Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Oktober 2010 -
Baca: Matius 18:23-35
"Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" Matius 18:33
Dalam perumpamaan yang kita baca hari ini Tuhan Yesus menyatakan betapa kejamnya di hadapan Allah, orang yang tidak mau mengampuni orang lain. Bila kita tidak mau mengampuni orang lain, kita ini disebut sebagai hamba-hamba yang kejam.
Hamba yang kejam dalam bacaan itu mempunyai hutang kepada tuannya sebesar 10.000 talenta, namun ia dibebaskan (10.000 talenta menggambakan betapa besar dosa manusia dan pengampunan Tuhan kepada kita). Akan tetapi dia tak mau membebaskan hutang temannya yang hanya 100 dinar saja, bahkan dipenjarakannya sampai ia melunasi hutangnya. Perbuatan ini sangatlah kejam, tidak berperikemanusiaan. Demikianlah kita akan dinilai Bapa seperti ini bila kita tidak mau mengampuni orang lain. Bukankah kita sudah dibebaskan dari segala dosa kita dan beroleh kasih karuniaNya? "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25).
Dosa dari pelanggaran kita sudah diampuni Tuhan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Bukankah kita juga patut mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Orang Kristen yang tidak bisa mengampuni orang lain menjadi orang yang kekurangan kasih karunia di hadapan Allah. Jangan sampai nantinya Raja di atas segala raja memanggil kita dan berkata, "Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" (Matius 18:32-33). Bila kita menghargai betapa pengampunan Tuhan diberikan kepada kita, maka hendaknya pengampunan itu juga dapat kita berikan kepada orang lain.
setiap orang yang telah menerima kasih karunia dan pengampunan dari Bapa harus belajar mengampuni orang lain dan mengasihani mereka. Raja itu marah kepada hamba yang tak mau mengampuni, "Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya." (Matius 18:34). Perhatikan kata Tuhan Yesus, "...BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Matius 18:35).
Belajarlah mengampuni orang lain, karena dosa-dosa kita pun telah diampuni Tuhan; jika tidak, kita pun tidak akan diampuni lagi Tuhan.
Friday, October 22, 2010
Thursday, October 21, 2010
PENGAKUAN IMAN ORANG PERCAYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Oktober 2010 -
Baca: Ibrani 4:14-16
"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita." Ibrani 4:14
Dalam kitab Perjanjian Baru ada beberapa jenis pengakuan yang dibicarakan, di antaranya adalah: 1. Pengakuan mengenai orang-orang Yahudi. Tuhan menuntut agar orang-orang pilihanNya mau mengakui dosa-dosa mereka dengan maksud agar mereka dipulihkan. Tertulis: "Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan." (Matius 3:5-6)
2. Pengakuan orang berdosa. Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang berdosa dinyatakan bersalah oleh kuasa Roh Kudus hanya oleh satu dosa saja, yaitu "...karena mereka tetap tidak percaya kepadaKu;" (Yohanes 16:9). Jika orang berdosa mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, ia akan diselamatkan sebagaimana dikatakan dalam Alkitab, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:9-10).
Kita harus mengerti bahwa kedua macam pengakuan yang dilakukan oleh orang percaya meliputi pengakuan akan dosa-dosanya dan juga pengakuan akan imannya. Pengakuan dosa dilakukan bilamana ia kehilangan persekutuan dengan Tuhan, karena yang menjadi pemisah antara kita dengan Tuhan adalah segala dosa kita (baca Yesaya 59:2). Namun, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).
Apa yang dimaksud dengan pengakuan iman akan firman Tuhan dalam Kristus dan dalam Allah Bapa kita? Yakni yang menjadi pengakuan kita sebagai orang percaya, yaitu Yesus Kristus yang adalah Anak Allah. Pribadi Yesus inilah yang harus kita saksikan kepada orang lain karena kesaksian merupakan bagian dari pengakuan. Namun nampaknya masih banyak orang Kristen yang malu bersaksi tentang Yesus kepada orang lain...
Alkitab menegaskan: barangsiapa mengakui Yesus di hadapan manusia, Tuhan pun akan mengakuinya di depan Bapa (baca Matius 10:32).
Baca: Ibrani 4:14-16
"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita." Ibrani 4:14
Dalam kitab Perjanjian Baru ada beberapa jenis pengakuan yang dibicarakan, di antaranya adalah: 1. Pengakuan mengenai orang-orang Yahudi. Tuhan menuntut agar orang-orang pilihanNya mau mengakui dosa-dosa mereka dengan maksud agar mereka dipulihkan. Tertulis: "Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan." (Matius 3:5-6)
2. Pengakuan orang berdosa. Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang berdosa dinyatakan bersalah oleh kuasa Roh Kudus hanya oleh satu dosa saja, yaitu "...karena mereka tetap tidak percaya kepadaKu;" (Yohanes 16:9). Jika orang berdosa mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, ia akan diselamatkan sebagaimana dikatakan dalam Alkitab, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:9-10).
Kita harus mengerti bahwa kedua macam pengakuan yang dilakukan oleh orang percaya meliputi pengakuan akan dosa-dosanya dan juga pengakuan akan imannya. Pengakuan dosa dilakukan bilamana ia kehilangan persekutuan dengan Tuhan, karena yang menjadi pemisah antara kita dengan Tuhan adalah segala dosa kita (baca Yesaya 59:2). Namun, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).
Apa yang dimaksud dengan pengakuan iman akan firman Tuhan dalam Kristus dan dalam Allah Bapa kita? Yakni yang menjadi pengakuan kita sebagai orang percaya, yaitu Yesus Kristus yang adalah Anak Allah. Pribadi Yesus inilah yang harus kita saksikan kepada orang lain karena kesaksian merupakan bagian dari pengakuan. Namun nampaknya masih banyak orang Kristen yang malu bersaksi tentang Yesus kepada orang lain...
Alkitab menegaskan: barangsiapa mengakui Yesus di hadapan manusia, Tuhan pun akan mengakuinya di depan Bapa (baca Matius 10:32).
Subscribe to:
Posts (Atom)