Saturday, August 7, 2010

MEMILIKI HATI YANG MURNI DAN BERSIH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Agustus 2010 -

Baca: Ibrani 10:19-25

"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus iklas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."  Ibrani 10:22

Kepada jemaat di Efesus Paulus menegaskan bahwa hidup kekristenan adalah perjuangan melawan kuasa-kuasa gelap dan tipu muslihat Iblis.  Maka  "...berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan."  (Efesus 6:14).

     Apakah maksud berbaju zirah itu?  Baju zirah adalah baju yang dipakai untuk melindungi dada prajurit dari serangan musuh.  Hati dan Tuhan agar kita tak mudah tertembus peluru si Iblis.  Seseorang yang mengenakan baju zirah keadilan dan kebenaran akan terjaga dari hal-hal cemar dan jahat, sehingga ia pun dapat menghadap Tuhan ranpa rintangan atau ganjalan dalam hati.  Alkitab berkata:  "...karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."  Agar dapat memperoleh kemenangan atas musuh kita (Iblis), hati kita harus bersih dari segala kejahatan.  Terlebih lagi bila kita rindu dipakai menjadi alat kemuliaanNya kita harus memiliki hati yang benar dan bersih di hadapan Tuhan seperti kata rasul Paulus, "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.  Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."  (2 Timotius 2:21-22).

     Hati merupakan sumber segala sesuatu, berkat atau kutuk.  Ia dapat memancarkan kehidupan atau kematian,  "karena dari hati timbul pikiran jahat,..."  (Matius 15:19).  Jika hati tercemar dan memancarkan air berpolusi dan keruh, sanggupkah ia menyegarkan jiwa yang dahaga?  Maka untuk dapat memberi kesegaran jiwa-jiwa, perlulah hati kita dibersihkan setiap saat oleh darah Kristus yang kudus sehingga segala noda hilang!  Dan melalui firmanNya hati kita akan diperbaharui setiap saat.

"...Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya."  Mazmur 73:1

Friday, August 6, 2010

TUHAN TAHU YANG KITA ALAMI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Agustus 2010 -

Baca: Yesaya 40:1-11

"Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternakNya dan menghimpunkannya dengan tanganNya; anak-anak domba dipangkuNya, induk-induk doba dituntunNya dengan hati-hati."  Yesaya 40:11

Tuhan tahu setiap langkah hidup kita.  Kesedihan, sakit, penderitaan atau kesendirian yang kita alami pun turut dirasakanNya.  KasihNya kekal tak pernah berubah!  Bagaimana pun kita dan berapa jauh kita telah salah melangkah tidak masalah bagiNya.  Kegagalan kita tidak mengubah karakterNya.  Asal kita dengan tulus datang kepadaNya dan merindukanNya, Dia bersedia menjadi Gembala kita.

     Sebagai Gembala, Tuhan tidak mengendalikan domba-dombaNya tetapi membimbing dengan lemah lembut.  "...Ia menggembalakan kawanan ternakNya dan menghimpunkannya dengan tanganNya; anak-anak domba  dipangkuNya, induk-induk domba dituntunNya dengan hati-hati."  Ketika kita tersesat dan kehilangan arah Dia akan menggendong dan menolong kita dengan kelembutanNya.  Tuhan sangat peduli kesesakan yang menimpa kita sekalipun orang lain tidak mempedulikannya.  TelingaNya mendengar setiap erangan dan jeritan kita.

     Ketika bangsa Israel sangat menderita karena perbudakan di Mesir, Tuhan juga tahu dan sangat peduli.  FirmanNya kepada Musa,  "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka."  (Keluaran 3:7).  Tuhan pun bertindak menolong bangsa Israel.  "Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus."  (Keluaran 3:8).  Sungguh, Tuhan sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti!  Sebagaimana Tuhan memperhatikan dan menyelamatkan bangsa Israel, demikian juga Dia sanggup menolong kita.

"UmatKu tadinya seperti domba-domba yang hilang;  ...mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya.  Tetapi aku akan mengembalikan Israel ke padang rumputnya,..."  Yeremia 50:6a, 19