Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Oktober 2010 -
Baca: Habakuk 2:1-5
"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." Habakuk 2:3
Ketiga. Kita harus sabar menanti jawaban dari Tuhan. Tuhan Yesus berkata, "Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38b). Tinggallah di sini mengandung arti bahwa kita harus belajar bersabar dan tetap tekun menunggu jawaban doa. Seberapa sabar kita menanti-nantikan Tuhan? Sebagian besar orang Kristen tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Maunya doa kita langsung dijawab Tuhan dalam waktu semalam. Kita menginginkan segala sesuatu dengan instan. Saat doa kita belum dijawab Tuhan kita langsung kecewa, tidak lagi bertekun mencari Dia, bahkan dengan secepat kilat kita meninggalkan Tuhan dengan segala keluh dan omelan. Daud menasihati. "Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!" (Mazmur 27:14), karena "...semua orang yang menantikan Engkau (Tuhan) takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3a). Seringkali doa kita tidak dijawab karena kita tidak mau bertahan dalam doa sampai terobosan terjadi. Periode penantian berlaku menurut waktu Tuhan. Ini adalah masa inkubasi di mana Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima curahan apa yang telah direncanakanNya bagi kita. Ketika kita masuk di dalam doa untuk pergumulan yang berat, seperti juga dialami oleh Tuhan Yesus saat di Getsemani, kita harus berjaga-jaga karena saat itu kita masuk di dalam peperangan rohani sebab Iblis tidak pernah senang melihat kita menerima jawaban doa dari Tuhan.
Keempat. Kita harus berdoa dengan kerendahan hati. "Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,..." (Matius 26:39). Sikap Yesus yang sujud sampai ke tanah adalah bukti nyata akan kondisi hatiNya. Dia adalah seorang yang rendah hati. Yesus tahu bahwa kunci untuk menerima jawaban atas doa-doaNya itu adalah kerendahan hati. Firman Tuhan berkata, "...barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Matis 23:12). Setiap kali kita berdoa kita harus menunjukkan sikap hormat dan penuh penghargaan kepada Tuhan, karena Dia Allah yang patut kita sembah. Doa yang kita sertai dengan penyembahan akan menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak.
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 5:16b
Monday, October 4, 2010
Sunday, October 3, 2010
KOMPONEN-KOMPONEN DOA (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Oktober 2010 -
Baca: Matius 26:36-46
"Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya: 'Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' " Matius 26:36b.
Saudara ingin menjadi seorang Kristen yang diberkati? Sukses? Mengalami lawatan Tuhan dan dipakai olehNya? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa. Kecerdasan dan keahlian yang kita miliki belumlah cukup, harus disertai pula dengan doa. Doa itu nafas hidup orang percaya! Tanpa doa, kita tidak akan mengalami terobosan dalam hidup ini. Jadi, jangan kita meremehkan atau menganggap sepele doa karena dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat! Alkitab menulis: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan dalam berdoa: Pertama. Kita harus memiliki tempat yang khusus untuk berdoa (Matius 26:36a). Tertulis: "Maka sampailah Yesus bersama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani." Ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, usahakanlah memilih suatu tempat yang khusus, baik itu di rumah, ruangan pribadi, di menara doa atau gereja, karena ruangan yang biasa kita pakai untuk berdoa terus-menerus dan telah kita doakan secara khusus akan menjadi tempat perjanjian kita untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari. Namun bukan berarti kita tidak bisa berdoa di sembarang tempat, tetapi alangkah baiknya jika ada tempat khusus dan waktu khusus yang kita sediakan secara rutin untuk bersaat teduh dengan Tuhan setiap hari.
Kedua. Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Saat kita berdoa untuk suatu permohonan, kita harus tahu apa kehendak Tuhan bagi permohonan yang kita doakan itu. Seringkali kita berdoa menurut kehendak dan keinginan diri kita sendiri, serta untuk memuaskan nafsu kita, seperti dikatakan: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3); doa semacam ini tidaklah akan dijawab oleh Tuhan. Atau kita berdoa, tapi kita melakukannya dengan asal-asalan atau tidak sungguh-sungguh. Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang senantiasa bersungguh hati saat berdoa, "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya." (Matius 26:38a). Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini menggambarkan suatu pergumulan yang begitu berat. Karena itu Yesus berdoa dengan penyerahan total, bahkan sampai berkeringat darah. (Berlanjut)
Baca: Matius 26:36-46
"Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya: 'Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' " Matius 26:36b.
Saudara ingin menjadi seorang Kristen yang diberkati? Sukses? Mengalami lawatan Tuhan dan dipakai olehNya? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa. Kecerdasan dan keahlian yang kita miliki belumlah cukup, harus disertai pula dengan doa. Doa itu nafas hidup orang percaya! Tanpa doa, kita tidak akan mengalami terobosan dalam hidup ini. Jadi, jangan kita meremehkan atau menganggap sepele doa karena dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat! Alkitab menulis: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan dalam berdoa: Pertama. Kita harus memiliki tempat yang khusus untuk berdoa (Matius 26:36a). Tertulis: "Maka sampailah Yesus bersama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani." Ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, usahakanlah memilih suatu tempat yang khusus, baik itu di rumah, ruangan pribadi, di menara doa atau gereja, karena ruangan yang biasa kita pakai untuk berdoa terus-menerus dan telah kita doakan secara khusus akan menjadi tempat perjanjian kita untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari. Namun bukan berarti kita tidak bisa berdoa di sembarang tempat, tetapi alangkah baiknya jika ada tempat khusus dan waktu khusus yang kita sediakan secara rutin untuk bersaat teduh dengan Tuhan setiap hari.
Kedua. Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Saat kita berdoa untuk suatu permohonan, kita harus tahu apa kehendak Tuhan bagi permohonan yang kita doakan itu. Seringkali kita berdoa menurut kehendak dan keinginan diri kita sendiri, serta untuk memuaskan nafsu kita, seperti dikatakan: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3); doa semacam ini tidaklah akan dijawab oleh Tuhan. Atau kita berdoa, tapi kita melakukannya dengan asal-asalan atau tidak sungguh-sungguh. Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang senantiasa bersungguh hati saat berdoa, "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya." (Matius 26:38a). Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini menggambarkan suatu pergumulan yang begitu berat. Karena itu Yesus berdoa dengan penyerahan total, bahkan sampai berkeringat darah. (Berlanjut)
Subscribe to:
Posts (Atom)