Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2010 -
Baca: Yohanes 2:13-25
"...Ia mengenal mereka (orang-orang Yerusalem - red.) semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepadaNya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia." Yohanes 2:24-25
Tuhan Yesus mengetahui apa yang ada dalam hati manusia. Segala perbuatan manusia, jahat atau baik, sekalipun disembunyikan begitu rupa di hadapan manusia, tak satupun lolos dari mata Tuhan. Menjadi Kristen saja tidaklah cukup sebab yang menyelamatkan kita bukanlah 'gelar' Kristen itu. Walaupun mengaku Kristen tapi bila kita tidak melakukan firman Tuhan, pengakuan itu tak ada manfaatnya bagi kehidupan rohani kita.
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi Ia hidup dalam persekutuan yang sempurna dengan Allah Bapa, sehingga Ia memiliki pikiran Allah yang bekerja di dalamNya setiap saat. Oleh sebab itu ketika orang-orang berkata tentangNya di dalam hati mereka, Tuhan Yesus mengetahui pikiran mereka: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?" (Matius 9:4). Bagi Yesus pikiran-pikiran yang terkandung dalam benak hati manusia, siapa pun dia, tampak jelas tanpa batas apa pun. Suatu ketika Yesus diundang makan oleh Simon, seorang Farisi. Yesus mengetahui apa yang dipikirkan Simon sehubungan dengan perempuan berdosa yang meminyaki kakiNya. Dengan mudah Yesus menjawab pikiran Simon yang disimpan dalam hati itu dengan bertanya, "Simon, ada yang hendak Kukatan kepadamu." (Lukas 7:40). Tuhan Yesus memiliki pengetahuan Ilahi tanpa batas dalam segala hal. Itulah yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan orang percaya, yaitu memiliki pikiran Kristus. Dengan memiliki pikiran Kristus kita menjadi peka terhadap kehendak Tuhan dan dalam hidup ini sebagaimana disampaikan Paulus kepada jemaat di Filipi: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5).
Bagaimana kita dapat memiliki pikiran Kristus? Ialah dengan keharusan membangun kekariban dengan Tuhan setiap waktu seperti Yesus yang selalu bersekutu dengan Bapa. Semakin kita intim dengan Tuhan semakin pikiran kita diperbaharui dari hari ke hari.
Hendaklah setiap saat kita berjalan sesuai firman Tuhan, karena segala perbuatan dan pikiran kita terbaca jelas olehNya, tidak ada yang tersembunyi!
Wednesday, August 4, 2010
Tuesday, August 3, 2010
ALLAH YANG TAK TERBATAS
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Agustus 2010 -
Baca: Yohanes 3:22-36
"Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas." Yohanes 3:34
Sudah terlalu lama manusia membatasi Allah dengan segala macam pikiran sia-sia. Tetapi Allah ingin menunjukkan tentang ketidakterbatasan kuasaNya melalui PuteraNya Yesus Kristus. Hidup Tuhan Yesus merupakan gambaran kesempurnaan, tentang seorang Anak manusia yang hidup di antara manusia tetapi tanpa batas-batas. Kesempuranaan ini adalah karena Allah mengaruniakan RohNya tanpa batas kepada PuteraNya itu. Tertulis: "Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya." (Ayat 35).
Allah selalu menghendaki anak-anakNya juga hidup dalam kesempurnaan. Dia ingin umatNya selalu membuka mata rohaninya dengan baik, karena umat yang selalu tersandung, terjatuh dan meraba-raba ketika berjalan dalam kegelapan dunia ini tidaklah dapat memuliakan Allah. Pemazmur menulis: "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Kalau kita menjadikan firman Allah sebagai pelita dan terang bagi jalan kita, kita tak akan tersandung menghadapi gelapnya situasi dunia ini. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan jemaat di Laodikia untuk melumas mata mereka dengan minyak agar mereka dapat melihat (baca Wahyu 3:18). Minyak lambang Roh Kudus, yang berkuasa membersihkan semua kotran yang menhalangi pandangan mata rohani manusia, agar orang-orang pilihanNya memiliki visi yang jelas, tak terbatas, sehingga siapa pun musuhnya tak dapat memperdaya.
Ada contoh tentang nabi Elisa ketika raja Aram hendak berperang melawan bangsa Israel. Setiap rencana raja Aram selalu diketahui Elisa sekalipun pembicaraan itu dilakukan di dalam kamar. Akibatnya raja Aram menjadi sangat marah sehingga ia menyuruh pasukan besar lengkap dengan kuda dan keretanya mengepung Elisa. Itu sangat mengejutkan bujang Elisa dan ia menjadi sangat takut. Tetapi Elisa mempunyai mata rohani yang tajam, yang sanggup menembus penglihatan yang tidak dapat dilihat oleh bujangnya. Elisa berkata, "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." (2 Raja-Raja 6:16). Elisa melihat ada sepasukan besar malaikat dengan kereta berapi yang siap menolong dan berperang bagi Elisa.
Dengan mata rohani kita dapat melihat kuasa Tuhan yang tak terbatas!
Baca: Yohanes 3:22-36
"Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas." Yohanes 3:34
Sudah terlalu lama manusia membatasi Allah dengan segala macam pikiran sia-sia. Tetapi Allah ingin menunjukkan tentang ketidakterbatasan kuasaNya melalui PuteraNya Yesus Kristus. Hidup Tuhan Yesus merupakan gambaran kesempurnaan, tentang seorang Anak manusia yang hidup di antara manusia tetapi tanpa batas-batas. Kesempuranaan ini adalah karena Allah mengaruniakan RohNya tanpa batas kepada PuteraNya itu. Tertulis: "Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya." (Ayat 35).
Allah selalu menghendaki anak-anakNya juga hidup dalam kesempurnaan. Dia ingin umatNya selalu membuka mata rohaninya dengan baik, karena umat yang selalu tersandung, terjatuh dan meraba-raba ketika berjalan dalam kegelapan dunia ini tidaklah dapat memuliakan Allah. Pemazmur menulis: "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Kalau kita menjadikan firman Allah sebagai pelita dan terang bagi jalan kita, kita tak akan tersandung menghadapi gelapnya situasi dunia ini. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan jemaat di Laodikia untuk melumas mata mereka dengan minyak agar mereka dapat melihat (baca Wahyu 3:18). Minyak lambang Roh Kudus, yang berkuasa membersihkan semua kotran yang menhalangi pandangan mata rohani manusia, agar orang-orang pilihanNya memiliki visi yang jelas, tak terbatas, sehingga siapa pun musuhnya tak dapat memperdaya.
Ada contoh tentang nabi Elisa ketika raja Aram hendak berperang melawan bangsa Israel. Setiap rencana raja Aram selalu diketahui Elisa sekalipun pembicaraan itu dilakukan di dalam kamar. Akibatnya raja Aram menjadi sangat marah sehingga ia menyuruh pasukan besar lengkap dengan kuda dan keretanya mengepung Elisa. Itu sangat mengejutkan bujang Elisa dan ia menjadi sangat takut. Tetapi Elisa mempunyai mata rohani yang tajam, yang sanggup menembus penglihatan yang tidak dapat dilihat oleh bujangnya. Elisa berkata, "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." (2 Raja-Raja 6:16). Elisa melihat ada sepasukan besar malaikat dengan kereta berapi yang siap menolong dan berperang bagi Elisa.
Dengan mata rohani kita dapat melihat kuasa Tuhan yang tak terbatas!
Subscribe to:
Posts (Atom)