Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Agustus 2010 -
Baca: Keluaran 15:1-21
"Karena nafas hidungMu segala air naik bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut." Keluaran 15:8
Dengan kuasaNya yang dahsyat Allah membuat air laut mampu berdiri tegak pada kedua sisi seperti tembok. Di tanganNya air laut seperti membeku sehingga orang Israel berjalan melintasi lautan itu seperti berjalan di tanah kering. Puji Tuhan! Firman Allah berkuasa! Ketika firman diucapkan air kembali lagi memenuhi lautan! Dia Allah yang Mahakuasa sanggup melakukan segal perkara, sehingga "Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka Tuhan membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut." (Ayat 19).
Ini bukti kasih setiaNya; tidak ada janji yang tidak Dia penuhi. Jika Allah berjanji menyertai, Dia akan melakukannya. Dia tak pernah meninggalkan kita. "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah Tuhan Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu." (Yesaya 43:2-3a). 'Air dan api' berbicara mengenai pencobaan dan penderitaan. Dia selalu menyertai kita sehingga tak satu pun perkara dapat menghancurkan kita jika kita selalu taat pada firmanNya; "...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).
Setelah Musa meninggal, Yosua dipilih Tuhan menadi pemimpin orang Israel. Tuhan berkata, "Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Yosua 1:5). Ketika bangsa Israel tiba di Kanaan mereka menghadapi banyak musuh, di antaranya pertempuran melawan orang Amori. Bangsa Israel menang pada siang hari, tetapi malam hari kalah. Yosua pun berdoa agar matahari dan bulan tetap di tempatnya, "Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu (Israel) membalaskan dendamnya kepada musuhnya." (Yosua 10:13a).
Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan karena Dia Mahakuasa!
Monday, August 9, 2010
Sunday, August 8, 2010
PERPISAHAN ABRAM DAN LOT
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Agustus 2010 -
Baca: Kejadian 13:1-13
"Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama" Kejadian 13:6
Allah memanggil Abram untuk meninggalkan negeri dan sanak saudaranya pergi ke negeri yang akan Dia tunjukkan. "...pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lot pun bersama-sama dengan dia." (ayat 1).
Lot bukanlah orang yang terkenal atau pun orang yang istimewa, namun ia menjadi terkenal karena Abram adalah orang beriman yang setia. Sebelum Allah memanggilnya, Abram adalah orang dari keluarga yang berlatar belakang menyembah berhala: "Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: 'Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya." (Yosua 24:2-3). Mengetahui bahwa pamannya akan memisahkan diri dari dunia dan hidup sebagai anak Tuhan, Lot ikut dan turut meninggalkan Ur dengan Abram. Banyak di antara kita seperti Lot, tak pernah mendengar secara pribadi panggilan Ilahi, tetapi di bawa keluar dari dunia oleh sanak keluarga atau teman-teman yang sudah mendengar panggilan Tuhan. Itu tetap anugerah Allah dan sangat baik, bagaimanapun juga kita telah mengikuti mereka dalam jejak iman. Begitu juga Lot yang tidak hanya mengikuti Abram tetapi turut menjadi orang benar dan diselamatkan.
Awalnya Abram dan Lot mempunyai hubungan indah, namun akhirnya mereka harus berpisah dan perjalanan rohani mereka pun juga sangat berbeda. Ikut bersama Abram membuat kehidupan Lot turut diberkati Tuhan: mempunyai domba, lembu dan kemah, hartanya pun bertambah banyak sehingga negeri itu tak cukup bagi mereka untuk tinggal bersama. Mereka pun memutuskan berpisah. Memang sangatlah mudah berbagi dalam kesesakan, tetapi sangatlah sukar berbagi dalam hal kekayaan.
Persahabatan sangat indah bila dalam kesulitan; tetapi ketika salah seorang diberkati lebih, perpisahan pun terjadi.
Baca: Kejadian 13:1-13
"Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama" Kejadian 13:6
Allah memanggil Abram untuk meninggalkan negeri dan sanak saudaranya pergi ke negeri yang akan Dia tunjukkan. "...pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lot pun bersama-sama dengan dia." (ayat 1).
Lot bukanlah orang yang terkenal atau pun orang yang istimewa, namun ia menjadi terkenal karena Abram adalah orang beriman yang setia. Sebelum Allah memanggilnya, Abram adalah orang dari keluarga yang berlatar belakang menyembah berhala: "Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: 'Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya." (Yosua 24:2-3). Mengetahui bahwa pamannya akan memisahkan diri dari dunia dan hidup sebagai anak Tuhan, Lot ikut dan turut meninggalkan Ur dengan Abram. Banyak di antara kita seperti Lot, tak pernah mendengar secara pribadi panggilan Ilahi, tetapi di bawa keluar dari dunia oleh sanak keluarga atau teman-teman yang sudah mendengar panggilan Tuhan. Itu tetap anugerah Allah dan sangat baik, bagaimanapun juga kita telah mengikuti mereka dalam jejak iman. Begitu juga Lot yang tidak hanya mengikuti Abram tetapi turut menjadi orang benar dan diselamatkan.
Awalnya Abram dan Lot mempunyai hubungan indah, namun akhirnya mereka harus berpisah dan perjalanan rohani mereka pun juga sangat berbeda. Ikut bersama Abram membuat kehidupan Lot turut diberkati Tuhan: mempunyai domba, lembu dan kemah, hartanya pun bertambah banyak sehingga negeri itu tak cukup bagi mereka untuk tinggal bersama. Mereka pun memutuskan berpisah. Memang sangatlah mudah berbagi dalam kesesakan, tetapi sangatlah sukar berbagi dalam hal kekayaan.
Persahabatan sangat indah bila dalam kesulitan; tetapi ketika salah seorang diberkati lebih, perpisahan pun terjadi.
Subscribe to:
Posts (Atom)