Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Oktober 2010 -
Baca: Bilangan 27:12-23
"Tuhan berfirman kepada Musa: 'Naiklah ke gunung Abarim ini, dan pandanglah negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.' " Bilangan 27:12
Allah adalah Pribadi yang Mahakasih dan juga Mahaadil. Setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap firmanNya pasti akan menerima ganjaran atau sanksi tanpa terkecuali, tidak peduli ia seorang presiden, orang kaya, miskin, berpangkat dan sebagainya. Hal ini juga dialami Musa. Meski ia nabi Allah, dipilih oleh Allah sendiri untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka keluar dari Mesir, Musa pun tak luput dari ganjaran.
Suatu ketika Musa melakukan suatu kecerobohan: mengeluarkan perkataan tak berkenan pada Allah di hadapan bangsa Israel sehingga ia harus menerima akibatnya, tak dapat masuk ke negeri yang dijanjikan Allah. Meskipun demikian Allah sangat mengasihi Musa dan ia pun masih diberi kesempatan untuk memandang negeri perjanjian itu meski hanya dari kejauhan. Allah berkata, "Naiklah ke gunung Abarim ini, dan pandanglah negeri yang Kuberikan kepada orang Israel. Sesudah engkau memandangnya, maka engkaupun juga akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, abangmu, dahulu." (ayat 12-13). Ini mencerminkan betapa Allah sangat mengasihi Musa, dan sesungguhnya hatiNya pilu karena harus memberi ganjaran kepada Musa. Namun karena Dia Mahaadil, maka segala sesuatu yang telah Ia tetapkan pasti dilaksanakan bagi siapa pun tanpa pandang bulu. "Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19b).
Kata ganjaran mengandung arti hajaran untuk mendidik seseorang supaya sadar akan kesalahannya agar dapat hidup benar, atau mendisiplinkan dengan didikan yang disertai dengan sanksi. Allah ingin Musa mengerti mengapa ia tak diperkenankan masuk ke negeri yang dijanjikanNya. Allah tak ingin Musa punya respons yang salah tentang ganjaran yang diterimanya. Itulah sebabnya Allah menjelaskan kepada Musa sebelum ia meninggal, " 'Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin, kamu berdua telah memberontak terhadap titahKu untuk menyatakan kekudusanKu di depan mata mereka dengan air itu.' Itulah mata air Meriba dekat Kadesy di padang gurun Zin." (Bilangan 27:14). Betapa pun Allah mengasihi Musa, ia tetap tak dapat masuk ke negeri perjanjian. Setelah itu "...matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan." (Ulangan 34:5).
Sekecil apa pun pelanggaran, selalu ada harga yang harus dibayar!
Sunday, October 24, 2010
Saturday, October 23, 2010
TAK SENDIRI. ALLAH MENOPANG DENGAN LENGANNYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Oktober 2010 -
Baca: Ulangan 31:1-8
"Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." Ulangan 31:8
Sekarang ini banyak orang dikejutkan dengan keadaan dunia yang berubah-ubah, susah untuk diprediksi. Contoh dalam hal musim di negeri kita. Dulu orang bisa menebak dengan mudah kapan musim kemarau terjadi dan kapan juga dimulainya musi penghujan. Kini? Musim tidak menentu dan sangat membingungkan.
Sesungguhnya generasi-generasi terdahulu sudah mengingatkan kita pada ketidakpastian dan kemerosotan nilai-nilai dalam dunia ini. Jika memperhatikan keadaan yang ada kita menjadi pesimis menghadapi hari esok. Tetapi sebagai anak Tuhan janganlah kita berkecil hati karena kita memiliki Allah yang kuasaNya tidak berubah. Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. FirmanNya, "Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah,..." (Maleakhi 3:6). Karena Allah tidak berubah kita dapat menjadikanNya sebagai tempat perlindungan. "Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!" (Ulangan 33:27). Lengan Allah yang kekal adalah tempat yang sangat aman dan benteng bagi setiap kita yang mencari perlindungan dan keamanan. Lengan Allah yang kekal adalah lengan yang kuat dan penuh dengan kuasa seperti dilukiskan dalam Yeremia 32:17: "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatanMu yang besar dan dengan lenganMu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untukMu!"
Jadi, tiada yang mustahil bagi Allah, Dia menciptakan langit dan bumi dengan lenganNya yang kekal dan penuh kuasa itu. Jika Tuhan Allah mampu menciptakan alam semesta dengan kuasaNya, apakah menurut kita masih ada hal yang terlalu sukar bagi Dia? Allah dapat menciptakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Percaya dan bergantunglah penuh pada lenganNya yang kekal itu. Karena Allah tidak berubah adanya, Dia masih memiliki kuasa untuk menciptakan segala sesuatu dengan lenganNya yang kekal itu. Dia berkata, "Mungkinkah tanganKu terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan padaKu untuk melepaskan?" (Yesaya 50:2b).
Sampai saat ini kuasa Allah masih tersedia bagi kita. Masihkah kita ragu akan kuasaNya?
Baca: Ulangan 31:1-8
"Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." Ulangan 31:8
Sekarang ini banyak orang dikejutkan dengan keadaan dunia yang berubah-ubah, susah untuk diprediksi. Contoh dalam hal musim di negeri kita. Dulu orang bisa menebak dengan mudah kapan musim kemarau terjadi dan kapan juga dimulainya musi penghujan. Kini? Musim tidak menentu dan sangat membingungkan.
Sesungguhnya generasi-generasi terdahulu sudah mengingatkan kita pada ketidakpastian dan kemerosotan nilai-nilai dalam dunia ini. Jika memperhatikan keadaan yang ada kita menjadi pesimis menghadapi hari esok. Tetapi sebagai anak Tuhan janganlah kita berkecil hati karena kita memiliki Allah yang kuasaNya tidak berubah. Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. FirmanNya, "Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah,..." (Maleakhi 3:6). Karena Allah tidak berubah kita dapat menjadikanNya sebagai tempat perlindungan. "Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!" (Ulangan 33:27). Lengan Allah yang kekal adalah tempat yang sangat aman dan benteng bagi setiap kita yang mencari perlindungan dan keamanan. Lengan Allah yang kekal adalah lengan yang kuat dan penuh dengan kuasa seperti dilukiskan dalam Yeremia 32:17: "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatanMu yang besar dan dengan lenganMu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untukMu!"
Jadi, tiada yang mustahil bagi Allah, Dia menciptakan langit dan bumi dengan lenganNya yang kekal dan penuh kuasa itu. Jika Tuhan Allah mampu menciptakan alam semesta dengan kuasaNya, apakah menurut kita masih ada hal yang terlalu sukar bagi Dia? Allah dapat menciptakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Percaya dan bergantunglah penuh pada lenganNya yang kekal itu. Karena Allah tidak berubah adanya, Dia masih memiliki kuasa untuk menciptakan segala sesuatu dengan lenganNya yang kekal itu. Dia berkata, "Mungkinkah tanganKu terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan padaKu untuk melepaskan?" (Yesaya 50:2b).
Sampai saat ini kuasa Allah masih tersedia bagi kita. Masihkah kita ragu akan kuasaNya?
Subscribe to:
Posts (Atom)