tanda kedatangan Tuhan itu sudah ada di sekitar kita. Ini adalah zaman untuk bersiap sedia! Inilah saatnya kita hidup selaras dengan firman Tuhan dan tidak sembrono lagi. Dan saatnya pula menetapkan prioritas-prioritas atau pilihan hidup yang benar, serta tidak lagi menabur dalam daging melainkan menabur dalam Roh (baca Galatia 6:8). Mulai hari ini "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan di bumi." (Kolose 3:2) seperti yang dilakukan Paulus: "...kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).
Menyadari bahwa kita benar-benar hidup pada zaman akhir sebagaimana dikatakan Alkitab, kita pun harus lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil kepada teman-teman atau kerabat kita yang belum diselamatkan, sebab waktunya hampir habis.
Tuhan Yesus pun memberikan peringatan, "Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar." (Matius 24:43). Jadi, tidak ada pencuri yang akan mengumumkan waktu kedatangannya ke suatu rumah sehingga si tuan rumah akan bersiap siaga. Ini hanya gambaran tentang kedatangan yang tak terduga. Dalam hal ini Yesus tidak sedang mengidentifikasikan diriNya sebagai pencuri. Maka dari itu marilah kita memposisikan diri debagai seorang hamba yang setia, yang tetap tekun mengerjakan setiap tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, apa pun bentuknya.
Apa yang akan kita perbuat seandainya kita tahu sisa hidup kita ini hanya tinggal sebulan atau setahun lagi? Waktu, tenaga dan materi yang kita punya akan kita unakan untuk apa? Meski banyak orang tidak percaya akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, hal ini sama sekali tidak akan mempengaruhi atau mengubah kedaanganNya. Dia akan segera datang! Tidak peduli apakah kita percaya atau tidak, siap atau tidak siap. Ini hanyalah masalah waktu!
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Subscribe to:
Posts (Atom)