- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2009 -
Baca: Filipi 2:1-11
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Filipi 2:5
Acapkali pikiran kita dipenuhi hal-hal yang membuat diri kita lemah dan tidak berdaya. Ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, sakit hati serta hal-hatl negatif lain sealu memenuhi pikiran kita. Akibatnya kita sering jatuh bangun di dalam dosa. Tapi ada orang yang memiliki kehidupan selalu berkemenangan dan menjadi sumber inspirasi kita meski berada dalam situasi-situasi sulit. Bagaimana supaya kita memiliki pikiran yang berisi hal-hal positif dan berkenan kepada Tuhan? Bagaimana supaya kita dapat berpikir sebagaimana Tuhan berpikir? Mungkinkah? Sesungguhnya, kita dapat melakukannya!
Alkitab mengatakan bahwa melalui Perjanjian Baru di dalam Kristus, Allah telah memberikan kepada kita hati yang baru dan roh yang baru. Roh yang diberikanNya itu adlah RohNya sendiri. "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-26). Jadi kita bisa memiliki pikiran seperti Kristus seperti kata Rasul Paulus, "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Tuhan Yesus telah membuat rancangan bagi kita agar kita memiliki hidup yang berkemenangan dengan cara menaruh pikiranNya sendiri di dalam diri kita. Tuhan adalah Pribadi yang positif, maka bila kita berpikir sesuai dengan pemikiran Kristus, semua yang kita pikirkan adalah hal-hal yang positif, bukan negatif.
Selama pelayananNya di bumi Tuhan Yesus selalu memperlihatkan sikap dan penampilan yang positif sekalipun Dia menanggung banyak penderitaan, difitnah, diolok-olok dan ditinggalkan murid-muridNya di saat Ia justru sangat membutuhkan mereka. Namun di tengah-tengah semua hal yang negatif itu Ia tetap bersikap positif. Kata-kata yang keluar dari mulutNya selalu positif, bahkan kepada penyamun yang tergantung di atas kayu salib di sebelahNya pun.
Kapan pun kita berpikiran negatif, itu berarti pikiran kita sedang tidak selaras dengan pikiran Kristus.
Sunday, August 30, 2009
Saturday, August 29, 2009
Biji Mata Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2009 -
Baca: Mazmur 17:1-15
"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" Mazmur 17:8
Mata adalah bagian tubuh manusia yang sangat vital dan berharga. Alkitab menulis, "Mata adalah pelita tubuh." (Matius 6:22a). Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga dan melindungi mata dari segala macam gangguan: debu atau tangan jahil orang; tak satu pun orang kita ijinkan menyentuh mata kita. Jadi tak terbayangkan bila kita disebut 'biji mata' Tuhan, pastilah kita ini orang yang sangat istimewa bagiNya dan diperlakukan secara khusus olehNya seperti tertulis, "...siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya-:" (Zakharia 2:8).
Tidak sembarang orang berani berkata kepada Tuhan agar memeliharanya seperti biji mataNya apabila ia tidak memiliki hubungan karib dengan Dia. Daud berani berkata demikian karena ia memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga Daud senantiasa mempersilahkan Tuhan menyelidiki dan mengoreksi hatinya; tidak ada sesuatu pun yang ia sembunyikan. Daud menyadari bahwa setiap organ tubuhnya tidak yang tersembunyi bagi Tuhan, termasuk hatinya. Ia berkata, "Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:1,13,16). Daud tidak takut bila hatinya terus dikoreksi dan diselidiki Tuhan sehingga dia sendiri mengundang Tuhan untuk melakukannya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" (Mazmur 139:23).
Kita harus menyadari bahwa mata Tuhan tak dapat dikelabui. Dia dapat melihat keberadaan hidup kita sampai ke relung-relung hati yang terdalam. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu dari Tuhan. Bila ada sesuatu yang tidak benar, berkatalah jujur pada Roh Kudus, maka Dia akan memimpin kita ke jalan yang benar. Bila Roh Kudus memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita harus taat. Namun untuk menjadi biji mata Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang berkenan dan senantiasa menyenangkan hatiNya.
Taat melakukan kehendak Tuhan adalah langkah untuk menjadi biji mataNya!
Baca: Mazmur 17:1-15
"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" Mazmur 17:8
Mata adalah bagian tubuh manusia yang sangat vital dan berharga. Alkitab menulis, "Mata adalah pelita tubuh." (Matius 6:22a). Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga dan melindungi mata dari segala macam gangguan: debu atau tangan jahil orang; tak satu pun orang kita ijinkan menyentuh mata kita. Jadi tak terbayangkan bila kita disebut 'biji mata' Tuhan, pastilah kita ini orang yang sangat istimewa bagiNya dan diperlakukan secara khusus olehNya seperti tertulis, "...siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya-:" (Zakharia 2:8).
Tidak sembarang orang berani berkata kepada Tuhan agar memeliharanya seperti biji mataNya apabila ia tidak memiliki hubungan karib dengan Dia. Daud berani berkata demikian karena ia memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga Daud senantiasa mempersilahkan Tuhan menyelidiki dan mengoreksi hatinya; tidak ada sesuatu pun yang ia sembunyikan. Daud menyadari bahwa setiap organ tubuhnya tidak yang tersembunyi bagi Tuhan, termasuk hatinya. Ia berkata, "Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:1,13,16). Daud tidak takut bila hatinya terus dikoreksi dan diselidiki Tuhan sehingga dia sendiri mengundang Tuhan untuk melakukannya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" (Mazmur 139:23).
Kita harus menyadari bahwa mata Tuhan tak dapat dikelabui. Dia dapat melihat keberadaan hidup kita sampai ke relung-relung hati yang terdalam. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu dari Tuhan. Bila ada sesuatu yang tidak benar, berkatalah jujur pada Roh Kudus, maka Dia akan memimpin kita ke jalan yang benar. Bila Roh Kudus memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita harus taat. Namun untuk menjadi biji mata Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang berkenan dan senantiasa menyenangkan hatiNya.
Taat melakukan kehendak Tuhan adalah langkah untuk menjadi biji mataNya!
Subscribe to:
Posts (Atom)