Thursday, August 19, 2010

BELUM MELIHAT KEMULIAAN KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Agustus 2010 -

Baca: 1 Korintus 2:6-16

"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani."  1 Korintus 2:14

Seseorang mungkin sangat cerdas mengenai beberapa hal, tapi dapat ragu-ragu atau sama sekali tidak mengerti mengenai realitas kerohanian.  Kata Paulus, "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah."  (2 Korintus 4:3-4).  Dalam 'mata' mereka seolah-olah terdapat suatu selubung sehingga mereka tak dapat melihat hal-hal spiritual.  Tetapi,  "...apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya."  (2 Korintus 3:16).  Sebelum selubung mata seseorang disingkapkan tak mungkin ia dapat datang kepada Kristus dan bertobat.  Pengangkatan atau penyingkapan selubung ini hanya dapat dikerjakan oleh kuasa Ilahi yaitu Roh Kudus.

     Injil Kristus tidak antiintelektual.  Untuk mengerti kebenaran Injil Kristus diperlukan pikiran, tetapi sayang pikiran manusia sudah tercemari dosa.  Pikiran manusia telah dikendalikan oleh kemauannya sendiri yang cenderung memberontak kepada kebenaran Kristus dan lebih mengandalkan akal.  Alkitab menyatakan; "...oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah."  (Roma 10:3).  Namun setelah mengalami kebuntuan banyak orang baru tersadar dan mulai mencari 'Penolong sejati' yaitu Yesus Kristus.  Raja Daud berkata,  "Sebelum aku terntindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janjiMu."  (Mazmur 119:67).

     Orang-orang yang diperbudak oleh dosa pada saatnya ingin melepaskan diri dari cengkeraman ini.  Tetapi meski ada kemauan seringkali mereka gagal dan kembali jatuh dalam dosa lagi.  Namun apabila selubung mata rohani itu tersingkap barulah mereka akan mengenal kebenaran Injil,  "...dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."  (Yohanes 8:32).  Hamba dosa ini dapat merdeka apabila ada 'seseorang' yang membebaskannya.

"Jadi apabila Anak itu (Yesus Kristus - red.) memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."  Yohanes 8:36

Wednesday, August 18, 2010

FIRMAN TUHAN HARUS BERAKAR KUAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Agustus 2010 -

Baca: Mazmur 78:1-31

"supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintahNya;"   Mazmur 78:7

Kondisi dan situasi yang seringkali mengombang-ambingkan stabilitas iman orang Kristen.  Apa yang dirasa dan dilihat dapat menjatuhbangunkan kerohanian mereka, apalagi bagi yang masih dikuasai emosi dan suasana, belum dikuasai oleh firman Tuhan, sehingga firman itu belum seberapa dalam berakar dalam hidupnya.

     Keadaan ini tidak beda jauh dengan kehidupan bangsa Israel di masa lampau.  Kerohanian mereka belum stabil.  Terbukti jika suasana enak dan menyenangkan, mereka bisa memuji-muji Tuhan.  Namun saat keadaan tidak menyenangkan dan ada tantangan atau ujian hati mereka secepat kilat berubah, langsung menggerutu, bersungut-sungut dan memberontak kepada Tuhan seperti tertulis:  "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?  Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjir sungai-sungai;  tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umatNya?"  (ayat 19:20).  Namun, bukankah mata mereka sudah menyaksikan betapa Tuhan membelah Laut Teberau (Laut Merah) sehingga mereka dapat berjalan di tengah-tengahnya seperti di tanah kering?  Saat itu mereka memuji Tuhan dan bersyukur dengan sorak-sorai, tapi pada kesempatan lain menghina Tuhan dengan perkataan yang sungguh menyakitkan hatiNya.  "Sebab itu, ketika mendengar hal itu, Tuhan gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari padaNya."  (ayat 21-22).

     Bila firman Tuhan berakar kuat di dalam hati, kita tidak akan bersikap seperti bangsa Israel itu meski berada di situasi yang tidak baik:  ada penderitaan, sakit, kesesakan atau pun kegagalan.  Kita akan memiliki hati seperti rasul Paulus yang berkata,  "...hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-"  (2 Korintus 5:7).  Jika kita terpaku pada masalah yang ada kita akan mudah lemah dan kecewa;  sebaliknya bila kita menjalani hidup ini dengan 'mata iman', kita akan mampu bertahan melewati masalah karena kita percaya bahwa janji firmanNya tidak ada yang tidak ditepatiNya.

Sudahkah firmanNya itu berakar kuat di dalam kita?  Sehebat apa pun badai menerpa, kita takkan goyah!