Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2010 -
Baca: 2 Raja-Raja 3:1-20
"Beginilah firman Tuhan: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," 2 Raja-Raja 3:16
Berkat dan pertolongan Tuhan seringkali datang justru pada saat harapan sepertinya tidak ada lagi dan secara logika manusia mengatakan itu sudah tak mungkin. Kesembuhan sering terjadi justru pada saat semua dokter mengangkat tangan dan mengatakan bahwa sakitnya sudah tidak dapat disembuhkan, apa pun caranya.
Mujizat Tuhan inilah yang sering membuat orang terpesona akan kebesaran dan keajaiban Tuhan. Kalau dokter berkata bahwa penyakit itu masih bisa disembuhkan, apa istimewanya kesembuhan yang dilakukan Tuhan? Sudah pasti jalan Tuhan selalu heran dan ajaib. Dia punya banyak cara untuk menolong umatNya, tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,..." (Pengkotbah 3:11). Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan mendapatkan angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara yang ringan di mata Tuhan: juga orang Moab dan diserahkanNya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:17:18).
Bangsa Israel mendapat berkat ganda yang tak terduga yaitu air dan kemenangan atas orang Moab. Pada saat tidak ada angin dan hujan, melalui nabi Elisa, Tuhan justru memerintahkan mereka untuk membuat parit-parit. Secara manusia, hal itu tidak make sense. Namun andaikata mereka tidak taat pada perintah Tuhan yang diucapkan melalui Elisa, dan tidak menggali parit-parit, binasalah mereka: kalah di tangan bangsa Moab dan semua ternaknya akan mati karena kehausan. Di sini terkandung satu rahasia Ilahi yang besar, yaitu berkat Tuhan dan pertolonganNya tidak akan turun jika tak ada ketaatan dan iman yang disertai dengan perbuatan. Sekalipun Tuhan berkata, "Aku akan memberkati engkau", tapi jika yang akan diberkati berpikir, "Tak mungkin aku mendapat berkat, darimana berkat bisa datang? Tokoku sepi terus, usahaku hanya kecil begini, mana mungkin?", maka berkat Tuhan itu pun tak akan turun, sebab orang itu sendirilah yang menyumbat parit-paritnya, sehingga hujan tak tercurah.
Berkat dan pertolongan Tuhan datang secara ajaib, tak perlu kita reka-reka atau pikirkan caraNya. Cukup percaya dan beriman saja! Walaupun tak ada angin dan tak ada mendung Tuhan sanggup mencurahkan hujan lebat memenuhi semua parit kita sampai berlimpah. Kuncinya adalah taat saja.
Wednesday, September 8, 2010
Tuesday, September 7, 2010
DI DALAM KRISTUS SELALU ADA "YA"
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2010 -
Baca: 2 Korintus 1:12-24
"...bukanlah 'ya' dan 'tidak', tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada 'ya'." 2 Korintus 1:19b
Yesus tidak pernah memperkatakan hal-hal yang negatif meski berada di tengah-tengah situasi yang sulit. Ia berkata bahwa dengan pikiran dan perkataan yang positif kita dapat mengalahkan gunung-gunung persoalan, gunung-gunung penyakit dan sebagainya. Tetapi sekalipun kita mencoba berdoa atau mengusir segala kuasa Iblis yang menyebabkan orang menderita, namun jika masih ada pikiran negatif di dalam diri kita, semuanya tidak akan berhasil.
Sering orang berkata, "Janji-janji Tuhan itu bohong, buktinya aku tak pernah menikmatinya." Maka, terjadilah sesuai dengan apa yang mereka katakan seperti tertulis: "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a). Tuhan Yesus menegaskan, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu." (Lukas 21:33). Dan Allah berkata, "demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Perhatikan pula! "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilagan 23:29).
Mengapa banyak orang Kristen tak mengalami kuasa firmanNya ini? Kita tak dapat menikmati janji firmanNya karena dalam pikiran dan hati kita ada ya dan tidak. Kata ya dan tidak sama sekali tak dapat digabungkan, sama seperti gelap dan terang tak dapat dipertemukan. Karena itu, pikiran dan hati kita harus beres terlebih dahulu sebelum kita menyatakan semua permohonan kepada Tuhan. Rasa bimbang adalah salah satu faktor utama ketidakberesan hati di hadapan Tuhan. Jangan sampai kebimbangan itu melebihi pengharapan kita akan kuasa Tuhan dan menjadi batu sandungan bagi iman ketika kita berdoa kepada Tuhan. Kita harus percaya sepenuhnya bahwa Tuhan sanggup menolong kita. Tuhan Yesus berkata, "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." (Markus 11:22-23).
Bila ingin kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita, buanglah segala kebimbangan ada keraguan.
Baca: 2 Korintus 1:12-24
"...bukanlah 'ya' dan 'tidak', tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada 'ya'." 2 Korintus 1:19b
Yesus tidak pernah memperkatakan hal-hal yang negatif meski berada di tengah-tengah situasi yang sulit. Ia berkata bahwa dengan pikiran dan perkataan yang positif kita dapat mengalahkan gunung-gunung persoalan, gunung-gunung penyakit dan sebagainya. Tetapi sekalipun kita mencoba berdoa atau mengusir segala kuasa Iblis yang menyebabkan orang menderita, namun jika masih ada pikiran negatif di dalam diri kita, semuanya tidak akan berhasil.
Sering orang berkata, "Janji-janji Tuhan itu bohong, buktinya aku tak pernah menikmatinya." Maka, terjadilah sesuai dengan apa yang mereka katakan seperti tertulis: "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a). Tuhan Yesus menegaskan, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu." (Lukas 21:33). Dan Allah berkata, "demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Perhatikan pula! "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilagan 23:29).
Mengapa banyak orang Kristen tak mengalami kuasa firmanNya ini? Kita tak dapat menikmati janji firmanNya karena dalam pikiran dan hati kita ada ya dan tidak. Kata ya dan tidak sama sekali tak dapat digabungkan, sama seperti gelap dan terang tak dapat dipertemukan. Karena itu, pikiran dan hati kita harus beres terlebih dahulu sebelum kita menyatakan semua permohonan kepada Tuhan. Rasa bimbang adalah salah satu faktor utama ketidakberesan hati di hadapan Tuhan. Jangan sampai kebimbangan itu melebihi pengharapan kita akan kuasa Tuhan dan menjadi batu sandungan bagi iman ketika kita berdoa kepada Tuhan. Kita harus percaya sepenuhnya bahwa Tuhan sanggup menolong kita. Tuhan Yesus berkata, "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." (Markus 11:22-23).
Bila ingin kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita, buanglah segala kebimbangan ada keraguan.
Subscribe to:
Posts (Atom)