Saturday, August 28, 2010

YAKIN TERHADAP INJIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2010 -

Baca: Roma 1:16-17

"Sebab di dalamnya (Injil - red).) nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' "  Roma 1:17

Menjalani hidup kekristenan itu tidak mudah karena kekristenan bukanlah suatu permainan, tetapi adalah suatu medan pertempuran.  Terlebih lagi hidup di zaman sekarang ini, dimana banyak 'ilah-ilah' dunia yang siap menjerat dan menyeret orang-orang Kristen yang tidak memiliki keyakinan teguh terhadap Injil.

     Kehidupan orang Kristen yang tidak memiliki keyakinan kuat terhadap kebenaran Injil "...sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar.  Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."  (Lukas 6:49).  Saat ini tidak sedikit orang Kristen yang mulai bimbang dan terpengaruh berbagai macam angin pengajaran yang menyesatkan.  Saat dalam masalah atau kesulitan mereka tidak lagi lari kepada Tuhan atau meminta nasihat kepada hamba-hamba Tuhan, tetapi lebih memilih mencari pertolongan atau nasihat kepada paranormal dan juga orang pintar.  Pemazmur berkata, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, "  (Mazmur 1:1a), karenanya "...jalan orang fasik menuju kebinasaan."  (Mazmur 1:6b).

     Kita tidak boleh main-main dengan keyakinan iman kita.  Sekali kita percaya kepada Kristus jangan sekali-kali mundur, apalagi meninggalkan Kristus.  Hingga saat ini banyak orang Kristen yang terikat dengan perkara-perkara dunia ini sehingga kekristenan mereka hanya sebagai predikat saja.  Akibatnya mereka belum sanggup melihat perkara-perkara dalam hidup ini dengan mata rohani.  Apalagi peperangan yang kita hadapi saat ini tidak mudah, kita harus berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan.  Maka sangat perlu kita menggunakan senjata Roh untuk melawannya, yaitu firman Tuhan.  Jika kita menggunakan firman Tuhan, dengan sendirinya kita harus punya keyakinan yang kuat atas firman itu.  Namun jika kita sendiri tidak meyakiniNya, maka musuh akan mentertawakan kita.  Bagaimana yakin, bila kita sendiri jarang membaca firmanNya?  Kita harus seperti Paulus yang yakin akan kebenaran dan kuasa Injil sehingga dia sanggup berkata, "...aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,"  (Roma 1:16).

Firman Tuhan itu keselamatan kita;  sudahkah kita 'tinggal' di dalamnya, sehingga kita beroleh keyakinan?

Friday, August 27, 2010

KESELAMATAN: Kasih Karunia Allah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2010 -

Baca: Titus 2:11-15

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata."  Titus 2:11

Penderitaan yang dialami oleh Yesus selama berada di bumi, bahkan sampai harus mati di atas kayu salib dan kemudian bangkit di hari yang ketiga, bukanlah suatu rentetan peristiwa dramatis yang tanpa makna dan sia-sia.  Nyawa yang telah Ia pertaruhkan dan kerelaanNya menjadi kutuk adalah demi satu tujuan yang sangat mulia.  Dikatakan:  "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,"  (Galatia 3:13).

     Yesus rela menanggung kutuk dosa supaya seluruh umat manusia di atas bumi diselamatkan.  Coba renungkan!  Andaikan Yesus tidak taat kepada Bapa dan gagal (tetapi Dia tidak pernah gagal), maka kita pun tidak punya pengharapan dan masa depan lagi.  Tetapi Yesus berkata, "...tetapi janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:39).  Bila Yesus tidak mati di kayu salib, kita semua akan mengalami kebinasaan yang kekal dan menjadi bagian dari 'keluarga besar' Iblis dan bala tentaranya.  Betapa mengerikan!

     Syukur bagi Tuhan!  Yesus telah menyelesaikan tugas dari panggilanNya sebagai Juruselamat umat manusia.  Saat berada di atas kayu salib dan "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: 'Sudah selesai.'  Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya."  (Yohanes 19:20).  Dampak dari pengorbanan Yesus ini sungguh luar biasa:  Kita dibebaskan dari belenggu dosa, kutuk dan maut.  Tidak hanya itu, status kita pun berubah, kita bukan lagi menjadi hamba dosa, tetapi menjadi hamba kebenaran (baca Roma 6:18), kita disucikan, diperdamaikan dengan Allah dan diangkat sebagai anak-anakNya.  Berkat keselamatan yang luar biasa!  Oleh karena itu jangan pernah berkata bahwa keselamatan ini adalah hasil usaha dan pekerjaan kita, atau karena perbuatan baik dan jasa-jasa kita.  Semuanya itu semata-mata karena kasih karunia Allah dan pekerjaan Allah di dalam Yesus Kristus sebagaimana tertulis di ayat nas yang kita baca hari ini (baca juga dalam Yohanes 3:16-17).  Jadi, kita menerima keselamatan sendiri karena Allah sendiri yang memberikannya kepada kita melalui iman percaya kita di dalam Yesus Kristus.

Setelah diselamatkan kita harus '...meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi..."  (Titus 2:12), tetaplah mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (baca Filipi 2:12) dan beritakanlah kabar keselamatan ini kepada orang lain.