Tuesday, July 6, 2010

TUHAN TIDAK PERNAH BERUBAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Juli 2010 -

Baca: Yakobus 1:12-18

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."  Yakobus 1:17

Ada satu hal yang harus kita ketahui dan pahami dengan sungguh, sebagaimana disampaikan Yakobus dalam ayat nas ini, yaitu bahwa Allah baik!  Tidak hanya dalam waktu-waktu tertentu Dia baik, tetapi untuk selama-lamanya Ia selalu baik.  Jadi, Tuhan itu memang baik, tanpa ada embel-embel tertentu.

     Pemazmur mengegaskan pula, "sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya, dan kesetiaanNya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).  Yakobus pun mengatakan bahwa Allah tidak berubah dan AnakNya, Yesus Kristus, juga tidak pernah berubah:  "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).  Dan dalam Yohanes 10:30 dijelaskan bahwa Yesus dan Allah adalah sama.  Jika Allah tidak pernah berubah, Yesus pun tidak pernah berubah; jadi Bapa, Putera dan Roh Kudus tetap sama.

     Jika saat ini kita sedang dalam kesulitan atau pergumulan berat, jangan pernah putus asa, apalagi lari dan minta pertolongan kepada 'allah' lain.  Datanglah kepada Yesus karena Ia sangat bisa kita andalkan.  KuasaNya, kasihNya, kesetiaanNya dan kebaikanNya tidak pernah berubah.  Dia rindu melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita karena ia memang baik.  Bahkan,  "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:8b).  Kita patut berbahagia, sebab walaupun segala sesuatu di dunia ini berubah,  Tuhan selalu mengasihi kita, berlimpah anugerah, belas kasihan dan selalu siap mengampuni.  Jadi Tuhan tidak berubah setiap kali keadaan kita berubah.  Bukankah kita yang seringkali berubah tidak lagi setia, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, ketika melihat keadaan di sekitar kita sedang tidak baik?

Tetapkan hati dan jangan pernah goyah karena kita memiliki Tuhan yang tidak pernah berubah!

  

Monday, July 5, 2010

TIDAK LAGI MURNI SEPERTI EMAS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juli 2010 -

Baca: 1 Raja-Raja 14:21-31

"Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja."    1 Raja-Raja 14:27

Terlepas dari kesalahan yang dilakukan di akhir hidupnya, Salomo adalah raja Israel yang diberkati Tuhan secara melimpah;  kekayaannya tak tertandingi oleh bangsa mana pun.  "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat."  (1 Raja-Raja 10:23).  Istananya megah, bahkan semua perabotan perbendaharaan rumah Tuhan pun terbuat dari emas.  Itulah sebabnya ia menjadi buah bibir di antara bangsa-bangsa.

     Alkitab mencatat bahwa Salomo memerintah atas Israel 40 tahun lamanya.  Setelah Salomo mati, tampuk kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya yaitu Rehabeam.  Sayangnya ia tidak dapat mempertahankan apa yang telah dirintis oleh ayahnya.  Rehabeam justru melakukan banyak pelanggaran yang menyebabkan bangsa Israel berdosa kepada Tuhan:  "...orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka menimbulkan cemburuNya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka."  (1 Raja-Raja 14:22).  Bahkan semua perabotan rumah Tuhan yang terbuat dari emas tak dapat mereka jaga dan pertahankan, semuanya dirampas oleh musuh, yaitu Sisak raja Mesir.  Tetapi Rehabeam tidak kehabisan akal, dia mengganti semua perabotan emas itu dengan tembaga.  Kualitas yang sangat rendah bila dibandingkan dengan emas!

     Saat ini banyak orang Kristen yang tidak lagi memiliki kualitas 'emas' di hadapan Tuhan., tetapi hanya 'tembaga':  menjalani kehidupan rohaninya asal-asalan, asal berdoa, asal baca Alkitab, asal ke gereja.  Kita tidak lagi hidup dalam kekudusan dan dengan mudahnya berkompromi dengan dosa.  Firman Tuhan tegas berkata,  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,"  (1 Petrus 1:15).  Jadi, kekudusan adalah syarat mutlak!  "...sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan."  (Ibrani 12:14b).  Kita juga menjalankan ibadah dan pelayanan tak lebih dari sekedar kegiatan rutin atau kebiasaan semata.  Namun pada saatnya pekerjaan kita akan diuji!

Maka, lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan!