Tuesday, June 8, 2010

TETAP DI JALUR YANG BENAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juni 2010 -

Baca: Matius 7:12-14

"karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”   Matius 7:14

Ayat nas ini berbicara tentang jalan menuju kehidupan kekal (Kerajaan Sorga).  Jalan itu sangat sesak dan sempit, karena itu hanya sedikit orang yang mau menempuh dan melewati jalan itu.

     Siapa pun yang hendak menempuh jalan yang benar harus tahan terhadap segala tekanan  Ketika seseorang memutuskan untuk hidup dalam kebenaran (bicara benar, bertindak benar, berhenti berbuat dosa, hidup jujur, berhenti dari hidup yang mementingkan diri sendiri, memutuskan untuk hidup radikal yang bersungguh-sungguh bagi Tuhan) justru ia semakin diperhadapkan dengan banyak tantangan:  dicibir teman sendiri dan orang lain, serta dianggap aneh dan sok suci.  Itulah pekerjaan Iblis yang terus berusaha mempersulit kehidupan orang-orang yang memutuskan hidup di jalur yang benar.  Iblis bertujuan menekan orang-orang benar supaya mengalami patah semangat dan akhirnya menyerah, lalu berhenti hidup benar.
    
     Sebaliknya,  "...lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya."  (Matius 7:13).  Adalah sangat mudah jatuh ke dalam dosa dan binasa, karena jalan menuju ke sana begitu lebar dan luas.  Bahkan orang dijamin tidak akan pernah kesepian melewati jalan itu karena di sana ada banyak teman.  Hari-hari ini dunia penuh dengan kompromi.  Orang lebih suka hidup menurut keinginan sendiri, santai, acuh tak acuh dan tidak mau bayar harga untuk perkara-perkara rohani.  Saat ini kita diingatkan agar mau berjuang melawan tipu muslihat Iblis:  paket yang dikemas begitu menarik dan indah namun berujung kebinasaan kekal.  Untuk bisa menang dalam 'peperangan' ini kita harus terus melekat kepada Tuhan.

     Alkitab tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang bebas dari pencobaan.  Tetapi Dia berjanji kita tidak akan menghadapi pencobaan itu sendiri, karena ada Roh Kudus yang menyertai dan menolong kita.  Jadi jangan lakukan apa yang dunia lakukan!  Jangan lagi terlibat gosip-gosip dan pergaulan salah hanya karena merasa kesepian.

Tetaplah di jalur yang benar, meski sesak dan sukar, menuju kepada keselamatan kekal!

Monday, June 7, 2010

MENYUKAI FIRMAN TUHAN, IMAN SEMAKIN KUAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2010 -

Baca: Mazmur 119:1-16

"Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapanMu;  firmanMu tidak akan kulupakan.”  Mazmur 119:16

Penulis banyak menerima curhat saudara seiman yang mengeluhkan iman mereka yang begitu mudah goyah, lemah dan tidak kuat, lebih-lebih saat berada dalam masalah berat.  Apakah kita rindu memiliki iman yang kuat dan teguh?  Satu-satunya cara adalah kita harus menyukai firman Tuhan.

     Bukankah banyak orang Kristen tidak suka dan malas membaca Alkitab?  Atau mungkin membaca Alkitab hanya saat berada di gereja atau di persekutuan?  Kalau sudah di rumah,  "Mana sempat?"  Namun jelas dikatakan bahwa  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Semakin kita dekat dengan Tuhan dan semakin mengenal Dia, semakin kuat pula iman kita bertumbuh.  Bagaimana kita dapat mengenal Tuhan lebih dalam?  Dengan mempelajari firmanNya!  Daud, di sepanjang perjalanan hidupnya, tak pernah lepas dari masalah, tekanan, bahkan ancaman, tapi hal itu tidak membuatnya menjadi lemah dan putus asa, sebaliknya ia semakin kuat menaruh iman percayanya kepada Tuhan.  Kuncinya?  Daud menyukai firman Tuhan.  Ia berkata,  "Betapa kucintai TauratMu!  Aku merenungkannya sepanjang hari."  (Mazmur 119:97), sehingga Daud pun bisa menyikapi persoalan yang ada dengan mata iman:  "...aku tertindas itu baik bagiku, suaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu."  (Mazmur 119:71).  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).

     Semakin karib dengan Tuhan, makin kita mampu berjalan melalui segala cobaan dengan keyakinan di dalam Dia.  Jika kita menjadikan Yesus titik fokus perjalanan iman kita, Dia akan mendewasakan dan menyempurnakan iman kita.  Tuhan menghendaki dan menginginkan agar kita berjalan dalam iman yang terus bertumbuh, dan iman seperti itu akan kita peroleh hanya dengan mempelajari dan hidup dalam firman.  Jika kita menginginkan iman yang kuat kita harus mendisiplinkan diri menyediakan banyak bagi firman Tuhan, setiap hari.

Sesibuk apa pun kita, mari meluangkan waktu untuk sesuatu yang paling penting yaitu mendalami firmanNya.