Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2010 -
Baca: Efesus 6:1-9
"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Eefesus 6:4
Secara garis besar ada tiga cara untuk mendidik anak supaya mereka memiliki rasa hormat terhadap orangtua: 1. Firman Tuhan. Anak-anak perlu tahu bahwa menghormati orangtua adalah kehendak Tuhan dan hal itu tertulis di dalam Alkitab, bukan hanya sekedar himbauan atau saran, atau tradisi turun-temurun. Jadi menghormati orangtua adalah Alkitabiah, suatu perintah dari Tuhan. Karena itulah orangtua punya tanggung jawab penuh untuk mengajar dan menanamkan nilai-nilai firman Tuhan kepada anak-anaknya sejak dini. Bila hati anak sudah diterangi oleh firman Tuhan, langkah hidupnya tidak lagi sembarangan karena Roh Kudus akan selalu mengingatkan setiap saat dan pada saat yang tepat. Kalau mereka tidak menghormati orangtuanya, hati nuraninya akan menyalahkannya sebab mereka sudah berdosa dan melawan Tuhan. Pemazmur berkata, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu." (Mazmur 119:9).
2. Doa. Ternyata tidak mudah mendidik anak meskipun itu anak sendiri. Ketika anak-anak memberontak dan kurang ajar seringkali orangtua langsung naik pitam dan marah kepada mereka. Ingatlah bahwa setiap didikan yang kita berikan kepada anak-anak membutuhkan doa juga! Janganlah mengira bahwa karena dia adalah anak sendiri lalu kita akan mudah mendidiknya. Kita sangat membutuhkan kuasa Roh Kudus untuk menyatakan yang salah dan menanamkan kebenaran firman Tuhan itu di hati anak. Tanpa kuasa Roh Kudus terlalu sukar mengubah yang salah atau memulai hal-hal yang benar dan baik kepada anak.
3. Hajaran (rotan). Anak yang berbuat salah harus dinasehati, ditegur bahkan kalau perlu dihajar dengan rotan. Yang dimaksud dengan 'rotan' di sini adalah lidi untuk dipukulkan ke anak dengan beberapa pukulan saja, bukan memukul dengan emosi. Alkitab mencatat: "Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" (Ibrani 12:7b). Banyak orangtua kaya memanjakan anak dengan uang dan harta tapi tidak pernah bertindak 'keras' kepada anak. Akibatnya tidak sedikit anak dari keluarga berada yang malah memberontak dan terlibat narkoba dan lain-lain.
Orangtua yang dewasa rohani pasti akan mendidik anaknya dengan benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan!
Sunday, August 22, 2010
Saturday, August 21, 2010
HIDUP DALAM KESALEHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Agustus 2010 -
Baca: 1 Timotius 4:1-16
"Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya." 1 Timotius 4:10
Sebagai orang percaya kita harus mengerti bahwa ada jaminan berkat khusus dalam hidup kita jika kita menuruti firman Tuhan dan hidup saleh di hadapanNya. Oleh sebab itu kita harus melatih diri untuk hidup saleh dengan cara memelihara ibadah kita kepada Tuhan.
Sebegitu pentingkah ibadah? Alkitab berkata, "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (ayat 8). Jadi, ibadah itu mengandung janji! Lalu, apa arti kesalehan? Kesalehan berarti hidup bagi Tuhan dan melakukan apa yang difirmankanNya. Memiliki hidup yang saleh berarti hidup menjadi teladan bagi semua orang, "...dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (ayat 12). Hidup bagi Tuhan selalu memberi keuntungan. Janganlah menganggap bahwa semua janji Tuhan itu hanya untuk hidup yang akan datang. Tuhan memiliki rencana di dalam hidup kita saat ini, bukan hanya waktu kita berada di sorga. Dia rindu investasinya menghasilkan untung. Tuhan tidak hanya rindu untuk menyelamatkan kita, tetapi Dia menginginkan kita membawa kemuliaan bagi namaNya. Dia ingin agar setiap orang dapat melihat kemajuan kita karena kita hidup bagi Dia.
Hidup saleh bukan halangan bagi kita untuk sukses; sebaliknya ada keuntungan dalam segala hal. Ada jaminan berkat bila kita hidup bagi Tuhan: berkat-berkat rohani di dalam sorga (penebusan, perlindungan, damai sejahtera, kekayaan dan sebagainya) dikaruniakan kepada kita. Karena kita sekarang adalah milik Allah maka kita pun harus hidup dalam kesalehan. Paulus berkata, "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:18-20).
Hidup saleh adalah kunci untuk mengalami berkat-berkat Tuhan!
Baca: 1 Timotius 4:1-16
"Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya." 1 Timotius 4:10
Sebagai orang percaya kita harus mengerti bahwa ada jaminan berkat khusus dalam hidup kita jika kita menuruti firman Tuhan dan hidup saleh di hadapanNya. Oleh sebab itu kita harus melatih diri untuk hidup saleh dengan cara memelihara ibadah kita kepada Tuhan.
Sebegitu pentingkah ibadah? Alkitab berkata, "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (ayat 8). Jadi, ibadah itu mengandung janji! Lalu, apa arti kesalehan? Kesalehan berarti hidup bagi Tuhan dan melakukan apa yang difirmankanNya. Memiliki hidup yang saleh berarti hidup menjadi teladan bagi semua orang, "...dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (ayat 12). Hidup bagi Tuhan selalu memberi keuntungan. Janganlah menganggap bahwa semua janji Tuhan itu hanya untuk hidup yang akan datang. Tuhan memiliki rencana di dalam hidup kita saat ini, bukan hanya waktu kita berada di sorga. Dia rindu investasinya menghasilkan untung. Tuhan tidak hanya rindu untuk menyelamatkan kita, tetapi Dia menginginkan kita membawa kemuliaan bagi namaNya. Dia ingin agar setiap orang dapat melihat kemajuan kita karena kita hidup bagi Dia.
Hidup saleh bukan halangan bagi kita untuk sukses; sebaliknya ada keuntungan dalam segala hal. Ada jaminan berkat bila kita hidup bagi Tuhan: berkat-berkat rohani di dalam sorga (penebusan, perlindungan, damai sejahtera, kekayaan dan sebagainya) dikaruniakan kepada kita. Karena kita sekarang adalah milik Allah maka kita pun harus hidup dalam kesalehan. Paulus berkata, "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:18-20).
Hidup saleh adalah kunci untuk mengalami berkat-berkat Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)