Friday, September 10, 2010

BARTIMEUS: Sembuh Karena Iman

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 September 2010 -

Baca: Markus 10:46-52

“ ‘Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?’ Jawab orang buta itu: ‘Rabuni, supaya aku dapat melihat!’ “  Markus 10:51

Bartimeus adalah orang yang buta dan tidak berdaya. Namun meski memiliki keterbatasan fisik ia tidak putus asa atau mengasihani diri sendiri. Dengan mata rohaninya ia dapat melihat kebesaran dan kuasa Tuhan. Pengharapan yang ia tujukan kepada Yesus adalah kunci utama yang membangkitkan imannya meski orang-orang di sekitarnya meremehkan dan menuding bahwa dia tidak akan bisa disembuhkan. Bartimeus tidak terkecil hati atau menyerah pada keadaan. Iman adalah melihat apa yang tidak terlihat, dan ini membutuhkan perjuangan.

     Ketika mendengar Yesus sedang lewat, dengan segenap kekuatan ia berseru, “ ‘Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!’ “ (ayat 47-48). Bartimeus tahu bahwa inilah saat dan kesempatan baginya bertemu dengan Yesus, karena itu ia terus berteriak memanggil-manggil Yesus di tengah keramaian. Akhirnya teriakannya itu menggetarkan hati Yesus untuk bereaksi; Yesus memalingkan wajahnya ke arah Bartimeus yang sedang bertindak dengan imannya itu. Lalu kata Yesus kepadanya, “ ‘Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!’ Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalananNya.” (ayat 52).

     Mungkin saat ini dokter sudah memvonis umur kita tidak panjang lagi akibat penyakit yang kita derita, atau orang memprediksi usaha kita akan hancur, atau keluargamu nampak tidak mungkin dipulihkan. Kita akan semakin tidak berdaya bila kita terlalu memberi tempat pada masalah itu dan terpengaruh oleh situasi yang ada. Mari kita ubah cara berpikir kita! Berilah tempat untuk Tuhan, sumber segala mujizat itu. Berkatalah dengan iman, “Tuhan, aku percaya Engkau sanggup menyembuhkanku. Manusia sangat terbatas, tetapi aku memiliki Engkau yang sungguh tidak terbatas. Tidak ada yang mustahil bagiMu.” Camkan ayat ini:  "Sebab Tuhan maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah." (Mazmur 96:4).

     Kalau kita memandang Dia sebagai orang yang Mahabesar, maka apa pun masalah kita tidak berarti apa-apa di hadapanNya. Bartimeus mengalami lawatan Tuhan karena ia memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang lain.

Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah hidup Bartimeus; ia dipulihkan dan disembuhkan!

Thursday, September 9, 2010

MENGUSIR SI IBLIS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 September 2010 -

Baca: Yakobus 4:1-10

“...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”  Yakobus 4:7

Kejahatan-kejahatan yang terjadi di dunia ini disebabkan oleh pengaruh atau pekerjaan kuasa kegelapan dan roh-roh Iblis. Dikatakan: “...Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan setan-setan”  (1 Timotius 4:1).

     Karena tahu bahwa waktu penghukumannya sudah semakin dekat, roh penyesat atau Iblis semakin menggebu-gebu, mereka (Iblis) kerja lembur demi memenangkan jiwa juga. Dalam situasi seperti ini kita harus selalu waspada, berjaga-jaga dan berdoa lebih intens lagi. Karena itu, Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).  Semakin roh kita dekat kepada Tuhan semakin beroleh kekuatan karena Roh Kudus menguatkan kita. Sebelum Iblis dapat mendekati kita, usirlah dan lawanlah dia dalam melakukan untuk kita. Tuhan Yesus tak pernah menolong kita untuk mengusir Iblis; kita harus mengusir sendiri. Alkitab mengajarkan kita: “...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”

     Mengapa Tuhan Yesus tak mengusir Iblis untuk kita? Sebab Dia sudah memberi kita kuasa untuk melakukan segala perkara di dalam namaNya. Juga kuasa untuk mengusir setan dalam namaNya (baca Markus 16:17). Tetapi jika kita mengusir setan dengan ragu-ragu atau bimbang, dengan sendirinya Iblis tak akan lari, bahkan dia akan mengejek kita. Rasul Paulus memberitahukan bagaimana cara berperang atau mengalahkan musuh kita (si Iblis):  “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopang keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,” (Efesus 6:16-17). Ditambahkan oleh Paulus bahwa kita juga harus beroda “...setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus,” (Efesus 6:18). Kita diajarkan berdoa juga untuk orang lain, terlebih bagi para hamba Tuhan. Mereka perlu kita doakan karena mereka adalah incaran utama Iblis.

Dalam nama Yesus kita pasti menang melawan kuasa Iblis!