- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 September 2009 -
Baca: Yohanes 13:1-20
"sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Yohanes 13:15
Ketaatan secara mutlak kepada kehendak Bapa di sorga adalah prinsip yang menguasai seluruh kehidupan Yesus saat menjalankan tugas pelayananNya di bumi. Tak sekalipun Ia menentang apa yang menjadi kehendak Bapa, seperti katanya: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Oleh karena itu Tuhan Yesus menghendaki supaya kita (umatNya) senantiasa meneladani dan mau belajar tentang cara hidupNya.
Semasa berada di bumi Yesus tidak pernah berhenti bekerja: melayani Bapa, juga manusia. Salah satu keteladanan yang Ia tunjukkan adalah dalam hal berdoa. Doa adalah kekuatan dan bagian terpenting dalam pelayanan Yesus. Itulah rahasia kehidupanNya. Dia senantiasa menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dan membangun persekutuan dengan Bapa. " Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35). Disebutkan juga bahwa sebelum Yesus memanggil kedua belas muridNya, "...pergilah Yesus ke buki untuk berdoa dan semalam-malanan Ia berdoa kepada Allah." (Lukas 6:12). Bukanlah suatu kebetulan pula jika Yesus sering melibatkan dan memberi kesempatan kepada murid-muridNya untuk menyaksikan bagaimana Ia berdoa kepada Bapa seperti saat di taman Getsemani. "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (Matius 26:36). Murid-muridNya dapat melihat dengan mata kepada sendiri bahwa Yesus begitu intim dengan BapaNya. Meskipun demikian Dia tidak pernah memaksa murid-muridNya; Dia tetap terus berdoa sampai mereka sendiri tergerak minta diajar olehNya bagaimana harus berdoa. Lalu pada saat yang tepat Tuhan Yesus meulai mengajar kepada mereka tentang prinsip-prinsip dasar doa (baca Lukas 11:1-13).
Jika Tuhan Yes saja sangat memperhatikan jam-jam doaNya dan senantiasa menyediakan waktu khusu 'bertemu dan bercakap-cakap' dengan Bapa, apalagi kita. Bukankah seharusnya kita juga demikian? Namun biasanya kita berdoa dengan all out ketika kita punya masalah saja.
Doa adalah nafas hidup kita, maka marilah, "Bertekunlah dalam doa." Kolose 4:2
Wednesday, September 2, 2009
Tuesday, September 1, 2009
Berkat Saat Merenungkan Firman
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2009 -
Baca: Mazmur 119:97-104
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97
Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firmanNya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Adalah mutlak bagi kita untuk senantiasa membaca, meneliti dan merenungkan firmanNya setiap hati.
Cukupkan waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firmanNya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita? Sesungguhnya, daripada berhari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia seperti chatting di internet berjam-jam atau clubbing dengan obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakana waktu untuk membaca serta merenungkan firmanNya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)
Mengapa kit harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firmanNya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7), Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepadaNya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Dengan merenungkan firmanNya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firmanNya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a). Oleh karena itu kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!
Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!
Baca: Mazmur 119:97-104
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97
Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firmanNya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Adalah mutlak bagi kita untuk senantiasa membaca, meneliti dan merenungkan firmanNya setiap hati.
Cukupkan waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firmanNya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita? Sesungguhnya, daripada berhari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia seperti chatting di internet berjam-jam atau clubbing dengan obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakana waktu untuk membaca serta merenungkan firmanNya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)
Mengapa kit harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firmanNya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7), Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepadaNya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Dengan merenungkan firmanNya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firmanNya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a). Oleh karena itu kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!
Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)