Thursday, September 23, 2010

MILIKI HATI YANG MAU DIBENTUK

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 September 2010 -

Baca: Yeremia 18:1-17

"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya."  Yeremia 18:4

Sering kita menganggap bahwa seorang yang bekerja sebagai pemulung adalah pekerja yang rendahan dan kita pun memandangnya dengan sebelah mata.  Namun, tahukah Saudara bahwa pemulung mencari barang-barang yang masih bisa di daur ulang untuk menjadi barang yang dapat dipergunakan dan mempunyai nilai jual?

     Begitupun juga dengan kita.  Tuhan rela datang sebagai manusia untuk mengambil kita dari sampah dunia ini dan 'didaur ulang' menjadi sesuatu yang berharga.  Dengan darahNya yang kudus tiada bernoda cela, Yesus rela mati untuk menebus kita dari kutuk dosa, sebab firmanNya berkata,  "...Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;  sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba"  (Yesaya 1:18).  Karya penebusan Tuhan tidak hanya datang melalui ucapanNya tapi melalui tindakan yang nyata, dan Dia sudah membayar harganya dengan begitu mahal, bahkan di batas akhir kekuatanNya.  Tertulis:  "...mulailah Ia merasa sedih dan gentar, Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya:  "Ya, BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:37b&39).  Begitu berat pergumulan Yesus menjelang penyalibanNya, hingga  "...peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."  (Lukas 22:44b)

     Ibarat seorang pemulung, Yesus mengambil dan memilih sampah-sampah yang dapat didaur ulang.  Dia pun mengambil kita untuk mengembalikan gambar BapaNya yang sudah rusak oleh karena dosa kita.  Seperti bejana di tangan Sang penjunan, Dia memproses kita dan itu mungkin menyakitkan bagi daging kita.  Tetapi apabila bejana sudah jadi, maka sungguh akan berharga nilainya.  Yesus hanya butuh hati yang mau taat dan rela dibentuk untuk menjadi bejana yang indah di mataNya.  Memang tidak mudah untuk hidup taat melakukan kehendak Tuhan, karena semua itu berlawanan dengan keinginan daging kita!

Jika kita berjalan dalam pimpinan Roh Kudus, Dialah yang memberi kita kekuatan untuk melewati proses demi proses!

Wednesday, September 22, 2010

AIR HIDUP YANG MEMANCAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2010 -

Baca: Yohanes 4:1-15

"...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.  Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  Yohanes 4:14

Ilmuwan menyatakan bahwa unsur terbesar di dalam tubuh manusia adalah air.  Begitu pula dengan alam semesta ini, air menjadi bagian terbesar.  Tanpa air semuanya akan mati!  Air mampu menghilangkan rasa dahaga.  Dengan air rasa haus akan hilang dan kita pun mengalami kelegaan.  Sebaliknya, jika kita kekurangan air maka tubuh kita akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang mengakibatkan seseorang menjadi lemas, mudah terserang penyakit, bahkan bisa kehilangan nyawanya.

     Suatu ketika saat melintasi daerah Samaria, letihlah Yesus, lalu Ia duduk di pinggir sebuah sumur dan bertemulah dengan seorang perempuan Samaria.  Kemudian berkatalah Yesus kepadanya, "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:  Berilah Aku minum! niscanya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  (ayat 10).  Air hidup adalah gambaran Roh Kudus yang Tuhan janjikan pada kita.  Kalau tubuh jasmani kita saja bisa lemas jikalau kekurangan air, maka roh yang ada di dalam diri ini pun bisa layu dan mati (secara rohani) apabila tidak disiram dengan 'air hidup'.  Ibarat tanaman yang tidak mendapat siraman air, tanaman itu lambat laun akan mati.  Roh Kudus sangat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan rohani kita, karena Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur bagi kita (baca Yohanes 14:15-31).  Bersama Roh Kudus iman kita akan kuat meski harus mengalami berbagai macam pencobaan dalam hidup.  Roh Kudus juga yang memberikan damai di hati kala kita dalam kesesakan.  Dikatakan, "Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  (Yohanes 4:14b).

     Orang-orang percaya masih bisa mengucap syukur meski berada di tengah tekanan hidup yang berat.  Jawabannya adalah karena ada Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka, bahkan bukan hanya itu, mereka pun dapat menjadi saksiNya yang hidup sehingga semua orang dapat melihat pancaran air hidup itu dalam diri mereka.  Inilah rahasia kemenangan orang percaya!