Wednesday, July 7, 2010

MAU MENYADARI KESALAHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juli 2010 -

Baca: Lukas 15:11-24

"Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."   Lukas 15:21

Keberadaan manusia  "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak"  (Roma 3:10).  Nobody's perfect!  Tak ada gading yang tak retak.  Tak seorang pun luput atau kebal terhadap kesalahan.  Sehebat apa pun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan.  Yang membedakan adalah:  tidak semua orang mau mengakui kesalahan.  Mari jujur bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan serta kerendahan hati.  Karena gengsi, takut ditolak atau dianggap rendah, seringkali orang tidak berani mengakui kesalahannya, malah berusaha menutupinya.  Yang berjiwa besar pasti mau mengakui kesalahannya walaupun dibutuhkan suatu keberanian!

     Bacaan alkitab hari ini menceritakan tentang seorang anak yang melakukan kesalahan besar dalam hidupnya:  meminta harta dari ayahnya lalu menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya sampai akhirnya melarat dan terlunta-lunta, bahkan  "...ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya."  (Lukas 15:16).  Karena menderita si anak segera menyadari kesalahannya dan merasakan penyesalannya.  Kesadaran merupakan langkah positif menuju kesembuhan!  Banyak orang pulang ke rumah adalah teringat bahwa kasih bapanya lebih besar dari pada segala kesalahannya  (Lukas 15:18).

     Prinsip ini sangat penting:  kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan kita.  Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapa pun yang datang kepadaNya, betapa pun besar kesalahannya.  Ia tidak pernah memutuskan hubungan dengan kita, justru kitalah yang seringkali menolak dan meninggalkanNya.  Maka segeralah si bungsu bangkit dan pergi kepada bapanya dengan penuh pengharapan  (Lukas 15:20).  Bila kita tidak segera menyadari kesalahan dan bangkit, pembaharuan/pemulihan takkan pernah terjadi dalam hidup kita.

Tuhan mengampuni setiap dosa dan pelanggaran yang kita akui dan Dia sanggup memulihkan keadaan kita!

Tuesday, July 6, 2010

TUHAN TIDAK PERNAH BERUBAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Juli 2010 -

Baca: Yakobus 1:12-18

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."  Yakobus 1:17

Ada satu hal yang harus kita ketahui dan pahami dengan sungguh, sebagaimana disampaikan Yakobus dalam ayat nas ini, yaitu bahwa Allah baik!  Tidak hanya dalam waktu-waktu tertentu Dia baik, tetapi untuk selama-lamanya Ia selalu baik.  Jadi, Tuhan itu memang baik, tanpa ada embel-embel tertentu.

     Pemazmur mengegaskan pula, "sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya, dan kesetiaanNya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).  Yakobus pun mengatakan bahwa Allah tidak berubah dan AnakNya, Yesus Kristus, juga tidak pernah berubah:  "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).  Dan dalam Yohanes 10:30 dijelaskan bahwa Yesus dan Allah adalah sama.  Jika Allah tidak pernah berubah, Yesus pun tidak pernah berubah; jadi Bapa, Putera dan Roh Kudus tetap sama.

     Jika saat ini kita sedang dalam kesulitan atau pergumulan berat, jangan pernah putus asa, apalagi lari dan minta pertolongan kepada 'allah' lain.  Datanglah kepada Yesus karena Ia sangat bisa kita andalkan.  KuasaNya, kasihNya, kesetiaanNya dan kebaikanNya tidak pernah berubah.  Dia rindu melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita karena ia memang baik.  Bahkan,  "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:8b).  Kita patut berbahagia, sebab walaupun segala sesuatu di dunia ini berubah,  Tuhan selalu mengasihi kita, berlimpah anugerah, belas kasihan dan selalu siap mengampuni.  Jadi Tuhan tidak berubah setiap kali keadaan kita berubah.  Bukankah kita yang seringkali berubah tidak lagi setia, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, ketika melihat keadaan di sekitar kita sedang tidak baik?

Tetapkan hati dan jangan pernah goyah karena kita memiliki Tuhan yang tidak pernah berubah!