Sunday, May 16, 2010

JANGAN TAKUT SAAT DALAM MASALAH

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Mei 2010 -

Baca: 2 Tawarikh 20:14-22

“Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut.”   2 Tawarikh 20:17a-c

Setting bacaan hari ini adalah bangsa Yehuda yang berada dalam situasi sangat sulit karena dikepung musuh-musuhnya (bani Moab dan Amon). Adalah manusiawi bila raja Yosafat mengalami ketakutan. Bukankah kita juga demikian? Takut dan panik saat terhimpit masalah berat. Dalam keadaan kritis ini Yosafat “...mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.” (ayat 3).

Langkah yang tepat telah diambil oleh raja Yosafat dan rakyatnya, yaitu datang dan mencari pertolongan kepada Tuhan. Akhirnya Tuhan memberikan pertolongan, bahkan firmanNya menegaskan: “Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.” (ayat 15b). Bangsa Yehuda tidak harus mengangkat senjata dan bermandi peluh di medan pertempuran; mereka hanya menaikkan pujian bagi Tuhan dan bersorak-sorai. Hasilnya: musuh dikalahkan dengan cara Tuhan yang ajaib ini!

Pujian membawa perubahan! Saat dalam masalah, kunci rapat-rapat mulutmu dari segala keluh kesah dan persungutan, sebaliknya buka mulutmu untuk pujian pengagungan bagi Tuhan. Banyak orang Kristen kalah dalam ‘peperangan’ karena mereka sendiri yang berperang. Mereka berusaha menyelesaikan setiap masalah dengan kekuatannya sendiri, tidak lagi bersandar dan mengandalkan Tuhan. “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya mejauh dari pada Tuhan!” (Yeremia 17:5), sebaliknya: “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.” (Yeremia 17:7).

Ketahuilah, salah satu kesukaan Tuhan adalah mendemonstrasikan kemenanganNya dalam hidup kita. Jika kita menghadapi situasi sulit dan mustahil tetaplah tenang menantikanNya. Ketika kita bersabar menunggu kita sedang melatih iman kita. Pada saat yang tepat Dia akan bertindak dengan cara-caraNya yang ajaib.

Kemenangan disediakan Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita, asal kita percaya penuh kepadaNya.

Saturday, May 15, 2010

BUKAN ORANG HUKUMAN

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Mei 2010 -

Baca: Roma 8:1-17

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Roma 8:1

Mengapa seseorang harus dihukum? Tentunya karena melakukan pelanggaran terhadap hukum seperti korupsi, membunuh, mencuri atau merampok. Siapa pun pasti tidak ada yang mau menjadi pesakitan atau orang hukuman. Menjadi orang hukuman itu benar-benar menderita! Tinggal di hotel prodeo yang pengap, berdesakan, tiadak ada kebebasan, menanggung malu, dan terkadang harus mengalami kekerasan fisik (aniaya).

Penderitaan lahir batin harus dialami oleh orang hukuman. Begitu juga setiap pelanggaran terhadap hukum-hukum Tuhan adalah dosa, dan “...upah dosa ialah maut;” (Roma 6:23a). “...sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12). Jadi seesungguhnya kita adalah orang-orang hukuman yang harus menerima murka Allah. Namun ada kabar baik bagi kita! “...sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang seharusnya kita tanggung telah ditanggung oleh Yesus Kristus. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib,...” (1Petrus 2:24) dan “...darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (1 Yohanes 1:7).

Saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat, kasih karunia dan pengampunan Allah dicurahkan atas kita. Jadi jika kita menaruh iman pada darah Yesus seluruh dosa kita dibersihkan dengan sempurna. Kini belenggu dosa telah dipatahkan! Tidak ada penghukuman di dalam Yesus! Kita terbebas dari segala ketakutan. “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.” (Roma 8:15a). Sebaliknya, penghukuman tetap berlaku bagi orang-orang yang tidak percaya dan menolak pengampunan yang diberikan Allah di dalam AnakNya, Yesus Kristus. Menyedihkan masih banyak orang yang tidak mau menerima keselamatan cuma-cuma melalui Kristus.

Tidak ingin dihukum? Percayalah kepada Yesus, karena tidak ada keselamatan selain di dalam Dia!  (baca Kisah 4:12).