- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2009 -
Baca: Mazmur 119:97-104
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97
Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firmanNya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Adalah mutlak bagi kita untuk senantiasa membaca, meneliti dan merenungkan firmanNya setiap hati.
Cukupkan waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firmanNya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita? Sesungguhnya, daripada berhari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia seperti chatting di internet berjam-jam atau clubbing dengan obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakana waktu untuk membaca serta merenungkan firmanNya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)
Mengapa kit harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firmanNya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7), Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepadaNya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Dengan merenungkan firmanNya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firmanNya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a). Oleh karena itu kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!
Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!
Tuesday, September 1, 2009
Monday, August 31, 2009
Berpusat Pada Firman Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2009 -
Baca: Amsal 4:20-27
"Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;" Amsal 4:20
Agar pikiran kita sejalan dan selaras dengan pikiran Kristus kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada firmanNya atau berpusat pada firman. Cara supaya kita berkelimpahan dengan pikiran Kristus adalah dengan merenungkan firman Tuhan secara teratur setiap hari. Yosua berpesan demikian, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Ketika kita merenungkan firman Tuhan siang dan malan, serta menaruhnya di dalam mulut kita, maka perjalanan kita akan berlimpah berkat dan kita memiliki kemampuan menghadapi setiap permasalahan dengan bijaksana karena firmanNya merupakan pikiran-pikiranNya sendiri yang tertulis di atas kertas untuk kita pelajari dan renungkan. Jadi firmanNya merupakan cara Dia berpikir tentang setiap situasi dan tentang setiap pokok permasalahan. Maka dari itu kita harus senantiasa memperhatikan firmanNya dan mempercayai setiap isi di dalamnya sebagai berita yang hidup di dalam hati kita. Bukan itu saja. Ketika tindakan merenungkan firmanNya itu sudah menjadi pola hidup kita, hal itu akan mempengaruhi tubuh jasmani kita dengan cara yang positif. Kita akan seperti pohon yang terus bertumbuh dan semakin berakar kuat, yang secara teratur akan menghasilkan buah serta tetap tahan terhadap situasi-situasi sulit sekalipun.
Merenungkan firman Tuhan, mempelajarinya, menghayatinya, mempraktekkannya serta memasukkannya dalam pikiran akan memberi kehidupan bagi kita yang akhirnya akan berdampak pula kepada orang-orang di sekitar kita. Dan, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri," (ayat 27a dari Amsal 4). Marilah kita mengembangkan dan menggunakan pikiran seperti yang terkandung di dalam pikiran Kristus. Akhirnya, "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).
Sudahkah kita merenungkan firmanNya setiap hari?
Baca: Amsal 4:20-27
"Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;" Amsal 4:20
Agar pikiran kita sejalan dan selaras dengan pikiran Kristus kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada firmanNya atau berpusat pada firman. Cara supaya kita berkelimpahan dengan pikiran Kristus adalah dengan merenungkan firman Tuhan secara teratur setiap hari. Yosua berpesan demikian, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Ketika kita merenungkan firman Tuhan siang dan malan, serta menaruhnya di dalam mulut kita, maka perjalanan kita akan berlimpah berkat dan kita memiliki kemampuan menghadapi setiap permasalahan dengan bijaksana karena firmanNya merupakan pikiran-pikiranNya sendiri yang tertulis di atas kertas untuk kita pelajari dan renungkan. Jadi firmanNya merupakan cara Dia berpikir tentang setiap situasi dan tentang setiap pokok permasalahan. Maka dari itu kita harus senantiasa memperhatikan firmanNya dan mempercayai setiap isi di dalamnya sebagai berita yang hidup di dalam hati kita. Bukan itu saja. Ketika tindakan merenungkan firmanNya itu sudah menjadi pola hidup kita, hal itu akan mempengaruhi tubuh jasmani kita dengan cara yang positif. Kita akan seperti pohon yang terus bertumbuh dan semakin berakar kuat, yang secara teratur akan menghasilkan buah serta tetap tahan terhadap situasi-situasi sulit sekalipun.
Merenungkan firman Tuhan, mempelajarinya, menghayatinya, mempraktekkannya serta memasukkannya dalam pikiran akan memberi kehidupan bagi kita yang akhirnya akan berdampak pula kepada orang-orang di sekitar kita. Dan, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri," (ayat 27a dari Amsal 4). Marilah kita mengembangkan dan menggunakan pikiran seperti yang terkandung di dalam pikiran Kristus. Akhirnya, "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).
Sudahkah kita merenungkan firmanNya setiap hari?
Subscribe to:
Posts (Atom)