Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2010 -
Baca: Habakuk 3:1-19
"Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, ...namun aku akan bersorak sorak di dalam Tuhan," Habakuk 3:17-18a
Arti nama Habakuk adalah pelukan. Habakuk adalah nabi yang cepat mengambil kesimpulan. Ia menganggap Tuhan tidak adil karena membiarkan bangsa Asyur menghukum bangsa Israel.
Dalam pasal 1 dan 2 terdapat dialog antara Habakuk dengan Tuhan, Habakuk tidak hanya memprotes kejahatan yang terjadi tapi dia juga sempat menantang Tuhan, bagaimana Dia yang Mahakudus dapat bertoleransi terhadap kejahatan. Mengapa Tuhan memakai bangsa Asyur untuk menghukum Israel (umatNya sendiri) yang enggan bertobat dari dosa-dosa mereka, padahal moral bangsa Asyur jauh lebih buruk daripada umat Israel. Namun di pasal 2:1-5 Tuhan menegaskan bahwa Dia akan menghukum semua bangsa secara adil, termasuk bangsa Israel, apabila mereka tidak segera bertobat; sebaliknya Tuhan akan memberikan jaminan pemeliharaan kepada orang benar. Jadi orang percaya tidak akan dihukum oleh Tuhan. Tetapi dalam pasal 3 Habakuk berdoa agar Tuhan menggenapi rencanaNya di tengah-tengah bangsa yang tertindas. Tuhan kemudian memberinya suatu penglihatan: "Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paron. KeagunganNya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadaNya. Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisiNya dan di situlah terselubung kekuatanNya." (Habakuk 3:3-4). Penglihatan-penglihatan yang dilihatnya itu menimbulkan perasaan gentar bercampur keyakinan dalam hati Habakuk. Ia berkata, "Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, mengigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami," (Habakuk 3:16). Akhirnya timbul iman yang luar biasa dari Habakuk. Iman yang bukan sekedar percaya, tapi mengandung unsur kesetiaan dan ketaatan yang teguh.
Jadi, iman bukan sekedar doktrin yang dipercayai, tapi adalah cara hidup seutuhnya. Iman adalah ketergantungan sepenuhnya kepada Tuhan setiap saat.
Meski keadaan tampak buruk, Habakuk tetap punya keyakinan kuat bahwa Tuhan akan membela dan menjamin hidup orang percaya!
Saturday, September 4, 2010
Friday, September 3, 2010
DALAM PERLINDUNGAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2010 -
Baca: Mazmur 91:1-16
"Sungguh, hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal namaKu." Mazmur 91:14
Sering orang Kristen mempertanyakan janji-janji firman Tuhan dalam kehidupan ini. Mereka mengeluh mengapa janji Tuhan belum juga dapat dinikmati.
Sesungguhnya, kepada siapakah janji-janji Tuhan itu ditujukan? Yaitu kepada "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.' " (Mazmur 91:1-2). Tempat perlindungan itu ialah Tuhan Yesus dan firmanNya; maksudnya kita harus tinggal dalam Kristus dan di dalam firmanNya (baca Yohanes 15:7). Bila kita tak mau tinggal di dalam firmanNya kita akan menjumpai banyak kesulitan. Banyak orang Kristen mencoba-coba hidup di luar firmanNya dan berpikir suatu saat kelak masih ada kesempatan kembali bertobat. Tetapi, seringkali masalah sudah datang terlebih dahulu sebelum kita sempat kembali dan tinggal dalam 'tempat perlindungan' tadi; maka bertanya-tanyalah kita mengapa itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan, bukankah Tuhan berjanji akan melindungi di bawah kapakNya dan kesetiaanNya seperti perisai dan pagar tembok.
Marilah memeriksa diri apakah kita sudah 'tinggal' di dalam Dia dan firmanNya di 'dalam' kita. Bila kita tidak tinggal dalam 'daerah perlindunganNya' (firmanNya), ketika masalah terjadi secara bertubi-tubi menyerang kehidupan kita bukankah Tuhan yang ingkar janji, karena apabila kita berjalan di jalur Tuhan dan melakukan kehendakNya, persoalan boleh saja datang, tetapi Tuhan pasti turut campur tangan dan membela kita. Dia berkata, "Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawat, Aku akan menyertai dia dalm kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya." (Mazmur 91:15). Jika kita tinggal di luar perlindunganNya dan firmanNya itulah kesukaan Iblis dan sasaran empuknya. Iblis akan berusaha menganggu kita dengan berbagai masalah, sebab Iblis tahu bahwa kita akan kalah. Orang yang berada di luar 'benteng perlindungan' mudah terkena serangan musuh, sebab "...si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Untuk beroleh pemeliharaan dan perlindunganNya kita harus karib dengan Tuhan dan hidup dalam ketaatan!
Baca: Mazmur 91:1-16
"Sungguh, hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal namaKu." Mazmur 91:14
Sering orang Kristen mempertanyakan janji-janji firman Tuhan dalam kehidupan ini. Mereka mengeluh mengapa janji Tuhan belum juga dapat dinikmati.
Sesungguhnya, kepada siapakah janji-janji Tuhan itu ditujukan? Yaitu kepada "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.' " (Mazmur 91:1-2). Tempat perlindungan itu ialah Tuhan Yesus dan firmanNya; maksudnya kita harus tinggal dalam Kristus dan di dalam firmanNya (baca Yohanes 15:7). Bila kita tak mau tinggal di dalam firmanNya kita akan menjumpai banyak kesulitan. Banyak orang Kristen mencoba-coba hidup di luar firmanNya dan berpikir suatu saat kelak masih ada kesempatan kembali bertobat. Tetapi, seringkali masalah sudah datang terlebih dahulu sebelum kita sempat kembali dan tinggal dalam 'tempat perlindungan' tadi; maka bertanya-tanyalah kita mengapa itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan, bukankah Tuhan berjanji akan melindungi di bawah kapakNya dan kesetiaanNya seperti perisai dan pagar tembok.
Marilah memeriksa diri apakah kita sudah 'tinggal' di dalam Dia dan firmanNya di 'dalam' kita. Bila kita tidak tinggal dalam 'daerah perlindunganNya' (firmanNya), ketika masalah terjadi secara bertubi-tubi menyerang kehidupan kita bukankah Tuhan yang ingkar janji, karena apabila kita berjalan di jalur Tuhan dan melakukan kehendakNya, persoalan boleh saja datang, tetapi Tuhan pasti turut campur tangan dan membela kita. Dia berkata, "Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawat, Aku akan menyertai dia dalm kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya." (Mazmur 91:15). Jika kita tinggal di luar perlindunganNya dan firmanNya itulah kesukaan Iblis dan sasaran empuknya. Iblis akan berusaha menganggu kita dengan berbagai masalah, sebab Iblis tahu bahwa kita akan kalah. Orang yang berada di luar 'benteng perlindungan' mudah terkena serangan musuh, sebab "...si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Untuk beroleh pemeliharaan dan perlindunganNya kita harus karib dengan Tuhan dan hidup dalam ketaatan!
Subscribe to:
Posts (Atom)