Monday, October 18, 2010

TAK LAGI KUATIR DAN TETAP BERSYUKUR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Oktober 2010 -

Baca: Filipi 4:4-9

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  Filipi 4:6

Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menyatakan permohonan kepada Allah dalam segala hal.  Segala hal berarti seluruhnya, tanpa ada perkecualian.  Jadi dalam segala hal, dengan doa dan permohonan dengan ucapan syukur, kita menyampaikan permohonan kepada Allah.  Banyak orang datang kepada Tuhan dengan doa dan permohonan tetapi masih saja kuatir, mengeluh serta menggerutu.  Jika kita terus menggerutu tentang permasalahan yang ada dan berusaha menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri, maka berarti kita tidak perlu lagi berdoa dan datang kepada Tuhan, bukan?  Selama kita terpaku dan memegang erat-erat masalah kita tidak ada gunanya untuk berdoa, karena berarti kita belum mau melepaskan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.

     Mari perhatikan apa yang Alkitab ajarkan tentang masalah yang kita alami:  "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu."  (1 Petrus 5:7).  Jika kita menyerahkan masalah kita kepada Tuhan, kita tidak perlu memikirkan masalah itu lagi karena masalah itu sudah ada di tangan Tuhan.  Dia mau menanggung kekuatiran kita sehingga kita pun tidak perlu menanggungnya lagi.  Amin?  Tuhan memerintahkan kita untuk tidak kuatir dengan menyerahkan kekuatiran itu kepadaNya dalam doa dan permohonan serta ucapan syukur.

     Kunci utama untuk lepas dari kekuatiran adalah memuji Tuhan.  Tuhan akan membebaskan kita dari semua permasalahan yang ada jika kita mau belajar memuji dan bersyukur kepadaNya.  Mengucap syukur dalam segala perkara kepada Tuhan adalah penting.  Ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang berbicara mengenai ucapan syukur kepada Tuhan.  Salah satunya adalah:  "Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya!  Sebab Tuhan iu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya, dan kesetiaanNya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:4-5).  Memasuki gerbang Allah dan pelataranNya dengan pujian adalah menunjuk kepada hal berdoa.

"Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah...Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."  Mazmur 50:14-15

Sunday, October 17, 2010

HIDUP KITA ADALAH MISI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Oktober 2010 -

Baca: 2 Korintus 5:11-21

"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."  2 Korintus 5:18

Ciri orang Kristen yang sejati adalah adanya perubahan hidup dalam dirinya dan juga berbuah, salah satunya adalah buah pelayanan, karena orang yang sudah diselamatkan dan bertumbuh sebagai anak Tuhan pasti memiliki hati yang rindu untuk melayani Tuhan.

     Perlu kita ketahui bahwa hidup melayani itu merupakan rancangan Tuhan sejak mula pertama Dia menciptakan manusia.  Dia menjadikan manusia dengan tujuan agar manusia bisa memberikan suatu kontribusi lewat hidupnya, bukan sekedar menggunakan apalagi menghabiskan sumber daya di bumi.  Inilah yang disebut misi.  Jadi, kita ini diciptakan untuk sebuah misi.  Kata misi berasal dari bahasa Latin yang artinya diutus.  Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Tuhan Yesus, seperti yang Yesus katakana:  "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."  (Yohanes 20:21b).  Dan Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan:  datang ke dunia untuk melayani dan memberikan hidupNya.

     Apa yang menjadi misi Yesus ketika di dunia kini menjadi misi kita, yang adalah anggota tubuh Kristus.  Apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus dalam tubuh jasmaniNya di dunia harus kita lanjutkan karena kita ini adalah 'tubuh rohani' Kristus.  Perlu diingatkan di sini bahwa tugas atau misi ini bukanlah hak istimewa para hamba Tuhan atau fulltimer saja.  Alkitab menegaskan bahwa setiap orang percaya adalah hamba yang harus melayani.  Jadi, semua orang Kristen harus terlibat dalam misi ini.  Bagaimana saya bisa?  Bisa!  Karena kepada setiap orang percaya Tuhan mengaruniakan karunia rohani untuk memperlengkapinya dalam melayani bersama dengan anggota tubuh Kristus lainnya.  Karunia rohani tersebut merupakan anugerah Tuhan, suatu kekuatan adikodrati dari Tuhan yang hanya diberikan kepada orang percaya, yaitu mereka yang sudah lahir baru.  Dan dunia rohani ini diberikan kepada kita bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan bersama, seperti tertulis:  "...kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama."  (1 Korintus 12:7).

Tugas melayani ini bukanlah pilihan, himbauan, atau saran.  Ini adalah Amanat Agung.  Apabila kita mengabaikannya, berarti kita tidak taat kepada Tuhan.