Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Februari 2019
Baca: Lukas 18:28-30
"...akan menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal." Lukas 18:30
Banyak orang berpikir dengan menjadi pengikut Kristus (percaya kepada Kristus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat) hidupnya akan langsung terbebas dari masalah, kesulitan atau penderitaan. Kenyataannya? Masalah demi masalah, ujian demi ujian, tantangan demi tantangan, harus mereka hadapi setiap hari. Tak sedikit yang akhirnya menjadi kecewa. Sementara di sisi lain kita dibuat iri dan cemburu begitu melihat kehidupan orang-orang di luar Tuhan yang sepertinya dalam keadaan nyaman dan selalu mujur. "...aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik." (Mazmur 73:3).
Timbul pertanyaan di hati: "Apa upah mengikut Kristus?" Hal senada juga Petrus ungkapkan secara langsung kepada Tuhan karena ia merasa sudah berjerih lelah untuk melayani Tuhan dan mengikut Dia, "Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau." (Lukas 18:28). Kristus pun menegaskan bahwa ada upah yang Dia sediakan bagi orang-orang yang setia mengikut Tuhan sampai akhir (ayat nas). Karena itu "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Tak seharusnya kita menjadi lemah, kecewa, kecut dan tawar hati. Justru kita harus makin bersungguh-sungguh dan giat melayani pekerjaan Tuhan, karena sekecil apa pun pengorbanan (jerih lelah) kita untuk melayani Tuhan, diperhitungkan-Nya dan tak satu pun yang terlewatkan.
Musa rela meninggalkan istana Firaun dengan segala kemegahan duniawi demi memenuhi panggilan Tuhan. Mengalami penderitaan dan kesengsaraan bersama umat Israel di padang gurun tak membuatnya kecewa, "...sebab pandangannya ia arahkan kepada upah." (Ibrani 11:26). Begitu pula dengan rasul Paulus, masalah dan penderitaan tak membuatnya mundur untuk melayani Tuhan, bahkan ia berkomitmen: "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21).
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Amin!
ReplyDeletePuji Tuhan 🤗 🙏
Amin 🙏 Terpujilah nama Tuhan
ReplyDeleteTerpujilah nama Tuhan,yaitu ALLAH yang hidup,amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin... Sangat dibetkati
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete