Sunday, June 20, 2010

MENDENGAR, MENDENGAR DAN MENDENGAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Juni 2010 -

Baca: Ulangan 31:9-13

"Seluruh bangsa itu berkumpul,...supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini,"   Ulangan 31:12

Bukan tanpa tujuan bila Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut kepada manusia, yaitu supaya kita lebih banyak mendengar daripada berucap atau berkata-kata.  Meski demikian, kebanyakan orang lebih mudah menggunakan mulutnya untuk hal-hal yang sia-sia, menghakimi orang lain, mengumpat, menggosip, marah, mengeluh, tetapi sangat sulit membuka telinganya terhadap teguran, nasihat, terlebih lagi firman Tuhan.

     Itulah sebabnya Musa memerintahkan seluruh umat Israel, tanpa terkecuali, berkumpul supaya mereka mendengarkan hukum Tuhan dan belajar takut akan Dia.  Alkitab menyatakan,  "...perhatikanlah cara kamu mendengar.  Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."  (Lukas 8:18).  Mendengarkan firman Tuhan adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan orang percaya.  Lebih penting lagi adalah mendengarkan dengan baik apa yang kita dengar.  Jika tidak, firman yang kita dengar itu tidak akan berdampak apa pun dalam hidup kita.  Semakin banyak mendengar kita akan semakin mengerti;  semakin mengerti membuat kita semakin percaya dan percaya membuat kita bertindak.

     Ada contoh perempuan dengan pendarahan 12 tahun yang lalu menerima kesembuhan karena terlebih dahulu banyak mendengar berita tentang Yesus.  Kemampuannya mendengar perbuatan-perbuatan ajaib yang dikerjakan Yesus membuat imannya semakin bertumbuh, sehingga ia memiliki keberanian menerobos kerumunan orang dan menyentuh jumbai jubah Yesus, meskipun ia dipandang najis menurut hukum saat itu yang melarang dirinya menyentuh siapa saja;  "...di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubahNya.  Sebab katanya: 'Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh.'  Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya."  (Markus 5:27-29).

"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  Roma 10:17

Saturday, June 19, 2010

TUHAN FOKUS IMAN KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2010 -


Baca: Filipi 4:10-19

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  Filipi 4:13

Tidak seharusnya kehidupan orang Kristen diwarnai keluh kesah dan sungut-sungut karena kita memiliki Allah yang luar biasa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.  Dia tak pernah berhenti menopang, memberi kekuatan kepada anak-anakNya dan tak membiarkan kita tergeletak.  Seberat apa pun pergumulan kita, kita tidak sendirian menaggungnya sebab  "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,..."   (Roma 8:28).

     Mengapa banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari?  Kita akan menjadi orang-orang Kristen yang menang apabila iman kita fokus pada arah yang benar.  Iman akan membuahkan hasil bila kita membangunnya di atas dasar yang teguh; dan dasar iman itu adalah Tuhan!  Bukan berarti segalanya berjalan mulus, namun yang pasti Tuhan dapat menggunakan pergumulan kita untuk menguatkan dan memberkati kita.

     Tuhanlah yang terbaik dari yang paling baik, terbesar, terutama, lebih tinggi dari yang paling tinggi, dan lebih dalam dari yang terdalam;  sungguh, Dia tiada bandingannya!  Tidak hanya Mahakuasa dan Mahahadir, Dia juga Mahatahu.  Dia tahu segala sesuatu perihal kita dan sangat peduli terhadap apa pun yang terjadi pada kita.  Pemazmur berkata,  "Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.  Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi."  (Mazmur 139:2-3).  Kita pun tidak dapat pergi dan menjauh dari pandangan mataNya.  "Ke mana aku dapat pergi dan menjauh dari pandangan mataNya.  "Ke mana aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu?  Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;  jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau."  (Mazmur 139:7-8).  Seringkali kita berpikir Tuhan jahat dan tidak adil ketika hal-hal buruk terjadi dalam kehidupan kita.  Namun Ia sangat adil dan obyektif dalam segala keputusanNya;  Dia juga melakukan hanya yang benar.  Tidak selayaknya kita menuduhNya berlaku tidak adil atau pilih kasih dalam perbuatanNya.

Tuhan sangat terpercaya sebagai dasar iman, bukan yang lain!  Itu lebih dari cukup.