Monday, August 30, 2010

TETAP KUAT MESKI TAK DIANGGAP

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2010 -

Baca: Yohanes 17:1-26

"Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia."   1 Petrus 4:19

Alkitab menyatakan, "Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.  Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."   (Ibrani 11:24-26)

     Demi panggilan Tuhan Musa rela meninggalkan harta kekayaan dan segala kehormatan yang ia dapat saat berada di Mesir, untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan.  Tetapi bangsa Israel sama sekali tidak menunjukkan respons positif terhadap pengorbanan Musa ini.  Sebaliknya mereka seringkali marah, menggerutu dan mengolok-olok Musa.  Bahkan mereka menuduh bahwa Musalah penyebab penderitaan yang mereka alami selama ini.  Bangsa Israel merasa lebih senang dan betah tinggal di Mesir dari pada harus mengembara di padang gurun menuju tanah Perjanjian, tidak ada makanan, tak ada air, tidak seperti di Mesir.  Namun Musa bisa menjaga hati, tetap taat kepada pimpinan Tuhan dan terus berupaya menjalankan tugasnya demi kebaikan bangsa Israel itu, walau mereka memandangnya dengan sebelah mata.

     Banyak hamba Tuhan yang tak luput dari hal yang demikian.  Meski sudah melayani jiwa-jiwa dengan segenap hati dan jiwa, berkorban waktu dan tenaga, mereka masih kurang dianggap dan sering diremehkan pelayanannya.  Janganlah kita berkecil hati!  Tetaplah teguh pada tugas dan panggilan Tuhan seperti Musa.  Kalau pun kita harus menderita karena melakukan kehendak Allah, kita harus menyerahkan jiwa kita kepadaNya.  Sekalipun kita menderita karena perbuatan orang lain yang memusuhi perbuatan benar kita, jangan sekali-kali kita menuntut balas.  Sebaliknya haruslah kita selalu berbuat baik kepada mereka dan juga kepada Allah Pencipta yang setia.

     Itulah yang dikehendaki Allah kepada kita.  Yang terpenting ialah motif pelayanan yang benar harus tetap kita pertahankan sekalipun banyak tantangan dan masalah yang menyerang.  Percayalah, "Penjagamu tidak akan terlelap.  Tuhan Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."  (Mazmur 121:3b, 5).

Jerih lelah kita bagi Tuhan tidak pernah sia-sia!  Tetap lakukan tugasmu dengan setia.

Sunday, August 29, 2010

HIDUP YANG KEKAL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2010 -

Baca: Yohanes 17:1-26

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."   Yohanes 17:3

Berjuta-juta manusia di dunia ini sedang mencari hidup kekal.  Semua orang ingin masuk Kerajaan Sorga tetapi mereka tidak tahu jalan yang benar menuju ke sorga.  Ada juga yang berkata, "Banyak jalan menuju Roma" atau banyak jalan menuju kepada kehidupan kekal itu.  Dan nabi-nabi palsu akhir zaman ini menggunakan kesempatan emas ini untuk menipu banyak orang dan membawa mereka kepada jalan yang salah.

     Tetapi puji syukur kepada Allah, karena Dia telah memberikan Yesus Kristus kekuasaan atas semua manusia, yaitu memberi hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.  Alkitab menegaskan:  "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Jadi, "Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yesus Kristus - red)."  (Yohanes 14:6b).

     Hidup kekal itu kita terima dari Allah melalui AnakNya Yesus Kristus.  Tanpa itu tidak ada cara yang dapat kita tempuh untuk mengenal Allah.  Kita dapat berbicara tentang Dia, tahu tentang Alkitab dan ajaran-ajaran di dalamNya, bahkan kita boleh bekerja keras bagi Dia dalam banyak pelayanan, tetapi semuanya tak berarti sampai kita menerima hidup kekal sebagai anugerahNya serta menikmati pengenalan secara pribadi bersama Dia.  Tertulis:  "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menujukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi: sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan."  (Yeremia 9:23-24).

     Iman secara pikiran orang tak dapat menggantikan untuk mengetahui Allah dalam roh kita.  Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah langkah memasuki hidup yang kekal dan menemukan pengetahuan tentang Allah yang benar yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.  Tuhan Yesus berkata, "...Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).

Hidup kekal kita terima dari Allah hanya melalui Yesus Kristus tidak ada jalan lain!