- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2009 -
Baca: Keluaran 23:1-13
"Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar." Keluaran 23:8
Berbicara tentang suap bukanlah hal yang tabu, baru atau mengejutkan lagi di negeri ini, bahkan bisa dikatakan bahwa praktek suap-menyuap sudah membudaya di berbagai aspek kehidupan dan sukar diberantas. Hari ini firman Tuhan dengan keras memperingatkan kita agar tidak terlibat dalam hal suap-menyuap ini. Apa pun alasanya praktek suap itu tidak berkenan dan sangat dibenci oleh Tuhan.
Banyak orang melakukan suap demi memperlancar suatu urusan. Tanpa ada 'uang pelicin' rasa-rasanya segala urusan tidak dapat berjalan dengan baik. Di zaman sekarang ini segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Bahkan di bidang hukum (peradilan) pun uang yang berbicara. Yang benar bila disalahkan, sebaliknya yang salah menjadi benar. Itulah dunia! Dengan memiliki uang banyak siapa pun bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Di manakah ada kebenaran dan keadilan sejati? Pengkhobah menyatakan, "Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan." (Pengkhotbah 3:16). Dengan suap, kebenaran bisa diputarbalikkan! Ternyata, praktek suap ini tidak hanya terjadi zaman ini. Kisah Para Rasul 8:4-25 mencatat ketika Petrus dan Yohanes melakukan pelayanan di Samari banyak orang dijamah dan menerima Roh Kudus. Ada penyihir terkenal di kota itu yaitu Simon berkeinginan memperoleh kuasa Roh Kudus itu juga, lalu, "...ia menawarkan uang kepada mereka (Petrus dan Yohanes), serta berkata: 'Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.'" (Kisah 8:18-19). Namun dengan tegas kedua rasul itu menolak. Petrus berkata kepadanya, "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang." (Kisah 8:20). Tapi sekarang ini jauh berbeda, banyak orang dengan mudahnya berkompromi, apalagi bila ada segepok uang di depan mata, masalah dosa menjadi nomor dua! Suap itu memang enak, tetapi hati nurani akan terus mendakwa kita!
Hentikan menyuap dan menerima suap karena itu adalah kebencian Tuhan!
Tuesday, September 8, 2009
Suap: Memutarbalikkan Kebenaran
Monday, September 7, 2009
Kaleb: Roh Yang Berbeda
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2009 -
Baca: Bilangan 13:1-33
"Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: 'Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!' " Bilangan 13:30
Tanah Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, negeri yang penuh susu dan madu. Sebelum mencapai Tanah Perjanjian itu Tuhan memerintahkan Musa memilih 12 orang sebagaai wakil tiap-tiap suku yang ada (12 suku) dan melaksanakan misi pengintaian. "...sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran" (ayat 25-26a). 10 orang responnya negatif; mereka diliputi rasa pesemis, takut dan ketidakmampuan. Namun 2 orang lain (Kaleb dan Yosua) memberikan laporan berbeda: dengan penuh iman mereka menyatakan akan mampu memasuki Kanaan dan mengalahkan musuh karena Tuhan menyertainya.
Untuk menikmati janji Tuhan digenapai dalam kehidupan kita dibutuhkan sikap hati (respon) yang benar. Bagaimana kita bisa menikmati berkat-berkatNya bila kita tidak pernah berhenti bersungut-sungut, mengeluh, pesimis, kuatir dan pikiran-pikiran negatif lain terus menerus menguasai kita? Itu hanya akan mempersulit kita sendiri untuk mengalami penggenapan janji Tuhan. Bilangan 14:24 berkata, "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." Kaleb memiliki Roh yang berbeda dari orang lain, ia mengikut Tuhan sepenuh hati. Janji Tuhan tersimpan dalam hatinya! Itulah yang membuat mampu memandang segala sesuati dengan mata rohani. Raksasa-raksasa yang mereka lihat pasti membuatnya takut, tapi Kaleb dan Yosua menaruh percayanya kepada Tuhan.
Pernyataan Kaleb adalah pernyataan iman! Mereka yakin tidak ada perkara sukar bagi Tuhan. Itulah sebabnya mereka sama sekali tidak terpengaruh keadaan atau situsasi buruk sekali pun. Karena ketekunannya Kabel dan Yosua dapat masuk ke Kanaan.
Buang hal-hal negatif dan tetaplah setia mengiri Dia, maka janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita!
Baca: Bilangan 13:1-33
"Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: 'Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!' " Bilangan 13:30
Tanah Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, negeri yang penuh susu dan madu. Sebelum mencapai Tanah Perjanjian itu Tuhan memerintahkan Musa memilih 12 orang sebagaai wakil tiap-tiap suku yang ada (12 suku) dan melaksanakan misi pengintaian. "...sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran" (ayat 25-26a). 10 orang responnya negatif; mereka diliputi rasa pesemis, takut dan ketidakmampuan. Namun 2 orang lain (Kaleb dan Yosua) memberikan laporan berbeda: dengan penuh iman mereka menyatakan akan mampu memasuki Kanaan dan mengalahkan musuh karena Tuhan menyertainya.
Untuk menikmati janji Tuhan digenapai dalam kehidupan kita dibutuhkan sikap hati (respon) yang benar. Bagaimana kita bisa menikmati berkat-berkatNya bila kita tidak pernah berhenti bersungut-sungut, mengeluh, pesimis, kuatir dan pikiran-pikiran negatif lain terus menerus menguasai kita? Itu hanya akan mempersulit kita sendiri untuk mengalami penggenapan janji Tuhan. Bilangan 14:24 berkata, "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." Kaleb memiliki Roh yang berbeda dari orang lain, ia mengikut Tuhan sepenuh hati. Janji Tuhan tersimpan dalam hatinya! Itulah yang membuat mampu memandang segala sesuati dengan mata rohani. Raksasa-raksasa yang mereka lihat pasti membuatnya takut, tapi Kaleb dan Yosua menaruh percayanya kepada Tuhan.
Pernyataan Kaleb adalah pernyataan iman! Mereka yakin tidak ada perkara sukar bagi Tuhan. Itulah sebabnya mereka sama sekali tidak terpengaruh keadaan atau situsasi buruk sekali pun. Karena ketekunannya Kabel dan Yosua dapat masuk ke Kanaan.
Buang hal-hal negatif dan tetaplah setia mengiri Dia, maka janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita!
Subscribe to:
Posts (Atom)