Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 September 2010 -
Baca: 1 Samuel 2:1-10
"Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolonganMu." 1 Samuel 2:1
Dalam 1 Samuel 1 dikisahkan seorang wanita bernama Hana, istri Elkana. Ia adalah seorang perempuan yang mandul, "...sebab Tuhan telah menutup kandungannya." (1 Samuel 1:5). Artinya Hana tidak mungkin memiliki anak karena kandungannya telah tertutup. Pada zaman itu tidak memiliki anak merupakan aib bagi para perempuan karena seorang perempuan yang mandul dianggap tidak diberkati Tuhan. Itulah sebabnya Hana mengalami pergumulan yang cukup berat. Hampir setiap hari ia menerima ejekan, cibiran dan juga hinaan karena ia tidak mempunyai keturunan, apalagi yang menghinanya adalah 'madu' nya sendiri yaitu Penina. Bisa dibayangkan betapa sakit dan hancurnya hati Hana! Meskipun demikian Hana tidak menyerah begitu saja. Ia tekun mencari Tuhan serta mencurahkan isi hati dan kesedihannya itu kepada Tuhan. Dan akhirnya jeritan hati Hana itu menggerakkan hati Tuhan. Hana memperoleh jawaban doa; Tuhan menjamah kandungannya hingga ia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Bahkan anaknya bukanlah sembarang anak, anak itu adalah seorang nabi Allah di jaman raja Saul dan Daud, dialah nabi Samuel yang lahir dari rahimnya.
Mungkin apa yang terjadi dalam diri Hana juga sedang kita alami: pergumulan yang sangat berat seperti 'langit yang tertutup awan tebal'. Berbagai cara sudah kita tempuh, tapi seolah-olah 'mendung itu tetap kelabu', dan akhirnya kita pun putus asa. Dalam kondisi terpuruk seperti ini yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita. Suatu ketika Hana bernazar kepada Tuhan, dan ia berjanji apabila Tuhan menjawab doanya dan memberikan seorang anak baginya, ia akan menyerahkan anak itu kepada Tuhan. Dan Hana menepati janji itu, padahal anak itu sangat berharga dalam hidup Hana, tapi ia rela menyerahkan kepada Tuhan.
Bagaimana kita? Adakah kita memiliki penyerahan diri kepada Tuhan sepenuhnya? Selain itu, Hana memiliki ketekunan dalam memelihara jam-jam ibadahnya. Tertulis: "Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan Tuhan;" (1 Samuel 1:19a).
Bila sampai saat ini kita belum menikmati janji Tuhan, belajarlah punya penyerahan diri kepada Tuhan dan jangan abaikan jam-jam ibadah yang ada!
Monday, September 27, 2010
Sunday, September 26, 2010
TABIR BAIT SUCI TERBELAH DUA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 September 2010 -
Baca: Markus 15:33-41
"Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah." Markus 15:38
Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa hadirat Allah itu bersemayam di dalam bait yang dibuat oleh manusia. Namun, ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, tabir Bait Suci yang memisahkan hadirat Allah di dalam Ruang yang Kudus dan yang Mahakudus terbelah dari atas sampai ke bawah.
Sekarang Hadirat Allah tidak saja untuk kita, tetapi Dia juga di dalam kita. Hal ini menjadi fakta yang harus kita percayai, karena firmanNya mengatakan, "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Syukur kepada Tuhan! Kini kita tidak perlu takut terhadap apa pun yang ada di dunia, karena 'lebih besar Roh (Allah) yang ada di dalam kita, dari pada dia (roh) yang ada di dalam dunia.' Jadi sangat jelas bahwa Allah kita di dalam nama Tuhan Yesus lebih besar dari semua ujian dan persoalan yang sedang kita alami dan hadapi di dunia ini. Dia lebih besar daripada segala krisis apa pun: sakit-penyakit, keuangan, atau penderitaan. Dia Mahabesar dan yang Terbesar! Roh Kudus yang lebih besar dari pada segala roh yang ada di dunia akan selalu menolong kita! Alkitab berkata, "tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumahNya; dan rumahNya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan." (Ibrani 3:6).
Rumah Allah adalah gereja dan kita sebagai kesatuan adalah gerejaNya. Ketika tabir Bait Suci terbelah dari atas sampai bawah, tak ada lagi halangan bagi kita untuk masuk ke ruang Mahakudus melalui Yesus - Imam Besar Agung itu, seperti tertulis; "Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:14-15). Tuhan ada di dalam kita dan Ia pun turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Jangan pernah takut!
"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Ibrani 4:16
Baca: Markus 15:33-41
"Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah." Markus 15:38
Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa hadirat Allah itu bersemayam di dalam bait yang dibuat oleh manusia. Namun, ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, tabir Bait Suci yang memisahkan hadirat Allah di dalam Ruang yang Kudus dan yang Mahakudus terbelah dari atas sampai ke bawah.
Sekarang Hadirat Allah tidak saja untuk kita, tetapi Dia juga di dalam kita. Hal ini menjadi fakta yang harus kita percayai, karena firmanNya mengatakan, "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Syukur kepada Tuhan! Kini kita tidak perlu takut terhadap apa pun yang ada di dunia, karena 'lebih besar Roh (Allah) yang ada di dalam kita, dari pada dia (roh) yang ada di dalam dunia.' Jadi sangat jelas bahwa Allah kita di dalam nama Tuhan Yesus lebih besar dari semua ujian dan persoalan yang sedang kita alami dan hadapi di dunia ini. Dia lebih besar daripada segala krisis apa pun: sakit-penyakit, keuangan, atau penderitaan. Dia Mahabesar dan yang Terbesar! Roh Kudus yang lebih besar dari pada segala roh yang ada di dunia akan selalu menolong kita! Alkitab berkata, "tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumahNya; dan rumahNya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan." (Ibrani 3:6).
Rumah Allah adalah gereja dan kita sebagai kesatuan adalah gerejaNya. Ketika tabir Bait Suci terbelah dari atas sampai bawah, tak ada lagi halangan bagi kita untuk masuk ke ruang Mahakudus melalui Yesus - Imam Besar Agung itu, seperti tertulis; "Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:14-15). Tuhan ada di dalam kita dan Ia pun turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Jangan pernah takut!
"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Ibrani 4:16
Subscribe to:
Posts (Atom)