Wednesday, June 2, 2010

MEMILIKI REKENING SORGAWI (1)

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2010 -

Baca: Matius 6:19-21

"Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;  di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”  Matius 6:20

Saat ini para jutawan atau orang-orang kaya bingung dengan uangnya:  di mana dapat menyimpan uang dengan aman?  Ditabung di bank?  Jangan-jangan banknya akan dilikuidasi atau bermasalah seperti bank Century;  disimpan di rumah takut pencuri atau perampok.  Ketakutan dan kegelisahan terus menghantui pikiran orang-orang berduit.

     Ternyata susah juga memiliki uang yang berlimpah, hati jadi tidak tenang.  Sungguh benar yang dikatakan Alkitab:  "...di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Semua orang berharap uang yang mereka simpan di bank aman dan berbunga, padahal suatu ketika bisa terjadi inflasi tinggi sehingga uang akan menurun.  Oleh karenanya firmanNya menasihati kita:  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;  di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya."  (Matius 6:19).  Lalu, di manakah kita dapat menyimpan uang kita dengan aman dan juga bisa bertambah atau berlipat?  Agar uang kita semakin bertambah kita harus menanamkannya dalam 'rekening' kerajaan Allah.  Sebagai anak-anak Tuhan kita adalah warga kerajaan sorga, di mana setiap kita memiliki rekening di bank sorga, tempat di mana kita dapat menyimpan harta dengan aman, tidak dapat dicuri, bahkan simpanan kita itu akan membawa imbalan yang melimpah dan kekal.

     Ada pun cara menyimpan uang di bank sorga adalah melalui:  1.  Perpuluhan, yang merupakan bagian dari perjanjian berkat Tuhan dan langkah awal untuk menanamkan modal di rekening sorgawi.  Tuhan adalah pemilik dan sumber dari segala sesuatu, namun Dia mengijinkan kita memegang sebagian besar kerja keras kita.  Dia memberi kita porsi yang lebih besar (90%) dan sisanya (10%) adalah milik Tuhan.  Dengan ketaatan kita memberi persepuluhan Tuhan berjanji akan memberkati kita dengan melimpah.  Persepuluhan mengajar kita untuk membayar kewajiban kita terlebih dahulu.  Kita akan menuai apa yang kita tabur, namun Tuhan melatih kita menanam semacam 'benih uang' dalam perpuluhan.  Jadi  "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,..."  (Maleakhi 3:10).  (Bersambung)

Tuesday, June 1, 2010

ROH KUDUS YANG DIJANJIKAN ITU DIGENAPI

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2010 -

Baca: Kisah 2:1-13

“Maka penuhlah mereka (para rasul) dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” Kisah 2:4

Rencana Allah adalah sempurna, tidak seperti rencana manusia yang seringkali tiba-tiba atau mendadak. Dan yang pasti rencanaNya tidak pernah gagal, Ayub pun mengakui: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal.” (Ayub 42:2).

Seperti halnya kelahiran Kristus ke dunia yang telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh para nabi, demikian pula pencurahan Roh Kudus. Ratusan tahun sebelum Kristus dilahirkan, Allah telah berfirman kepada nabi Yoel tentang pencurahan Roh Kudus yang kita kenal dengan Pentakosta, demikian firmanNya, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29). Sebagaimana diperintahkan Tuhan Yesus, para rasul dengan setia berkumpul di Yerusalem menanti-nantikan Roh Kudus yang dijanjikan itu. Janji Tuhan adalah ya dan amin! “Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam peleburan di tanah.” (Mazmur 12:7). Nubuat itu digenapiNya; Roh Kudus hadir demikian dahsyatnya seperti bunyi deru angin yang keras dan seperti nyala api yang bertebaran.  "Maka penuhnya mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya."
Kuasa Roh Kudus adalah kuasa Roh Allah sendiri yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan; Ia bukan roh yang statis dan mati. Karena itu barangsiapa dipenuhi Roh Kudus, di dalam dirinya ada suatu kekuatan baru dan semangat yang besar untuk memberitakan Injil. Setelah Roh Kudus memenuhi hidup para murid, mereka memiliki keberanian dan tak takut akan rintangan yang menghambat untuk memuliakan Tuhan.

Kuasa Roh Kuduslah yang sanggup memulihkan dan mengubahkan kehidupan!