- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2009 -
Baca: Bilangan 13:1-33
"Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: 'Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!' " Bilangan 13:30
Tanah Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, negeri yang penuh susu dan madu. Sebelum mencapai Tanah Perjanjian itu Tuhan memerintahkan Musa memilih 12 orang sebagaai wakil tiap-tiap suku yang ada (12 suku) dan melaksanakan misi pengintaian. "...sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran" (ayat 25-26a). 10 orang responnya negatif; mereka diliputi rasa pesemis, takut dan ketidakmampuan. Namun 2 orang lain (Kaleb dan Yosua) memberikan laporan berbeda: dengan penuh iman mereka menyatakan akan mampu memasuki Kanaan dan mengalahkan musuh karena Tuhan menyertainya.
Untuk menikmati janji Tuhan digenapai dalam kehidupan kita dibutuhkan sikap hati (respon) yang benar. Bagaimana kita bisa menikmati berkat-berkatNya bila kita tidak pernah berhenti bersungut-sungut, mengeluh, pesimis, kuatir dan pikiran-pikiran negatif lain terus menerus menguasai kita? Itu hanya akan mempersulit kita sendiri untuk mengalami penggenapan janji Tuhan. Bilangan 14:24 berkata, "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." Kaleb memiliki Roh yang berbeda dari orang lain, ia mengikut Tuhan sepenuh hati. Janji Tuhan tersimpan dalam hatinya! Itulah yang membuat mampu memandang segala sesuati dengan mata rohani. Raksasa-raksasa yang mereka lihat pasti membuatnya takut, tapi Kaleb dan Yosua menaruh percayanya kepada Tuhan.
Pernyataan Kaleb adalah pernyataan iman! Mereka yakin tidak ada perkara sukar bagi Tuhan. Itulah sebabnya mereka sama sekali tidak terpengaruh keadaan atau situsasi buruk sekali pun. Karena ketekunannya Kabel dan Yosua dapat masuk ke Kanaan.
Buang hal-hal negatif dan tetaplah setia mengiri Dia, maka janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita!
Monday, September 7, 2009
Sunday, September 6, 2009
Beroleh Kasih Karunia Tuhan Lebih Lagi (2)
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2009 -
Baca: Titus 2:11-15
"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." Titus 2:11
Kasih karunia Tuhan akan dinyatakan semakin melimpah dalam hidup kita ketika kita mampu menjaga perasaan Roh Tuhan. 2. Kita harus memiliki penundukan diri kepada Tuhan. Tunduk kepada Tuhan adalah bukti bahwa seseorang memiliki kerendahan hati. FirmanNya dengan tegas menyatakan, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4:6b). Kita harus menyadari keterbatasan dan ketidakberdayaan kita. Tanpa Tuhan kita tidak mampu berbuat apa-apa. Namun tidak sedikit anak Tuhan yang lebih membanggakan diri sendiri, mengandalkan kekuatan dan kepintaran dalam menghadapi setiap permasalahan hidup, serta menganggap bahwa semua keberhasilan dan kekayaan yang diraihnya adalah hasil usaha sendiri, bukan karena Tuhan.
Apakah yang menjadi bukti bahwa kita tunduk kepada Tuhan? Ialah bila kita hidup seturut kehendakNya. Bagaimana kita tahu kehendak Tuhan? KehendakNya dinyatakan melalui banyak cara, di antaranya: kotbah yang disampaikan para hamba Tuhan, firman yang kita baca melalui renungan, mimpi, peristiwa atau kejadian yang terjadi, atau pun Tuhan berbicara secara langsung. Maka dari itu "...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7). Ingat! Di dalam nama Yesus kita diberi kuasa untuk melawan dan mengalahkan Iblis dengan segala tipu dayanya. Namun apabila kita hidup seenaknya tanpa mengindahkan firmanNya berarti kita sedang melangkah ke luar dan semakin menjauh dari kasih karunia Tuhan, sehingga kita akan menjadi sasaran empuk si Iblis. Sebaliknya bila kita hidup dalam ketaatan, kasih karunia Tuhan akan semakin ditambahkan dalam kehidupan kita.
Jadi kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan bila kita menginginkan kasih karuniaNya lebih lagi dinyatakan atas kita, sebab "...mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya," (Mazmur 33:18).
"Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." Keluaran 33:19b
Baca: Titus 2:11-15
"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." Titus 2:11
Kasih karunia Tuhan akan dinyatakan semakin melimpah dalam hidup kita ketika kita mampu menjaga perasaan Roh Tuhan. 2. Kita harus memiliki penundukan diri kepada Tuhan. Tunduk kepada Tuhan adalah bukti bahwa seseorang memiliki kerendahan hati. FirmanNya dengan tegas menyatakan, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4:6b). Kita harus menyadari keterbatasan dan ketidakberdayaan kita. Tanpa Tuhan kita tidak mampu berbuat apa-apa. Namun tidak sedikit anak Tuhan yang lebih membanggakan diri sendiri, mengandalkan kekuatan dan kepintaran dalam menghadapi setiap permasalahan hidup, serta menganggap bahwa semua keberhasilan dan kekayaan yang diraihnya adalah hasil usaha sendiri, bukan karena Tuhan.
Apakah yang menjadi bukti bahwa kita tunduk kepada Tuhan? Ialah bila kita hidup seturut kehendakNya. Bagaimana kita tahu kehendak Tuhan? KehendakNya dinyatakan melalui banyak cara, di antaranya: kotbah yang disampaikan para hamba Tuhan, firman yang kita baca melalui renungan, mimpi, peristiwa atau kejadian yang terjadi, atau pun Tuhan berbicara secara langsung. Maka dari itu "...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7). Ingat! Di dalam nama Yesus kita diberi kuasa untuk melawan dan mengalahkan Iblis dengan segala tipu dayanya. Namun apabila kita hidup seenaknya tanpa mengindahkan firmanNya berarti kita sedang melangkah ke luar dan semakin menjauh dari kasih karunia Tuhan, sehingga kita akan menjadi sasaran empuk si Iblis. Sebaliknya bila kita hidup dalam ketaatan, kasih karunia Tuhan akan semakin ditambahkan dalam kehidupan kita.
Jadi kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan bila kita menginginkan kasih karuniaNya lebih lagi dinyatakan atas kita, sebab "...mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya," (Mazmur 33:18).
"Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." Keluaran 33:19b
Subscribe to:
Posts (Atom)