Monday, April 5, 2010

BERKAT KASIH KARUNIA

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 April 2010 -

Baca: Ibrani 4:14-16

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibrani 4:16
Untuk mendapatkan kasih dari raja Ahasyaweros demi kepentingan umat Tuhan, Ester dengan sangat berani datang menghadap sang raja. Sesungguhnya sangat berbahaya menghadap raja jika tidak diundang. Sekalipun Ester adalah permaisuri raja, bila hati raja tidak berkenan bisa saja ia menerima hukuman mati. Tetulis: “Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan hidup.” (Ester 4:11a-b). Bisa dibayangkan betapa jantung Ester berdegup kencang kala itu, mengambil tindakan berani yang beresiko tinggi yaitu kehilangan nyawa.

Adalah sangat kontras antara kegentaran hati Ester menghadap raja dengan kemantapan/keberanian yang kita peroleh sebagai orang Kristen untuk menghadap Bapa di sorga. Melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang sekarang berada di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar Agung, kita dengan berani menghadap takhta kasih karunia Allah. Jadi, “...oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri,” (Ibrani 10:19-20). Kita dahulu memang orang-orang berdosa, tapi oleh kemurahan kasih karuniaNya kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Dan akhirnya kita dapat menghadap hadirat Allah setiap saat untuk memperoleh pertolongan yang kita butuhkan. Luar biasa!

Oleh karenanya jangan pernah sia-siakan keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita. Namun masih banyak orang Kristen yang hidupnya sembrono dan tidak menghargai pengorbanan Kristus, bahkan ada yang sengaja meninggalkan Kristus hanya karena iming-iming harta, jodoh dan juga jabatan.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Efesus 1:3

Sunday, April 4, 2010

YESUS ADALAH KEBANGKITAN DAN HIDUP

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 April 2010 -

Baca: 1 Tesalonika 4:13-18

“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” 1 Tesalonika 4:14

Paskah adalah hari kemenangan bagi semua orang percaya, karena kebangkitan Kristus di hari ke-3 ini merupakan penegasan mengenai kebenaran ajaran Tuhan Yesus. Pernyataan Tuhan tentang kematian dan kebangkitanNya benar-benar telah Dia genapi: “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Matius 16-21). Hal ini semakin menguatkan kebenaran ajaran-ajaran lainnya yang tertulis di dalam Injil, termasuk tentang kedatanganNya kali kedua yang tidak lama lagi. Tidak ada alasan untuk ragu, terlebih-lebih malu mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Rasul Paulus menegaskan, “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1 Korintus 15:13-14). Inilah yang membedakan kekristenan dengan agama lain. Iman Kristen adalah iman yang berdiri atas kebangkitan Kristus. Apabila Kristus tidak dibangkitan dari kematian, sia-sialah seluruh kepercayaan kita dan kekristenan tidak akan ada sampai detik ini. Itulah sebabnya rasul Paulus tetap semangat memberitakan Injil meski harus dihadapkan pada banyak ujian dan pederitaan. KebangkitanNya pula yang memberikan kekuatan dan keberanian pada Yohanes dan Petrus untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama (baca Kisah 4:1-2).

Jadi, pengharapan hidup kita sebagai orang percaya bergantung mutlak kepada kebangkitan Kristus ini. Karena Yesus Kristus telah bangkit, kita juga akan mengalami kebangkitan itu. Ada tertulis, “...upah dosa ialah maut;” (Roma 6:23a). Satu-satunya jalan keluar dari kematian adalah maut harus dikalahkan dengan kebangkitan, dan Kristus telah menang atas kuasa maut itu.

Berita tentang Kristus yang mati dan bangkit merupakan inti berita kekristenan, karenaNya kita dapat diselamatkan dan memiliki masa depan gemilang!