Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 September 2010 -
Baca: Yakobus 4:1-10
“...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Yakobus 4:7
Kejahatan-kejahatan yang terjadi di dunia ini disebabkan oleh pengaruh atau pekerjaan kuasa kegelapan dan roh-roh Iblis. Dikatakan: “...Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan setan-setan” (1 Timotius 4:1).
Karena tahu bahwa waktu penghukumannya sudah semakin dekat, roh penyesat atau Iblis semakin menggebu-gebu, mereka (Iblis) kerja lembur demi memenangkan jiwa juga. Dalam situasi seperti ini kita harus selalu waspada, berjaga-jaga dan berdoa lebih intens lagi. Karena itu, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat." (Ibrani 10:25). Semakin roh kita dekat kepada Tuhan semakin beroleh kekuatan karena Roh Kudus menguatkan kita. Sebelum Iblis dapat mendekati kita, usirlah dan lawanlah dia dalam melakukan untuk kita. Tuhan Yesus tak pernah menolong kita untuk mengusir Iblis; kita harus mengusir sendiri. Alkitab mengajarkan kita: “...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
Mengapa Tuhan Yesus tak mengusir Iblis untuk kita? Sebab Dia sudah memberi kita kuasa untuk melakukan segala perkara di dalam namaNya. Juga kuasa untuk mengusir setan dalam namaNya (baca Markus 16:17). Tetapi jika kita mengusir setan dengan ragu-ragu atau bimbang, dengan sendirinya Iblis tak akan lari, bahkan dia akan mengejek kita. Rasul Paulus memberitahukan bagaimana cara berperang atau mengalahkan musuh kita (si Iblis): “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopang keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,” (Efesus 6:16-17). Ditambahkan oleh Paulus bahwa kita juga harus beroda “...setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus,” (Efesus 6:18). Kita diajarkan berdoa juga untuk orang lain, terlebih bagi para hamba Tuhan. Mereka perlu kita doakan karena mereka adalah incaran utama Iblis.
Dalam nama Yesus kita pasti menang melawan kuasa Iblis!
Thursday, September 9, 2010
Wednesday, September 8, 2010
CARA TUHAN SELALU AJAIB
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2010 -
Baca: 2 Raja-Raja 3:1-20
"Beginilah firman Tuhan: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," 2 Raja-Raja 3:16
Berkat dan pertolongan Tuhan seringkali datang justru pada saat harapan sepertinya tidak ada lagi dan secara logika manusia mengatakan itu sudah tak mungkin. Kesembuhan sering terjadi justru pada saat semua dokter mengangkat tangan dan mengatakan bahwa sakitnya sudah tidak dapat disembuhkan, apa pun caranya.
Mujizat Tuhan inilah yang sering membuat orang terpesona akan kebesaran dan keajaiban Tuhan. Kalau dokter berkata bahwa penyakit itu masih bisa disembuhkan, apa istimewanya kesembuhan yang dilakukan Tuhan? Sudah pasti jalan Tuhan selalu heran dan ajaib. Dia punya banyak cara untuk menolong umatNya, tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,..." (Pengkotbah 3:11). Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan mendapatkan angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara yang ringan di mata Tuhan: juga orang Moab dan diserahkanNya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:17:18).
Bangsa Israel mendapat berkat ganda yang tak terduga yaitu air dan kemenangan atas orang Moab. Pada saat tidak ada angin dan hujan, melalui nabi Elisa, Tuhan justru memerintahkan mereka untuk membuat parit-parit. Secara manusia, hal itu tidak make sense. Namun andaikata mereka tidak taat pada perintah Tuhan yang diucapkan melalui Elisa, dan tidak menggali parit-parit, binasalah mereka: kalah di tangan bangsa Moab dan semua ternaknya akan mati karena kehausan. Di sini terkandung satu rahasia Ilahi yang besar, yaitu berkat Tuhan dan pertolonganNya tidak akan turun jika tak ada ketaatan dan iman yang disertai dengan perbuatan. Sekalipun Tuhan berkata, "Aku akan memberkati engkau", tapi jika yang akan diberkati berpikir, "Tak mungkin aku mendapat berkat, darimana berkat bisa datang? Tokoku sepi terus, usahaku hanya kecil begini, mana mungkin?", maka berkat Tuhan itu pun tak akan turun, sebab orang itu sendirilah yang menyumbat parit-paritnya, sehingga hujan tak tercurah.
Berkat dan pertolongan Tuhan datang secara ajaib, tak perlu kita reka-reka atau pikirkan caraNya. Cukup percaya dan beriman saja! Walaupun tak ada angin dan tak ada mendung Tuhan sanggup mencurahkan hujan lebat memenuhi semua parit kita sampai berlimpah. Kuncinya adalah taat saja.
Baca: 2 Raja-Raja 3:1-20
"Beginilah firman Tuhan: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," 2 Raja-Raja 3:16
Berkat dan pertolongan Tuhan seringkali datang justru pada saat harapan sepertinya tidak ada lagi dan secara logika manusia mengatakan itu sudah tak mungkin. Kesembuhan sering terjadi justru pada saat semua dokter mengangkat tangan dan mengatakan bahwa sakitnya sudah tidak dapat disembuhkan, apa pun caranya.
Mujizat Tuhan inilah yang sering membuat orang terpesona akan kebesaran dan keajaiban Tuhan. Kalau dokter berkata bahwa penyakit itu masih bisa disembuhkan, apa istimewanya kesembuhan yang dilakukan Tuhan? Sudah pasti jalan Tuhan selalu heran dan ajaib. Dia punya banyak cara untuk menolong umatNya, tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,..." (Pengkotbah 3:11). Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan mendapatkan angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara yang ringan di mata Tuhan: juga orang Moab dan diserahkanNya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:17:18).
Bangsa Israel mendapat berkat ganda yang tak terduga yaitu air dan kemenangan atas orang Moab. Pada saat tidak ada angin dan hujan, melalui nabi Elisa, Tuhan justru memerintahkan mereka untuk membuat parit-parit. Secara manusia, hal itu tidak make sense. Namun andaikata mereka tidak taat pada perintah Tuhan yang diucapkan melalui Elisa, dan tidak menggali parit-parit, binasalah mereka: kalah di tangan bangsa Moab dan semua ternaknya akan mati karena kehausan. Di sini terkandung satu rahasia Ilahi yang besar, yaitu berkat Tuhan dan pertolonganNya tidak akan turun jika tak ada ketaatan dan iman yang disertai dengan perbuatan. Sekalipun Tuhan berkata, "Aku akan memberkati engkau", tapi jika yang akan diberkati berpikir, "Tak mungkin aku mendapat berkat, darimana berkat bisa datang? Tokoku sepi terus, usahaku hanya kecil begini, mana mungkin?", maka berkat Tuhan itu pun tak akan turun, sebab orang itu sendirilah yang menyumbat parit-paritnya, sehingga hujan tak tercurah.
Berkat dan pertolongan Tuhan datang secara ajaib, tak perlu kita reka-reka atau pikirkan caraNya. Cukup percaya dan beriman saja! Walaupun tak ada angin dan tak ada mendung Tuhan sanggup mencurahkan hujan lebat memenuhi semua parit kita sampai berlimpah. Kuncinya adalah taat saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)