Wednesday, September 1, 2010

PENCOBAAN AYUB (1): Ludesnya Harta Benda

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2010 -

Baca: Ayub 1:13-22

"Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."  Ayub 1:22

Iblis sangat tidak suka melihat orang percaya memiliki hubungan karib dengan Tuhan.  Itulah sebabnya Iblis berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kita dari Tuhan, apa pun caranya.  Salah satunya berusaha menanamkan keraguan dalam hati orang percaya mengenai kebaikan dan penyertaan Tuhan. Iblis tahu benar apa yang menjadi kelemahan manusia, karena seringkali manusia mengukur besarnya kebaikan Tuhan dari kemampuanNya memberikan berkat berupaya materi.  Banyak yang berpikir bahwa semakin kaya semakin terbukti bahwa ia diberkati oleh Tuhan.  Inilah celah yang secara jitu dimanfaatkan Iblis untuk meruntuhkan iman orang percaya, yaitu berusaha menghilangkan atau merampas harta yang dimiliki mereka.  Alkitab menyatakan:  "Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10a).

     Inilah yang dilakukan Iblis terhadap Ayub: menghancurkan segala yang dimiliki Ayub, karena Iblis tahu benar bahwa Ayub memiliki kehidupan yang saleh:   "Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."  (Ayub 1:8b).  Iblis mengira bahwa Ayub memiliki hidup yang saleh karena Tuhan telah memberikan berkat yang melimpah kepadanya.  Iblis berkata kepada Tuhan, "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?  Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?  Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu."  (Ayub 1:9-10).

     Bukankah banyak orang Kristen yang dalam pengiringannya kepada Tuhan hanya bertujuan ingin mendapatkan berkat materi?  Mereka menganggap berkat materi sebagai ukuran kebaikan Tuhan dan hal ini sangat disukai oleh Iblis.  Itulah sebabnya Iblis akan menggunakan jurus yang pernah ia terapkan kepada Ayub untuk menyerang orang Kristen.  Iblis menghancurkan Ayub dengan cara mengambil semua yang menjadi kekayaan dan kebanggaannya.  Iblis mengambil semua milik Ayub (baca Ayub 1:13-19).  Iblis, dengan caranya yang licik, juga berupaya mengambil segala sesuatu yang dimiliki umatNya saat ini.  Dan cara ini terbukti sangat efektif menjauhkan orang Kristen dari Tuhan.  (Bersambung)

Tuesday, August 31, 2010

SULIT TERTAWA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2010 -

Baca: Amsal 17:13-28

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."  Amsal 17:22

Para dokter terkenal di Amerika Serikat mengadakan penelitian dan akhirnya membuat satu kesimpulan:  ternyata tertawa itu sehat.  Tertawa dapat menjadi obat yang mujarab, sebab melalui tertawa humor yang sehat muncul, hati menjadi riang, tekanan darah dapat turun, saraf-saraf tidak lagi tegang, terutama lagi bila hal-hal ini disertai dengan kekuatan batiniah misalnya dengan keyakinan penuh akan Tuhan dan iman yang kuat.

     Apa yang diungkapkan para dokter dalam penelitian itu benar karena Alkitab juga menegaskan:  "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."  Semangat yang patah adalah semangat yang sudah padam, tak ada lagi gairah dalam hidup, wajah selalu bermuram durja dan sulit untuk tertawa.  Orang Kristen yang menaruh pengharapan penuh di dalam Kristus pasti tidak akan mahal untuk tertawa, sebab mereka tahu bahwa hidup mereka dalam pengawasan dan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih.  Bermuram durja dan selalu pesimistis di sepanjang hari tak ada faedahnya seperti tertulis:  "Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta."  (Amsal 15:15).
  
     Sulitkah Anda tertawa?  Tentu ada beban berat dan berbagai macam kecemasan merajai hati kita bila memang demikian.  Bila berbeban berat tentu sulit tertawa.  Beban itu seharusnya tidak kita tanggung dan pikul sendiri.  Kita harus bawa beban itu dan menyerahkannya kepada Tuhan Yesus, pasti ada kelepasan dan kelegaan.  Inilah undangan Tuhan Yesus, pasti ada kelepasan dan kelegaan.  Inilah undangan Tuhan Yesus:  "Marilah kepadaKu, semua yang lebih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."  (Matius 11:28).   Ingat!  Kekuatiran itu tidak dapat mengubah keadaan dan kodisi kita seperti yang Yesus katakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?"  (Matius 6:27).  Tuhan mengetahui segala keperluan kita dan Dia akan memelihara kita dengan cukup, asal kita mendahulukan KerajaanNya dan kebenaranNya.  Kalau fokus kita hanya pada masalah yang ada, hati kita jadi tawar dan sulit untuk tertawa.

"Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.  Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku berosark-sorak,..."  Mazmur 16:8-9a