Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juni 2013 -
Baca: 2 Tawarikh 33:1-20
"Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN,
Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya." 2 Tawarikh 33:12-13a
Meski telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan karirnya, namun dalam kehidupan pribadinya Hizkia bisa dikatakan gagal sebagai ayah karena tidak meninggalkan warisan rohani kepada anaknya. Ada tertulis: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6), maka "...ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17).
Kealpaan Hizkia mendidik anaknya berakibat fatal: Manasye menjadi orang yang jahat. Kejahatannya sebanding dengan orang-orang Kanaan, bahkan jauh lebih jahat dari mereka. Kejahatan Manasye makin menyesatkan umat Israel dan membawanya semakin jauh pula dari Tuhan. "Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima
tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya
dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel." (2 Tawarikh 33:11). Ketika dalam kesulitan besar inilah Manasye baru menyadari kesalahan dan pelanggarannya. Memang, penyesalan selalu datang terlambat! Lalu manasye berusaha melunakkan hati Tuhan dengan merendahkan diri dan berdoa. FirmanNya mengatakan, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15). Tuhan pun menyatakan kasih dan kemurahanNya. "... TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya." (2 Tawarikh 33:13).
Manasye adalah gambaran orang yang sangat jahat namun beroleh kesempatan dari Tuhan untuk bertobat, di mana kesempatan itu pun tidak disia-siakannya; ia menjauhkan allah-allah asing, menegakkan kembali mezbah bagi Tuhan, mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan serta menyerukan pertobatan kepada seluruh rakyatnya. Manasye sungguh-sungguh mau berbalik kepada Tuhan.
Bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah kunci beroleh pengampunan dan pemulihan dari Tuhan!
No comments:
Post a Comment